Gangguan Tubuh yang Sering Terjadi di Pesawat dan Cara Mengatasinya

Avatar photo

- Penulis

Sabtu, 5 Juli 2025 - 12:53 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bepergian dengan pesawat adalah salah satu cara tercepat dan paling efisien untuk menjangkau tempat-tempat jauh. Namun, berada di ketinggian ribuan meter di atas permukaan laut selama beberapa jam bukan tanpa konsekuensi bagi tubuh. Perubahan tekanan udara, kelembapan rendah, posisi duduk yang terlalu lama, hingga perbedaan zona waktu bisa menimbulkan berbagai gangguan kesehatan. Gangguan-gangguan ini mungkin tampak sepele, namun bisa sangat mengganggu kenyamanan perjalanan dan berdampak lebih serius jika tidak diantisipasi dengan baik.

Berikut ini adalah gangguan tubuh yang paling sering dialami saat penerbangan, lengkap dengan cara efektif untuk mencegah dan mengatasinya.

Jet Lag: Ketika Jam Tubuh Tidak Sinkron

Jet lag merupakan gangguan ritme sirkadian akibat perbedaan zona waktu yang signifikan antara tempat keberangkatan dan tujuan. Gejalanya bisa berupa kelelahan ekstrem, sulit tidur, gangguan konsentrasi, sakit kepala, hingga perubahan mood.

Untuk mencegah jet lag, sebaiknya mulai sesuaikan jadwal tidur beberapa hari sebelum keberangkatan sesuai zona waktu tujuan. Tidur yang cukup sebelum penerbangan juga sangat penting. Hindari konsumsi alkohol dan kafein yang bisa mengganggu kualitas tidur, terutama menjelang malam. Setelah tiba di tempat tujuan, usahakan segera mendapatkan paparan sinar matahari alami untuk membantu tubuh menyesuaikan diri. Hindari tidur siang terlalu lama pada hari pertama agar jam biologis tubuh cepat menyesuaikan.

Dehidrasi: Ancaman Tak Terasa dari Udara Kering

Kelembapan udara di dalam kabin pesawat sangat rendah, hanya sekitar 10 hingga 20 persen. Kondisi ini dapat menyebabkan tubuh kehilangan cairan lebih cepat tanpa kita sadari. Gejala dehidrasi selama penerbangan antara lain mulut kering, sakit kepala, kulit pecah-pecah, dan rasa lelah berlebihan.

Cara terbaik untuk menghindari dehidrasi adalah dengan minum air putih secara teratur, baik sebelum maupun selama penerbangan. Hindari minuman berkafein atau beralkohol karena bersifat diuretik. Gunakan pelembap kulit dan lip balm untuk mengurangi dampak kulit kering, dan bawa botol minum kosong yang bisa diisi ulang setelah melewati pemeriksaan keamanan bandara.

Barotrauma Telinga: Rasa Nyeri karena Tekanan Udara

Perubahan tekanan saat pesawat lepas landas dan mendarat dapat menyebabkan barotrauma, yaitu ketidakseimbangan tekanan di dalam dan luar telinga tengah. Gejalanya termasuk rasa penuh di telinga, nyeri, berdenging, bahkan gangguan pendengaran sementara.

Baca Juga :  5 Taman di Jakarta Selatan Gratis untuk Santai hingga Berolahraga

Untuk mengatasinya, cobalah menguap, menelan, atau mengunyah permen karet saat proses naik dan turun pesawat. Jika telinga terasa tersumbat, lakukan teknik Valsalva, yaitu dengan menutup hidung dan mulut, lalu hembuskan napas perlahan untuk membantu menyeimbangkan tekanan.

Mabuk Udara: Ketidakseimbangan Sensorik yang Mengganggu

Mabuk udara atau motion sickness terjadi karena ketidaksesuaian antara sinyal visual dan gerakan yang dirasakan oleh tubuh. Gejalanya termasuk mual, pusing, muntah, dan keringat dingin.

Untuk meminimalkan risiko, pilih kursi yang berada di dekat sayap atau jendela, karena bagian ini paling stabil terhadap guncangan. Melihat ke luar jendela juga membantu tubuh menyesuaikan persepsi gerakan. Hindari membaca atau melihat layar secara intens dalam waktu lama. Jika diperlukan, konsumsi obat anti-mabuk sesuai anjuran dokter sebelum terbang.

Deep Vein Thrombosis (DVT): Risiko Serius dari Duduk Terlalu Lama

DVT adalah kondisi di mana terjadi pembekuan darah di pembuluh vena dalam, biasanya di kaki, akibat kurangnya pergerakan. Kondisi ini bisa sangat berbahaya jika bekuan darah berpindah ke paru-paru dan menyebabkan emboli paru.

Pencegahannya meliputi melakukan peregangan dan gerakan kaki secara berkala selama penerbangan, berjalan-jalan kecil di lorong pesawat setiap beberapa jam, serta menghindari duduk bersila atau mengenakan pakaian terlalu ketat. Minumlah air putih cukup dan hindari konsumsi alkohol. Bagi penumpang dengan risiko tinggi, penggunaan stoking kompresi medis sangat dianjurkan.

Gangguan Pencernaan: Perut Kembung dan Gas Berlebihan

Tekanan udara rendah di kabin menyebabkan gas dalam saluran pencernaan mengembang, yang bisa menyebabkan perut kembung, rasa tidak nyaman, dan sering buang angin.

Cara mengatasinya adalah dengan menghindari makanan atau minuman yang menghasilkan gas seperti minuman bersoda, kacang-kacangan, atau makanan berlemak sebelum dan selama penerbangan. Konsumsilah makanan dalam porsi kecil dan kunyah perlahan untuk membantu pencernaan.

Kulit dan Mata Kering: Efek Langsung dari Udara Kering Kabin

Udara yang sangat kering di kabin juga mempengaruhi kelembapan kulit dan mata. Kulit bisa terasa kencang, bersisik, atau bahkan gatal. Mata menjadi kering dan mudah iritasi, terutama jika menggunakan lensa kontak.

Gunakan pelembap kulit secara berkala, dan hindari penggunaan lensa kontak jika memungkinkan. Bawa tetes mata untuk menjaga kelembapan mata selama penerbangan, serta pastikan asupan cairan tetap terjaga.

Baca Juga :  8 Kebiasaan yang Sering Disangka Sehat, Padahal Bisa Berbahaya bagi Tubuh

Suhu Dingin Kabin: Ancaman Diam-Diam dari AC

Banyak penumpang merasa kedinginan selama penerbangan meski di luar sedang musim panas. Suhu kabin yang dikontrol ketat oleh sistem pendingin bisa membuat tubuh menggigil, terutama di malam hari.

Untuk mengantisipasinya, kenakan pakaian berlapis yang mudah ditambah atau dilepas sesuai kebutuhan. Bawa jaket ringan, syal, dan kaus kaki tebal untuk menjaga suhu tubuh tetap hangat. Selimut pribadi juga bisa menjadi pilihan jika tidak ingin menggunakan yang disediakan oleh maskapai.

Penurunan Sistem Imun: Tubuh Lebih Rentan Terinfeksi

Stres, kurang tidur, serta paparan lingkungan tertutup seperti kabin pesawat dapat menurunkan sistem imun. Ini membuat tubuh lebih rentan terhadap infeksi, termasuk flu dan infeksi saluran pernapasan.

Langkah preventif yang dapat dilakukan meliputi menjaga pola makan bergizi, tidur cukup sebelum terbang, dan mengonsumsi suplemen vitamin jika diperlukan. Cuci tangan secara rutin, hindari menyentuh wajah dengan tangan yang belum dibersihkan, dan pertimbangkan menggunakan masker jika berada di penerbangan panjang atau dalam situasi ramai.

Selain mengantisipasi gangguan tubuh di atas, ada beberapa kebiasaan kecil yang dapat membuat perjalanan udara lebih sehat dan nyaman. Gunakan pakaian yang longgar agar sirkulasi darah tetap lancar. Hindari meletakkan barang di bawah kursi agar ruang kaki bebas untuk peregangan. Lakukan gerakan kecil seperti mengangkat tumit atau memutar pergelangan kaki setiap jam. Dan yang tidak kalah penting, pastikan tubuh dalam kondisi bugar sebelum dan sesudah terbang.

Naik pesawat bukan hanya soal berpindah tempat, tapi juga tentang bagaimana tubuh kita beradaptasi dengan lingkungan ekstrem. Gangguan kesehatan saat penerbangan bisa dicegah dan dikendalikan jika kita mengetahui penyebab dan langkah antisipatifnya. Persiapan yang matang, pola hidup sehat, dan kesadaran akan perubahan tubuh selama terbang menjadi kunci utama untuk menjaga kondisi tetap prima.

Dengan memahami risiko dan menyiapkan strategi penanganannya, kita tidak hanya akan menikmati perjalanan udara dengan nyaman, tapi juga tiba di tujuan dengan tubuh yang tetap bugar dan segar.

Berita Terkait

Turun Berat Badan: Kapan Waktu Terbaik Olahraga?
Gold’s Gym Digugat? Seluk-Beluk Sengketa yang Wajib Anda Tahu!
Autopsi Juliana Marins: Luka Mematikan, Pendarahan Parah di Dada & Perut
Dari Kisah Sukses Adik Hrithik Roshan Lawan Perlemakan Hati, Kenali Ini Gejala Penyakitnya…
Simak Rekomendasi Saham Sektor Kesehatan yang Masih Menarik Dikoleksi
Sektor Kesehatan Kuat, Analis Ungkap Saham Pilihan Saat Koreksi!
Arab Saudi Bentuk Komite Khusus, Yoga Makin Populer
Usia 40 Tetap Fit: 5 Olahraga Terbaik, Sehat & Bugar!

Berita Terkait

Sabtu, 5 Juli 2025 - 12:53 WIB

Gangguan Tubuh yang Sering Terjadi di Pesawat dan Cara Mengatasinya

Jumat, 4 Juli 2025 - 22:59 WIB

Turun Berat Badan: Kapan Waktu Terbaik Olahraga?

Jumat, 4 Juli 2025 - 12:59 WIB

Gold’s Gym Digugat? Seluk-Beluk Sengketa yang Wajib Anda Tahu!

Sabtu, 28 Juni 2025 - 02:53 WIB

Autopsi Juliana Marins: Luka Mematikan, Pendarahan Parah di Dada & Perut

Kamis, 26 Juni 2025 - 08:33 WIB

Dari Kisah Sukses Adik Hrithik Roshan Lawan Perlemakan Hati, Kenali Ini Gejala Penyakitnya…

Berita Terbaru

entertainment

Henry Cavill Kirim Pesan Menyentuh untuk Superman Baru!

Sabtu, 5 Jul 2025 - 16:52 WIB

technology

Google Drive Penuh? 2 Cara Hapus Semua File Sekali Klik!

Sabtu, 5 Jul 2025 - 16:17 WIB

sports

Frank van Kempen Nakhodai Timnas U-20: Era Baru PSSI!

Sabtu, 5 Jul 2025 - 15:59 WIB