Ragamutama.com – , Jakarta – Industri kelapa sawit di Indonesia menghadapi tantangan signifikan. Menurut Direktur Tanaman Kelapa Sawit dan Aneka Palma Kementerian Pertanian, Ardi Praptono, sebagian besar produk ekspor saat ini masih berupa bahan mentah, yang berakibat pada nilai jual yang kurang optimal.
“Acara seperti Palmex Indonesia 2025 memiliki peran krusial dalam memajukan teknologi pengolahan kelapa sawit. Dengan demikian, kita dapat meningkatkan nilai jual produk sawit Indonesia secara signifikan,” ujar Ardi dalam sambutannya pada pembukaan Palmex Indonesia 2025 di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, pada hari Rabu, 14 Mei 2025.
Fireworks Trade Media Group secara resmi membuka pameran teknologi kelapa sawit internasional, Palmex Indonesia 2025, di Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran, Jakarta Pusat, hari ini. Pameran ini akan berlangsung selama dua hari, dari 14 hingga 15 Mei 2025, bertempat di hall A1 dan A2 JIExpo Kemayoran.
Ardi Praptono menekankan bahwa Indonesia adalah salah satu produsen minyak sawit terkemuka di dunia. Industri sawit memainkan peran yang sangat vital dalam menopang perekonomian Indonesia. Secara umum, kelapa sawit merupakan komoditas pertanian yang memberikan kontribusi besar terhadap penerimaan devisa negara. Kontribusi sektor sawit terhadap pendapatan negara mencapai US$ 25,6 miliar, dengan total ekspor kelapa sawit mencapai 38,23 juta ton pada tahun 2023.
Kenny Yong, Founder & Group CEO PT Fireworks Indonesia, menyampaikan bahwa penyelenggaraan Palmex Indonesia 2025 menandai tonggak sejarah ke-15 dalam penyelenggaraan pameran ini. Sebelumnya, pameran selalu diadakan di Medan. Namun, lokasi pameran tahun ini diubah menjadi Jakarta dengan tujuan untuk menjangkau peserta dari berbagai negara dan pulau lain di Indonesia, seperti Kalimantan. “Jakarta, dengan posisinya yang sentral, menawarkan kemudahan aksesibilitas, tidak hanya bagi pelaku industri dan profesional, tetapi juga bagi pengunjung dari Kalimantan dan wilayah lainnya,” jelas Kenny dalam sesi konferensi pers.
Dengan mengusung tema “Palm Oil 4.0: Digitalization for a Sustainable Industry,” Palmex Indonesia 2025 menampilkan berbagai teknologi terkini dari 300 merek global yang berasal dari 30 negara, yang bertujuan untuk mendukung pengembangan industri kelapa sawit. Selain memfasilitasi berbagai teknologi, Kenny Yong juga menambahkan bahwa Palmex Indonesia 2025 akan menyediakan lokakarya atau workshop yang terbuka bagi para pengunjung.
Berikut adalah beberapa teknologi pengolahan sawit yang dipamerkan di Palmex Indonesia 2025:
1. Plantation Management Software: Perangkat lunak yang dirancang untuk menyederhanakan pengelolaan perkebunan, meningkatkan efisiensi operasional, serta mempermudah pemantauan hasil panen dan siklus panen.
2. Waste Treatment and Biogas Systems: Solusi inovatif untuk mengelola limbah pabrik kelapa sawit dan menghasilkan energi melalui proses pemulihan biogas.
3.Palm Kernel Oil (PKO) Processing Equipment: Mesin dan sistem yang dirancang secara khusus untuk mengekstraksi dan memurnikan minyak inti sawit, termasuk mesin expeller dan filter press yang canggih.
4. Automation & Control Systems: Teknologi yang mengotomatiskan berbagai proses di pabrik dan penyulingan minyak sawit, termasuk penggunaan PLC (Programmable Logic Controller) dan sistem SCADA (Supervisory Control and Data Acquisition).
5. Smart Palm Oil Extraction Equipment: Mesin ekstraksi mutakhir yang dilengkapi dengan kemampuan IoT (Internet of Things) untuk memberikan data waktu nyata mengenai efisiensi, kualitas, dan kebutuhan pemeliharaan.
6. AI-Optimized Refining Equipment: Sistem penyulingan canggih yang memanfaatkan kecerdasan buatan (AI) untuk memantau dan menyesuaikan parameter operasional, sehingga menghasilkan output maksimal dan efisiensi energi yang optimal.
7. Smart Boilers with IoT Integration: Boiler cerdas yang dilengkapi dengan sensor pintar untuk memantau penggunaan bahan bakar, emisi, dan status operasional, memungkinkan pemantauan dan pengelolaan jarak jauh yang efektif.
8. Smart Plantation Management Software: Perangkat lunak berbasis cloud yang mengintegrasikan perangkat IoT, data besar, dan AI untuk mengelola dan mengoptimalkan seluruh operasi perkebunan.
Pilihan Editor: Ancaman Deforestasi di Balik Swasembada Energi Prabowo