DEPOK, RAGAMUTAMA.COM – Humas SMAN 6 Depok Syahri Ramadhan menyampaikan, destinasi Bali yang dikunjungi para siswanya pada hari terakhir kunjungan objek belajar (KOB) atau study tour bukan untuk kegiatan wisata seutuhnya.
Hal ini sekaligus untuk mengklarifikasi pernyataan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi dari unggahan video di Instagram.
“Mereka refreshing di sana (Bali) pun, refreshing-nya bukan refreshing ke pantai, piknik-piknik, dan sebagainya, tetapi mengunjungi Desa Penglipuran (Bangli, Bali),” kata Syahri saat ditemui Kompas.com, Jumat (21/2/2025).
Desa Penglipuran merupakan salah satu desa di wilayah Kubu, Kabupaten Bangli, yang disebutkan sebagai salah satu desa terbersih di dunia.
Kunjungan siswa SMAN 6 Depok ke desa tersebut, kata Syahri, untuk kembali melakukan observasi.
“Apa sih yang membuat desa itu menjadi terbersih di dunia? Mereka (para siswa) lakukan lagi observasi di situ. Syukur-syukur bisa diterapkan, minimal di lingkungan sekolah kita, itulah bentuk kegiatannya,” ujar Syahri.
Syahri tak menampik bahwa Bali menjadi destinasi terakhir dari rangkaian study tour yang sebenarnya berpusat di Surabaya dan Malang di Jawa Timur.
“Dan untuk Bali nya sendiri adalah bagian terakhir setelah sekian hari melalui kegiatan yang mungkin melelahkan buat anak-anak,” terang Syahri.
Adapun sebanyak 347 siswa kelas XI SMAN 6 Depok tetap menggelar kunjungan objek belajar (KOB) atau study tour ke Surabaya, Malang, dan Bali meski sempat dilarang Dedi Mulyadi.
Besaran biaya yang dibebankan kepada setiap siswa adalah Rp 3,8 juta dan dengan menerapkan sistem subsidi silang.
Study tour tersebut berlangsung selama delapan hari, dimulai pada Senin (17/2/2025) hingga Senin (24/2/2025) mendatang.
Tujuan utama program adalah mengunjungi empat perguruan tinggi negeri (PTN) di wilayah Surabaya dan Malang di Jawa Timur.
Selain itu, mereka juga akan tinggal beberapa hari bersama penduduk Desa Kungkut, Batu, Malang, untuk melakukan observasi lingkungan dan budaya di sana.
Sementara itu, kunjungan ke destinasi Bali dilakukan pada hari terakhir perjalanan untuk wisata setelah melakukan rangkaian agenda observasi.
Sebelumnya diberitakan, Dedi Mulyadi mengimbau agar rencana kegiatan study tour SMAN 6 ditiadakan.
Pasalnya, Dedi mendengar keluhan wali murid yang keberatan dengan biaya study tour dinilai terlalu besar.
“Saya meminta kepada kepala sekolah SMAN 6 Depok, enggak usah deh study tour-nya,” ucap Dedi saat dikonfirmasi Kompas.com, Sabtu (15/2/2025).
Dedi menyebutkan, biaya study tour yang ditetapkan sekolah sekitar Rp 3,5 juta. Jika ditambah uang jajan, orangtua siswa harus merogoh kocek sebesar Rp 5,5 juta.
