Berikut adalah artikel yang telah ditingkatkan:
Petualangan Inspiratif di New York: Dari Impian Hingga Puncak Patung Liberty
Menginjakkan kaki di Amerika Serikat, kami berkesempatan menyaksikan langsung megahnya kota metropolitan yang namanya menggema di seluruh dunia: New York. Sebuah impian yang kini menjadi kenyataan.
Perjalanan kami dimulai dengan menumpangi pesawat Delta Air, membawa kami ke jantung kota New York. Setelah mendarat, kami memilih penginapan strategis yang hanya berjarak dua menit jalan kaki dari stasiun kereta api bawah tanah, memudahkan kami untuk menjelajahi kota. Dari hotel, kami langsung menuju stasiun, siap untuk memulai petualangan kami.
Petualangan kuliner kami membawa kami ke sebuah restoran Tiongkok tak jauh dari stasiun. Hanya dengan sepuluh menit perjalanan kereta, kami tiba di destinasi yang menawarkan pengalaman makan sepuasnya hanya dengan lima dolar—sebuah penemuan yang sangat berharga di kota besar ini.
Untuk menjelajahi lebih banyak ikon kota, kami memutuskan untuk mengikuti tur kota Hop On Hop Off. Cukup lima menit naik kereta dari hotel menuju tempat pembelian tiket, kami mendapatkan akses sepanjang hari. Keunggulan tur ini adalah kami bisa naik dan turun sesuka hati tanpa perlu membayar lagi, selama tiket masih di tangan dan menggunakan bus dengan merek yang sama. Setiap bus dilengkapi dengan pemandu yang menjelaskan sejarah dan seluk-beluk bangunan serta tempat yang kami lewati. Penting diingat untuk memberikan tip setiap kali naik bus sebagai bentuk apresiasi.
Kami menikmati fleksibilitas tur, turun di beberapa pemberhentian untuk mengabadikan momen dan melihat-lihat sekitar, lalu kembali naik bus dengan merek yang sama menuju destinasi berikutnya. Di salah satu lokasi, kami bahkan berkesempatan berfoto kenangan bersama Fantomin, cukup dengan memberikan tip sebesar lima dolar.
Puncak petualangan kami di New York adalah kunjungan ke Patung Liberty yang ikonik di Liberty Island. Untuk sampai ke sana, kami membeli tiket feri yang akan membawa kami melintasi perairan. Di atas feri, kami memilih posisi terbuka tanpa hambatan, memastikan kami dapat menikmati pemandangan lepas yang menakjubkan. Ketika kapten mengumumkan bahwa feri akan segera merapat di dermaga, semua penumpang bersiap untuk turun dengan tertib.
Setibanya di Liberty Island, kami menghabiskan waktu dua jam berkeliling, mengagumi kemegahan Patung Liberty dan sejarahnya. Setelah puas menjelajah, kami kembali naik feri yang sama untuk kembali ke keramaian New York City.
Pengalaman ini menegaskan sebuah kesimpulan: semakin banyak langkah kaki diayunkan, semakin banyak pula keindahan yang dapat disaksikan. Lebih dari sekadar pemandangan, perjalanan ini adalah pelajaran hidup yang tak ternilai harganya. Ada sesuatu yang sangat berharga yang kami petik dari perjalanan ini. Mengunjungi Patung Liberty di New York, bagi kami, adalah sebuah pencapaian yang terasa seperti mimpi, mengingat bagaimana dahulu kami harus berjuang keras hanya untuk makan sebungkus nasi.
Saat kami menikmati perjalanan dari satu negara ke negara lain, sukacita yang dirasakan sering kali dibarengi dengan rasa haru yang mendalam. Rasanya bagaikan mimpi, bagaimana kami yang dulu kesulitan membayar utang untuk makan, kini dapat menikmati kebebasan bepergian melintasi berbagai negara. Hal ini semakin memperdalam rasa syukur kami kepada Tuhan atas kesempatan luar biasa yang telah diberikan untuk merasakan semua ini.
Terima kasih kepada semua sahabat di Kompasiana yang telah meluangkan waktu untuk membaca kisah perjalanan ini.
3 Juni 2025.
Salam saya,
Roselina.