Dalam beberapa tahun terakhir, fenomena wisata halal terus menunjukkan pertumbuhan yang mengesankan di seluruh dunia. Bahkan, sejumlah negara yang mayoritas penduduknya bukan Muslim mulai beradaptasi untuk memberikan pengalaman yang nyaman bagi para pelancong Muslim. Salah satu negara yang melakukan upaya ini adalah Swiss.
Pada acara kumparan Halal Forum 2025 yang diselenggarakan di Hotel Artotel Mangkuluhur, Jakarta Selatan, pada hari Selasa (27/5), Director Southeast Asia, Switzerland Tourism, Batiste Pilet, memaparkan komitmen Swiss dalam menyambut kedatangan wisatawan Muslim.
“Walaupun Swiss bukan negara dengan mayoritas Muslim, kami tentu saja ingin memberikan pelayanan terbaik dan mengakomodasi kebutuhan para tamu kami, serta memastikan mereka mendapatkan pengalaman wisata yang tak terlupakan saat berkunjung ke Swiss,” ujar Batiste Pilet dalam sesi Brand Spotlight.
Destinasi wisata Swiss telah lama dikenal dengan keindahan pemandangan Pegunungan Alpen yang memukau, sistem transportasi publik yang efisien, serta kota-kota yang bersih dan tertata rapi. Namun, di balik pesona itu, terdapat fakta menarik lainnya: Swiss memiliki lebih dari 200 masjid dan musala.
Guna mempermudah wisatawan Muslim dalam menemukan tempat ibadah, Swiss bahkan menyediakan aplikasi bernama Swiss Mosque.
“Kami memiliki aplikasi yang dikembangkan oleh komunitas Muslim di Swiss, yaitu Swiss Mosque. Melalui aplikasi ini, Anda dapat dengan mudah menemukan berbagai tempat untuk melaksanakan salat. Setidaknya, terdapat lebih dari 200 lokasi di seluruh Swiss. Kami benar-benar berupaya untuk menjadikan destinasi ini lebih mudah diakses oleh wisatawan Muslim, dan kami dengan senang hati menyambut Anda di Swiss,” jelas Pilet.
Keberadaan masjid-masjid di Swiss juga dilengkapi dengan berbagai fasilitas pendukung yang ramah Muslim. Ini termasuk restoran yang telah memperoleh sertifikasi halal, hotel yang menyediakan fasilitas khusus untuk tamu Muslim, serta ruang salat yang tersedia di bandara dan stasiun utama.
“Sebagai contoh, terdapat sebuah hotel di sebuah desa kecil di Pegunungan Alpen yang menyediakan karpet salat dan penunjuk arah kiblat. Hal ini menunjukkan bahwa industri pariwisata kami sangat memahami kebutuhan wisatawan Muslim dan berupaya untuk memenuhi kebutuhan tersebut dengan sebaik mungkin,” kata Pilet.
Dalam kesempatan tersebut, Pilet juga menyampaikan bahwa Zurich merupakan kota dengan populasi Muslim terbesar di Swiss. Di kota ini, terdapat masjid terbesar dan sejumlah restoran yang menyajikan hidangan halal.
“Saya pikir masjid terbesar di Swiss terletak di Zurich, karena kota ini memiliki populasi Muslim yang paling besar. Jadi, ini adalah titik awal yang mudah bagi Anda jika ingin berlibur ke Swiss,” ujar Pilet.
“Selain itu, terdapat beberapa restoran halal di Zurich. Bahkan, ada restoran Indonesia halal. Anda juga dapat menemukan hidangan halal dari Afrika Utara, Lebanon, dan berbagai negara lainnya,” tambahnya.
Pada akhir presentasinya, Batiste Pilet mengundang wisatawan Muslim Indonesia untuk tidak ragu berkunjung ke Swiss. Ia meyakinkan bahwa pemerintah dan pelaku industri pariwisata di sana semakin terbuka dan siap melayani kebutuhan wisatawan Muslim.
“Kami benar-benar berusaha membuat destinasi ini semakin mudah dijelajahi bagi wisatawan Muslim, dan kami menyambut Anda dengan hangat di Swiss,” pungkasnya.