Kondisi Wisata Kuliner Tilamuta Boalemo Memprihatinkan,Warga Minta Pemerintah Melakukan Perbaikan

- Penulis

Minggu, 16 Februari 2025 - 08:57 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

TRININGORONTALO.COM, Boalemo–Kondisi wisata kuliner Tilamuta di Boalemo, Gorontalo, saat ini memprihatinkan. Wisata kuliner yang dulunya menjadi salah satu tujuan favorit wisatawan ini kini rusak parah dan membutuhkan perbaikan segera. 

Wisata Kuliner Tilamuta ini berada di Desa Pentadu Barat, Kecamatan Tilamuta, Kabupaten Boalemo rusak parah dan sudah tidak terurus lagi.

Dari hasil pantauan, sudah banyak sekali fasilitas yang rusak, mulai dari gazebo yang roboh bahkan kayu-kayu yang berada di pinggiran pantai juga sudah lapuk.

Selain itu, banyaknya sampah yang berceceran di sekitaran wisata tersebut juga memperparah kondisi dari tempat itu.

Halim Alif salah satu warga mengatakan bahwa tempat tersebut sudah tidak layak lagi untuk disebut wisata.

“Saya cukup prihatin ya melihat kondisi dari tempat itu, karena semuanya sudah rusak dan sudah tidak terurus lagi,” ungkapnya kepada TribunGorontalo.com, Sabtu (15/2/2025).

Baca Juga :  Pantai Bali Indramayu: Pesona Tersembunyi yang Bikin Turis Penasaran!

Selain itu ia juga menyoroti terkait tidak adanya lagi para pedagang yang berjualan di wisata tersebut.

“Ini kan wisata kuliner, seharusnya ada warga yang berjualan disitu, tapi hingga saat ini sudah tidak ada lagi penjual,” ujarnya.

Halim juga mengharapkan adanya perbaikan untuk wisata tersebut.

“Saya rasa ini sangat merugikan, tempat ini kalau bisa dibilang cukup strategis karena berada di pinggir pantai, jadi bagi pihak terkait harusnya segera melakukan perbaikan,” tuturnya.

Diketahui wisata ini dibangun pada Desember 2022, akan tetapi baru berjalan satu tahun sudah tidak ada sama sekali pengunjung.

Hal ini disampaikan langsung oleh Marni Kasim salah satu penjual yang dulunya berdagang di area tersebut.

“Kalau masih awal-awal ramai sekali, tapi seiring berjalannya waktu, sudah tidak ada lagi pengunjung, jadi kami pun merasa rugi kalau tetap berjualan di wisata itu,” ungkapnya.

Baca Juga :  Dubai Sambut 18,7 Juta Wisatawan Asing di 2024, Naik 9% Dibanding Tahun Lalu

Marni mengatakan bahwa pada bulan Juni 2023 wisata tersebut sudah tidak ada lagi yang mengunjunginya.

Kata Marni, tempatnya yang jauh dan kurangnya minat pembeli jadi faktor utama penyebab tidak adanya pengunjung.

“Kalau saya pada saat itu jualannya itu ayam geprek, dan yang lainnya hanya seperti warung yang berjualan barang harian, tentunya ini tidak menarik bagi para pengunjung,” jelasnya.

Dengan harapan tinggi Marni mengatakan agar nantinya wisata tersebut dapat diperbaiki kembali dan dapat disusun secara baik lagi.

“Kalau tempat ini diperbaiki nanti, saya harap agar para penjualnya dapat dilatih dulu untuk bagaimana menjual berbagai macam dagangan yang variatif,” pungkasnya.(*/Nawir)

Berita Terkait

Tourism Australia Incar Wisatawan Indonesia, Gandeng Agen Travel Lokal
Raja Ampat Merana, Tambang Nikel Picu Penutupan Wayag!
Indonesia Terpeleset, Peringkat Destinasi Wisata Halal Dunia Melorot!
Liburan Mewah Hemat: Tips & Trik Anti Bokek!
Anyer: 4 Wisata Alam Ramah Anak, Liburan Keluarga Istimewa
Israel Memanas, Puluhan Ribu Wisatawan Asing Terjebak
Hong Kong, Destinasi Ramah Muslim Terbaik ke-3 di Negara Non-OKI!
Derawan: Surga Liburan, Ini Aktivitas Seru yang Wajib Dicoba!

Berita Terkait

Selasa, 17 Juni 2025 - 14:57 WIB

Tourism Australia Incar Wisatawan Indonesia, Gandeng Agen Travel Lokal

Selasa, 17 Juni 2025 - 10:52 WIB

Raja Ampat Merana, Tambang Nikel Picu Penutupan Wayag!

Selasa, 17 Juni 2025 - 10:22 WIB

Indonesia Terpeleset, Peringkat Destinasi Wisata Halal Dunia Melorot!

Senin, 16 Juni 2025 - 20:47 WIB

Liburan Mewah Hemat: Tips & Trik Anti Bokek!

Senin, 16 Juni 2025 - 19:12 WIB

Anyer: 4 Wisata Alam Ramah Anak, Liburan Keluarga Istimewa

Berita Terbaru

finance

CTRA Bagi Dividen Jumbo Rp 444,85 Miliar, Investor Sumringah!

Selasa, 17 Jun 2025 - 15:42 WIB

War And Conflicts

Iran Serang Kilang Minyak Terbesar Israel, Produksi Energi Lumpuh?

Selasa, 17 Jun 2025 - 15:32 WIB