KKP Periksa 13 Saksi Kasus Pagar Laut di Tangerang

Avatar photo

- Penulis

Jumat, 31 Januari 2025 - 21:10 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

RAGAMUTAMA.COM, Jakarta – Staf Khusus Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Dedi Irawan mengatakan Dirjen Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan telah memeriksa 13 saksi terkait kasus pagar laut ilegal di Laut Tangerang, Banten.

Menurut Dedi, 13 orang itu diantaranya adalah Kepala Desa Kohod Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang saat ini dijabat oleh Arsin bin Asip, dan dua perwakilan Jaringan Rakyat Pantura (JRP) yang sempat mengaku sebagai swadaya masyarakat yang memasang pagar laut.

“Juga saksi-saksi yang menurut tim kami di lapangan mengetahui dan terkait dengan kejadian tersebut,” ucap Dedi di Jakarta, Jumat, 31 Januari 2025.

Selain itu, Dedi mengatakan pihaknya sudah melayangkan panggilan kepada PT Intan Agung Makmur dan PT Cahaya Inti Sentosa, dua perusahaan pemilik surat hak guna bangunan (SHGB) di wilayah perairan yang terbangun pagar. Namun, keduanya tidak memenuhi panggilan tersebut.

“Harusnya diperiksa hari ini namun tidak datang. Jadi kami agendakan pemeriksaan kedua di minggu depan,” ucapnya.

Baca Juga :  Penyebab Mahasiswa Umhaka Tewas Saat Diksar Mapala di Gunung Joglo Bogor

Lebih lanjut, untuk memproses pidana kasus ini, Dedi berujar, KKP sudah berkoordinasi dengan Markas Besar (Mabes) Kepolisian RI dan Polda Metro Jaya pada Senin, 27 Januari 2025. “Itu sudah berkoordinasi, kita berikan data-data yang kami punya,” ujar Dedi.

Sebelumnya, pagar laut sepanjang 30,16 kilometer terbentang di Pantai Tanjung Pasir, Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang, Banten. Pagar laut ini melintasi 16 desa dan sekitar 4.000 nelayan terdampak akibat adanya pagar tersebut. Alasannya, nelayan harus mengambil jalur memutar untuk tiba di lokasi melaut, sehingga jarak yang diambil lebih jauh, dan bahan bakar yang digunakan pun lebih banyak.

Ketua Ombudsman RI Mokhammad Najih memperkirakan kerugian yang dialami nelayan akibat adanya pagar tersebut mencapai Rp 9 miliar. Angka tersebut, kata dia, berdasarkan laporan tim investigasi Ombudsman RI.

“Hitungan kami, angka kerugiannya (bagi nelayan) di atas Rp 7,7 miliar sampai Rp 9 miliar,” ujar Najih saat ditemui di kantornya di Jakarta Selatan pada Rabu, 22 Januari 2025.

Baca Juga :  KAI Ancam Polisikan Calo Tiket Kereta Mudik Lebaran 2025

Timnya mengalikan jumlah seluruh nelayan yang tinggal di pesisir perairan dengan nilai bahan bakar yang dihabiskan nelayan dengan estimasi 20 hari melaut dalam satu bulan. Angka tersebut diperkirakan sebagai total kerugian dalam satu tahun.

“Dari hitungan kami secara kasar itu kan kemarin dihitung jumlah nelayan itu hampir 4 ribu ya. Itu dikalikan dengan tambahan solar yang dikeluarkan dalam setiap melaut, itu ketemu angka Rp 7,7 miliar sampai Rp 9 miliar dengan jumlah hari dalam satu bulan kira-kira kalau 20 hari melautnya, dikali satu tahun itu mereka ketemu angka sebesar itu, kerugian yang dialami oleh nelayan,” ujarnya.

Hanin Marwah berkontribusi dalam penulisan artikel ini

Pilihan Editor: Dampak Penghematan Belanja Pemerintah ke Bisnis Hotel

Berita Terkait

Atasi Rasa Cemas Berlayar: Tips Liburan Nyaman dengan Kapal Pesiar
Tragis! Sopir Truk Terjebak Macet Priok, Dua Hari Tanpa Kabar Keluarga
Tragedi American Airlines 587: Detik-Detik Sayap Terlepas, Ratusan Nyawa Melayang
Kecelakaan Helikopter New York Hentikan Operasi Penerbangan Wisata
Pelindo Ungkap Pemicu Kemacetan Tanjung Priok: Lonjakan Truk Hampir 100 Persen!
Dramatis di Belize: Warga AS Tikam Tiga Orang, Penumpang Lumpuhkan Pembajak Pesawat
Taman Wijaya Kusuma Buka Malam: Kekhawatiran Warga Soal Keselamatan Anak di Danau
Kontroversi Penggusuran Rempang: Warga Desak Pemerintah Batalkan Rencana Relokasi

Berita Terkait

Senin, 21 April 2025 - 09:24 WIB

Atasi Rasa Cemas Berlayar: Tips Liburan Nyaman dengan Kapal Pesiar

Senin, 21 April 2025 - 05:43 WIB

Tragis! Sopir Truk Terjebak Macet Priok, Dua Hari Tanpa Kabar Keluarga

Senin, 21 April 2025 - 00:51 WIB

Tragedi American Airlines 587: Detik-Detik Sayap Terlepas, Ratusan Nyawa Melayang

Minggu, 20 April 2025 - 22:48 WIB

Kecelakaan Helikopter New York Hentikan Operasi Penerbangan Wisata

Sabtu, 19 April 2025 - 19:59 WIB

Pelindo Ungkap Pemicu Kemacetan Tanjung Priok: Lonjakan Truk Hampir 100 Persen!

Berita Terbaru

politics

Sejarah dan Makna Peringatan Hari Buruh Internasional 1 Mei

Kamis, 1 Mei 2025 - 12:27 WIB

Family And Relationships

Lisa Mariana Minta Maaf ke Istri Ridwan Kamil: Melaney Ricardo Beri Saran Bijak

Kamis, 1 Mei 2025 - 12:15 WIB