Ragamutama.com – JAKARTA — Di tengah gejolak ekonomi global yang turut mempengaruhi industri pariwisata, Canna Bali Beach Club di Nusa Dua membuktikan ketangguhannya dengan beradaptasi dan menghadirkan konsep business-leisure yang inovatif. Strategi ini menjawab tantangan ekonomi dan kebutuhan pasar yang dinamis.
Lebih dari sekadar tempat berlibur, Canna Bali menawarkan pengalaman terpadu yang memadukan aktivitas bisnis dan relaksasi di tepi pantai. Fasilitasnya yang lengkap mengakomodasi beragam acara, mulai dari pertemuan bisnis skala kecil hingga pesta besar dengan kapasitas hingga 1.500 orang, beroperasi penuh selama 24 jam.
Kemampuan mengakomodasi kuliner, rapat, pertemuan korporat, gathering, dan berbagai acara lainnya menjadi nilai tambah Canna Bali.
“Kemampuan beradaptasi dengan cepat adalah kunci keberhasilan dalam industri pariwisata saat ini,” ungkap Iwan Suryawan, General Manager Canna Bali, dalam wawancara daring Senin (19/5/2025). Ia menambahkan, “Permintaan pasar terhadap destinasi yang menawarkan pengalaman unik tetap tinggi, meskipun kondisi ekonomi menantang.”
Iwan menjelaskan, Canna Bali merespon dinamika pasar dengan berinovasi. “Dampak ekonomi global dan domestik menuntut kita untuk selalu beradaptasi dan relevan. Konsep business-leisure ini merupakan jawaban atas kebutuhan tersebut,” ujarnya.
Konsep ini diimplementasikan dengan memaksimalkan berbagai area di Canna Bali, termasuk Cliff, Sky, Lodge, Stone, Mezzanine, Deck, Cave, dan Sand. Setiap area dirancang fleksibel dan dapat disesuaikan untuk berbagai acara, dari pertemuan bisnis hingga pesta keluarga skala besar.
Iwan memprediksi tren business-leisure akan terus berkembang dalam dua hingga tiga tahun ke depan. Canna Bali berkomitmen untuk terus meningkatkan fasilitas dan layanannya guna memenuhi ekspektasi pasar yang terus berubah.
“Kami optimis konsep ini akan menjadi kekuatan utama Canna Bali hingga tahun 2027. Kami percaya bahwa peluang selalu ada di balik setiap tantangan,” tegas Iwan.
Meskipun baru beroperasi selama tiga tahun, Canna Bali belum memiliki data spesifik mengenai jumlah kunjungan. Namun, selama periode tersebut, belum teramati fluktuasi signifikan dalam angka kunjungan wisatawan.