Kecemasan Traveler Imbas Tabrakan American Airlines dengan Helikopter Black Hawk

- Penulis

Minggu, 2 Februari 2025 - 08:37 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

TEMPO.CO, Jakarta – Insiden tabrakan pesawat American Airlines dan helikopter Black Hawk pada Rabu 29 Januari menimbulkan kecemasan bagi yang sering bepergian dengan pesawat terbang. Pakar pun berbagi tips untuk mengatasi kecemasan saat penerbangan.

Insiden tabrakan pesawat American Airlines dan helikopter Black Hawk milik angkatan udara Amerika Serikat terjadi di dekat Bandara Ronald Reagan. Puing-puing pesawat dan helikopter jatuh di Sungai Potomac, Washington DC. Pesawat itu lepas landas dari Wichita, Kansas, sedangkan helikopter sedang dalam penerbangan pelatihan. Akibat tabrakan itu dipastikan 67 orang termasuk 60 penumpang, 4 kru pesawat, dan 3 tentara meninggal.

Kecemasan meningkat setelah insiden

Insiden mematikan tersebut meninggalkan luka mendalam dan menimbulkan kecemasan bagi traveler. Salah satunya, Nadirah Reynolds yang mengaku ragu-ragu bepergian dengan pesawat. Terutama untuk penerbangan yang lama. Padahal sebelum berkeluarga dia naik pesawat empat hingga lima kali dalam setahun.

Kini setelah memilki anak dan melihat kecelakaan pesawat baru-baru ini dan ledakan pintu Alaska Airlines tahun lalu, membuatnya semakin takut. Bahkan warga New York itu tidak yakin bepergian dengan pesawat adalah cara yang paling aman. “Sudah terlalu sering mendengar tentang kecelakaan pesawat, dan ini membuat saya merasa tidak yakin lagi apakah terbang adalah cara paling aman untuk bepergian,” katanya.

Selain Reynolds, Leon Barillaro seorang perancang permainan juga merasa khawatir. Dia terbang ke Pantai Timur dari California dan perjalanan pulang direncanakan beberapa hari setelah tragedi tabrakan pesawat American Airlines. Barillaro cemas karena ia akan transit melalui Bandara Internasional Dulles yang tidak jauh dari tempat kecelakaan.

Baca Juga :  Penjelasan Delta Air Lines Soal Kecelakaan Pesawat di Kanada

Barillaro mulai mencari tahu tentang kejadian kecelakaan lainnya dan keadaan kontrol lalu lintas udara yang memperburuk ketakutannya. “Saya bisa bilang bahwa saya merasa cukup nyaman terbang. Namun, kecelakaan itu sendiri, membuat saya sedikit takut,” ujar pria berusia 30 tahun itu.

Bukan pertama kali bagi Barillaro menghadapi kecemasan dalam penerbangan pesawat. Saat kecil, ia juga menghadapi kekhawatiran serupa. Caranya untuk mengatasi rasa takut itu dengan menenangkan diri saat dalam pesawat dan melihat statistik keselamatan perjalanan udara yang lebih aman dibanding dengan transportasi lain.

Mengatasi kecemasan saat naik pesawat terbang

CEO Dehp Integrative Care, Josette Sullins mengatakan kecemasan bisa terjadi karena dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk berita kecelakaan atau insiden lainnya. Dia menyarankan untuk pelancong tetap tenang karena tekanan dapat memicu respon melawan, lari, atau tetap diam untuk menjaga agar tetap aman. Berita kecelakaan yang baru saja terjadi ini membuat bagian simpatik sistem saraf otonom manusia tetap aktif.

Selain itu, minum air putih yang cukup agar tetap terhidrasi, tidur cukup, dan menghindari minum kafein serta gula berlebih. Pelancong juga disarankan menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar, salah satunya dengan mengalihkan perhatian secara sadar dari apa yang dapat dilihat, dengar, dan rasakan di sekitar. Jangan lupa melihat jadwal penerbangan untuk mencegah stres karena keramaian. Selama di pesawat bawa headphone peredam bising serta dengarkan musik untuk memberikan rasa rileks pada tubuh.

Baca Juga :  Berita Populer Kalteng: Banjir Rendam Pulpis,Waspada Rob ke Urgensi Perlindungan Masyarakat Adat

Keamanan bepergian dengan pesawat

Berdasarkan laporan tahunan dari Biro Statistik Transportasi Amerika Serikat mengenai statistik transportasi 2024, penerbangan adalah moda transportasi paling aman. Laporan yang dirilis sebelum insiden American Airlines dan helikopter militer, menyebutkan tidak ada kematian yang terjadi pada tahun 2023 akibat kecelakaan pada maskapai penerbangan komersial besar. Meskipun ada beberapa ratus kematian akibat kecelakaan pada “penerbangan umum, penerbangan komuter, dan layanan taksi udara”.

Seorang peneliti senior penerbangan dan perjalanan American Liberties Project memberikan beberapa kepastian tentang keamanan pesawat terbang. “Kita semua tahu, ini pantas untuk dikatakan, dan seseorang seperti saya yang kritis, ini adalah sistem yang sangat aman, tetapi itu tidak berarti kita tidak harus selalu waspada dan berjaga-jaga,” katanya dikutip dari USA Today, Sabtu 1 Februari 2025.

NIA NUR FADILLAH | USA TODAY | AP NEWS

Pilihan editor: Air Busan Terbakar, Ketahui Aturan Bawa Powerbank Naik Pesawat

Berita Terkait

Penjelasan Delta Air Lines Soal Kecelakaan Pesawat di Kanada
Taman Safari Bakal Sanksi Pengunjung yang Keluar Mobil di Area Satwa
Ribut dengan Turis Australia, 12 Petugas Keamanan Finns Beach Club Jadi Tersangka
Dirawat, Paus Terus Tanyakan Kabar di Gaza Tiap Malam
Gempa Susulan Pusat Gempa Magnitudo 4,3 di Kabupaten Seram Bagian Timur,Simak Info BMKG
Badai Salju,Pesawat Delta Airlines Kecelakaan di Bandara Toronto Kanada,18 Orang Luka
BPJS Kesehatan Tegaskan Perlindungan Jemaah dan Petugas Haji dalam Progam JKN
Kronologi Pesawat Delta Air Terbalik, Penyebab Diduga Angin Kencang

Berita Terkait

Rabu, 19 Februari 2025 - 10:36 WIB

Penjelasan Delta Air Lines Soal Kecelakaan Pesawat di Kanada

Rabu, 19 Februari 2025 - 10:17 WIB

Taman Safari Bakal Sanksi Pengunjung yang Keluar Mobil di Area Satwa

Rabu, 19 Februari 2025 - 10:17 WIB

Ribut dengan Turis Australia, 12 Petugas Keamanan Finns Beach Club Jadi Tersangka

Rabu, 19 Februari 2025 - 09:06 WIB

Dirawat, Paus Terus Tanyakan Kabar di Gaza Tiap Malam

Rabu, 19 Februari 2025 - 08:47 WIB

Gempa Susulan Pusat Gempa Magnitudo 4,3 di Kabupaten Seram Bagian Timur,Simak Info BMKG

Berita Terbaru