Kejagung Selidiki: Mungkinkah Chromebook Beralih ke Windows?

Avatar photo

- Penulis

Selasa, 27 Mei 2025 - 16:16 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kejaksaan Agung (Kejagung) tengah mengusut tuntas dugaan praktik korupsi terkait dengan pengadaan laptop Chromebook di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Permasalahan bermula ketika tim teknis merekomendasikan perangkat dengan sistem operasi (operating system atau OS) Windows, namun Kemendikbudristek justru memilih menggunakan OS Chrome.

Muncul pertanyaan, bisakah perangkat Chromebook beralih sistem operasi dari Chrome OS ke Windows OS? Sayangnya, jawabannya adalah tidak. Google, sebagai pengembang Chrome OS, dan Microsoft, pembuat Windows OS, tidak menyediakan dukungan resmi untuk melakukan peralihan tersebut.

“Chrome OS dirancang dan dioptimalkan secara khusus untuk perangkat keras Chromebook. Pemasangan atau instalasi sistem operasi lain, seperti Windows, tidak didukung secara resmi dan berpotensi menghasilkan pengalaman pengguna yang kurang optimal,” demikian pernyataan resmi dari Google dalam laman tanya jawab mereka.

Berikut ini adalah perbedaan mendasar antara Chrome OS dan Windows OS, yang dirangkum dari laman resmi Google dan Microsoft:

  • Apa Sebenarnya Laptop Chromebook yang Kasusnya Sedang Diselidiki Kejagung, dan Apa Bedanya dengan Windows OS?
  • Kejagung Intensifkan Penyelidikan Dugaan Korupsi dalam Pengadaan Laptop Chromebook di Kemendikbudristek
  • Kasus Dugaan Korupsi Pengadaan Laptop, Kediaman Dua Staf Khusus Nadiem Makarim Digeledah

 AspekChromeOSWindows OSPengembangGoogleMicrosoftFokus utamaAplikasi berbasis web dan komputasi awanAplikasi desktop dan produktivitas yang berjalan lokalKebutuhan hardwareRelatif ringanCenderung membutuhkan spesifikasi yang lebih tinggiDukungan aplikasiAplikasi web, aplikasi Android, aplikasi Linux (dengan batasan)Aplikasi Windows (EXE, MSI)Kompatibilitas gameTerbatas, namun tersedia layanan GeForce NOW dan Steam betaKompatibel dengan berbagai game populerOffice SuiteGoogle Docs, Office OnlineMicrosoft Office versi lengkap (Word, Excel) 

Selain itu, Chromebook didesain secara spesifik untuk menjalankan Chrome OS, dengan menggunakan perangkat keras (hardware) serta firmware (BIOS/UEFI) yang tidak kompatibel secara langsung dengan Windows.

Firmware, atau perangkat lunak yang tertanam di dalam perangkat keras, memegang peranan penting dalam memungkinkan perangkat tersebut berfungsi dan berkomunikasi dengan perangkat lunak lainnya. Biasanya, perangkat lunak ini tersimpan di dalam ROM dan memberikan kontrol tingkat rendah terhadap berbagai aspek fundamental dari perangkat keras.

ROM (Read-Only Memory) adalah jenis memori yang menyimpan data secara permanen dan tidak dapat diubah atau dihapus setelah data tersebut tersimpan, kecuali untuk jenis-jenis tertentu seperti EPROM dan EEPROM. ROM berfungsi sebagai media penyimpanan instruksi sistem dan software esensial yang dibutuhkan untuk memulai dan mengoperasikan perangkat elektronik, seperti komputer, smartphone, dan perangkat lainnya.

Baca Juga :  Samsung Galaxy A: Nikmati Fitur AI Canggih Ala Flagship!

Meskipun demikian, sejumlah pengguna dan komunitas teknologi telah menemukan cara untuk memasang atau menginstal Windows OS di Chromebook. Akan tetapi, proses ini bukannya tanpa risiko. Beberapa risiko yang mungkin timbul termasuk kebutuhan untuk membuka proteksi firmware dan menghapus Chrome OS. Kesalahan dalam proses ini dapat menyebabkan laptop menjadi tidak berfungsi sama sekali.

Modifikasi semacam itu juga secara otomatis akan membatalkan garansi laptop Chromebook. Lebih lanjut, bahkan jika proses instalasi Windows berhasil, spesifikasi Chromebook yang dirancang untuk Chrome OS, yang berbasis pada penyimpanan cloud (komputasi awan), dapat membuat fungsi Windows OS menjadi tidak optimal.

Karena Chrome OS sangat bergantung pada cloud sebagai media penyimpanan, koneksi internet yang stabil menjadi sebuah keharusan. Meskipun demikian, Chrome OS tetap menawarkan beberapa fitur offline, meskipun dengan fungsionalitas yang terbatas.

Aktivitas yang masih dapat dilakukan di perangkat Chromebook secara offline meliputi membaca dan menulis email dengan Gmail Offline, membuat catatan atau daftar dengan Google Keep, serta membuat dan mengedit dokumen, slide, atau spreadsheet menggunakan aplikasi Google Drive.

Kejagung Terus Mengusut Dugaan Korupsi Pengadaan Laptop Chromebook

Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung, Harli Siregar, mengungkapkan bahwa penyidik dari Jaksa Agung Muda Bidang Pidana Khusus (Jampidsus) sedang mendalami dugaan adanya pemufakatan jahat yang melibatkan berbagai pihak, dengan tujuan mengarahkan tim teknis untuk menyusun kajian teknis terkait pengadaan bantuan peralatan yang berkaitan dengan pendidikan teknologi pada tahun 2020.

“Tujuannya adalah agar diarahkan pada penggunaan laptop yang berbasis pada OS Chrome,” ujar Harli di Jakarta, pada Senin (26/5). Padahal, penggunaan Chromebook dinilai bukan merupakan sebuah kebutuhan mendesak, mengingat pada tahun 2019, telah dilakukan uji coba penggunaan 1.000 unit Chromebook oleh Pustekom Kemendikbudristek dan hasilnya menunjukkan bahwa penggunaan tersebut tidak efektif.

“Mengapa tidak efektif? Karena kita semua tahu bahwa Chromebook sangat bergantung pada internet, sementara di Indonesia, koneksi internet belum merata di semua wilayah,” tambahnya.

Baca Juga :  Layanan Samsat Keliling di Bali Kamis (20/2), Cek Jadwal dan Lokasinya!

Berkaca dari pengalaman tersebut, tim teknis kemudian merekomendasikan penggunaan spesifikasi dengan sistem operasi Windows. Namun, Kemendikbudristek pada saat itu justru mengganti kajian ini dengan studi baru yang merekomendasikan penggunaan OS Chrome.

Harli menjelaskan lebih lanjut bahwa pada tahun 2020, Kemendikbudristek menyusun rencana pengadaan bantuan peralatan TIK bagi satuan pendidikan tingkat dasar, menengah, dan atas, yang ditujukan untuk mendukung pelaksanaan Asesmen Kompetensi Minimal (AKM).

Dari hasil uji coba pengadaan 1.000 unit Chromebook oleh Pustekom Kemendikbudristek sebelumnya pada periode 2018 – 2019, ditemukan berbagai kendala, di antaranya adalah fakta bahwa Chromebook hanya dapat digunakan secara efektif jika terdapat jaringan internet yang memadai.

“Kondisi jaringan internet di Indonesia saat ini diketahui belum merata, sehingga penggunaan Chromebook sebagai sarana untuk melaksanakan kegiatan Asesmen Kompetensi Minimal (AKM) pada satuan Pendidikan berjalan tidak efektif,” jelas Harli dalam keterangan resmi yang dikutip pada Selasa (27/5).

Berdasarkan temuan tersebut, dan setelah melakukan perbandingan dengan beberapa OS lainnya, tim teknis perencanaan pembuatan kajian pengadaan peralatan TIK dalam kajian pertama (Buku Putih) merekomendasikan agar menggunakan perangkat dengan OS Windows. Namun, rekomendasi ini tidak disetujui oleh Kemendikbudristek pada saat itu.

Kemendikbudristek saat itu memutuskan untuk mengganti kajian pertama tersebut dengan kajian baru yang menggunakan spesifikasi OS Chrome atau Chromebook. “Diduga penggantian spesifikasi tersebut tidak didasarkan pada kebutuhan yang sebenarnya,” kata Harli.

Harli mengungkapkan bahwa berdasarkan keterangan saksi-saksi dan alat bukti lainnya, telah ditemukan adanya tindakan persekongkolan atau permufakatan jahat dengan cara mengarahkan tim teknis yang baru agar dalam menyusun kajian teknis pengadaan peralatan TIK, penggunaan laptop dengan OS Chromebook diunggulkan dalam proses pengadaan barang/jasa, dan bukan berdasarkan kebutuhan ketersediaan peralatan TIK yang akan digunakan dalam rangka pelaksanaan AKM serta kegiatan belajar mengajar.

Atas dasar kajian pengadaan TIK untuk satuan Pendidikan, Kemendikbudristek menganggarkan kegiatan pengadaan bantuan bagi satuan Pendidikan Tahun Anggaran 2020 – 2022 sebesar Rp 3,5 triliun dan DAK Rp 6,3 triliun. “Jumlah keseluruhan dana untuk pengadaan laptop Chromebook mencapai Rp 9,98 triliun,” pungkas Harli.

Berita Terkait

Lacak HP Hilang Anda: Panduan Mudah dan Praktis Lewat Email
WhatsApp Resmi Hadir di iPad: Fitur dan Cara Menggunakannya
Tips Memilih Kursi Pesawat Aman Bagi Penumpang Fobia Terbang
Redmi Note 14 4G: Spesifikasi Lengkap dan Harga Terbaru di Indonesia
AI Mengancam Pekerjaan: Saatnya Kita Bertindak?
Samsung Galaxy S25 vs S25 Edge: Mana Lebih Unggul?
Chromebook vs Windows: Mana Laptop Terbaik untuk Anda?
Update Harga iPhone 12 Series Terbaru Juni: Spesifikasi dan Keunggulannya

Berita Terkait

Kamis, 29 Mei 2025 - 13:03 WIB

Lacak HP Hilang Anda: Panduan Mudah dan Praktis Lewat Email

Kamis, 29 Mei 2025 - 12:20 WIB

WhatsApp Resmi Hadir di iPad: Fitur dan Cara Menggunakannya

Kamis, 29 Mei 2025 - 03:56 WIB

Tips Memilih Kursi Pesawat Aman Bagi Penumpang Fobia Terbang

Kamis, 29 Mei 2025 - 03:12 WIB

Redmi Note 14 4G: Spesifikasi Lengkap dan Harga Terbaru di Indonesia

Kamis, 29 Mei 2025 - 02:04 WIB

AI Mengancam Pekerjaan: Saatnya Kita Bertindak?

Berita Terbaru

Hobbies And Interests

Kimberly Ryder: Baim Wong Jelas Bukan Tipe Ideal Aku!

Kamis, 29 Mei 2025 - 14:56 WIB

Uncategorized

Xiaomi 15S Pro: Spesifikasi Unggulan, Chip Xring O1, Harga Terungkap!

Kamis, 29 Mei 2025 - 14:40 WIB