Dampak Buruk Pariwisata Massal: Kerusakan Taman Nasional Spanyol Meningkat

- Penulis

Selasa, 15 April 2025 - 11:43 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ragamutama.com, Jakarta – Sebuah sorotan tajam tertuju pada Taman Nasional Teide di Tenerife, Kepulauan Canary, Spanyol. Sekelompok ilmuwan dan aktivis lingkungan melontarkan kritik pedas terhadap dampak pariwisata massal yang dianggap merusak situs Warisan Dunia UNESCO tersebut. Para pelancong dilaporkan seringkali keluar dari jalur yang ditentukan dan mendaki area yang seharusnya dilindungi di dalam taman nasional.

Taman Nasional Teide, yang menjadi rumah bagi stratovolcano Teide-Pico Viejo setinggi 3.718 meter, menawarkan panorama luar biasa dari bentang alam vulkanik yang khas. Puncak tertinggi di Spanyol ini tidak hanya menjadi destinasi liburan favorit, tetapi juga merupakan habitat bagi beragam flora dan fauna unik, termasuk spesies endemik seperti kadal Tenerife.

Menurut badan pariwisata Tenerife, Taman Nasional Teide adalah taman nasional yang paling banyak dikunjungi di seluruh Eropa. Setiap tahunnya, sekitar tiga juta wisatawan berbondong-bondong mengunjungi kawasan ini.

Taman Nasional Teide juga pernah menjadi latar belakang untuk adegan pembuka serial televisi Lord of The Rings: The Rings of Power. Adegan tersebut menampilkan The Stranger yang menjelajahi lanskap berbahaya Rhûn bersama para Harfoot. Rhûn sendiri merupakan wilayah dalam peta Middle-earth yang detailnya minim dalam tulisan Tolkien.

Baca Juga :  6 Tips Penting Buat yang Baru Pertama Kali Liburan ke Luar Negeri

Perusakan oleh Wisatawan

Dalam sebuah unggahan media sosial pada hari Minggu, 13 April 2025, Jaime Coello Bravo, direktur Yayasan Telesforo Bravo–Juan Coello, menyatakan bahwa Taman Nasional Teide sedang “menderita”. Bravo mengkritik keras Cabildo de Tenerife (Dewan Pulau Tenerife) karena dianggap membiarkan dan bahkan mempromosikan perusakan terhadap “permata mahkota” alam yang dilindungi di Tenerife. Menurutnya, jika permata mahkota saja diperlakukan sedemikian rupa, bagaimana nasib wilayah lainnya? “Kita semua tahu bahwa sebagian besar kondisinya sama atau bahkan lebih buruk. Ini adalah skandal dan memalukan karena kurangnya respons, tidak adanya tindakan, dan keterlibatan dalam situasi yang tidak berkelanjutan,” ujarnya, seperti yang dilaporkan oleh Independent.co.uk.

Bravo juga membagikan foto dan video yang memperlihatkan tempat parkir mobil yang dipenuhi oleh pengunjung. “Dalam foto-foto tersebut, Anda dapat melihat kondisi Minas de San José beberapa hari yang lalu,” katanya. “Kepadatan kendaraannya luar biasa.”

Dalam video tersebut, terlihat sejumlah wisatawan mendaki formasi batuan vulkanik dan mengambil foto, sementara seorang wanita terlihat mengambil batu. “Orang-orang keluar dari jalur yang ditentukan dan mendaki ke mana-mana. Selain itu, kita dapat melihat orang-orang memilih batu dan membawanya keluar dari area lain di Taman, di depan [Gunung] Guajara.”

Baca Juga :  Libur Iduladha di Sleman? Ini 3 Tempat Wisata Terpopuler!

Pendakian Dibuka untuk Kelompok Tertentu

Kritik dari para aktivis lingkungan ini muncul beberapa hari setelah Cabildo de Tenerife mengumumkan sistem reservasi daring untuk jalur-jalur tertentu di sekitar taman nasional. Dewan membuka akses pejalan kaki ke jalur menuju puncak Taman Nasional Teide bagi federasi gunung serta profesional dan perusahaan pariwisata resmi yang harus memenuhi berbagai persyaratan, termasuk izin dan peralatan khusus.

Akses akan diberikan kepada mereka yang terdaftar dalam Daftar Pariwisata Pemerintah Kepulauan Canary dengan kegiatan hiking, pendakian gunung, dan/atau trekking, serta didampingi oleh pemandu terakreditasi dengan kualifikasi yang memadai. Sistem reservasi daring ini diklaim sebagai upaya untuk melestarikan lingkungan alam dan mengendalikan jumlah pengunjung yang memasuki taman nasional populer di Spanyol tersebut.

Kepulauan Canary menjadi salah satu wilayah di Spanyol yang menghadapi masalah pariwisata berlebihan atau overtourism. Tahun lalu, gelombang protes muncul dari warga lokal yang merasa terganggu oleh pariwisata massal, yang dianggap menyebabkan kenaikan harga properti yang tidak terjangkau.

Pilihan Editor: Kota-kota di Eropa Overtourism, Batasi Kunjungan dan Terapkan Pajak Turis

Berita Terkait

KA Anjlok, Daftar Kereta Api yang Dibatalkan! Cek Rute Anda!
Magetan: 5 Tempat Wisata Hits, Danau Cantik hingga Spot Instagramable!
Sopir Antarkota Tipu Bule di Labuan Bajo: Bukan Pemandu Wisata!
Geopark Kaldera Toba Dapat Nilai Positif dari UNESCO
Abu Dhabi memiliki berbagai objek wisata menarik yang dapat dikunjungi.
West Lake Hangzhou: Sejarah, Tiket Masuk dan Lokasi Wajib Dikunjungi!
Riviera Turki: Surga Memesona yang Wajib Dikunjungi
Harry Potter: Visions of Magic, Petualangan Seru di Resorts World Sentosa!

Berita Terkait

Sabtu, 2 Agustus 2025 - 02:45 WIB

KA Anjlok, Daftar Kereta Api yang Dibatalkan! Cek Rute Anda!

Kamis, 24 Juli 2025 - 18:53 WIB

Magetan: 5 Tempat Wisata Hits, Danau Cantik hingga Spot Instagramable!

Kamis, 24 Juli 2025 - 14:29 WIB

Sopir Antarkota Tipu Bule di Labuan Bajo: Bukan Pemandu Wisata!

Kamis, 24 Juli 2025 - 11:34 WIB

Geopark Kaldera Toba Dapat Nilai Positif dari UNESCO

Kamis, 24 Juli 2025 - 10:52 WIB

Abu Dhabi memiliki berbagai objek wisata menarik yang dapat dikunjungi.

Berita Terbaru

Public Safety And Emergencies

Detik-Detik Pesawat Marsma Fajar Oleng: Kesaksian Petugas TPU Ungkap Fakta

Senin, 4 Agu 2025 - 10:02 WIB

sports

Torino Ngotot! Klub Rusia Jadi Kunci Transfer Jay Idzes?

Senin, 4 Agu 2025 - 09:48 WIB

weather

Jabodetabek Siap-Siap! BMKG: Hujan Kembali Guyur Hari Ini

Senin, 4 Agu 2025 - 09:20 WIB

Society Culture And History

Jangan Sampai Ketinggalan! Daftar Upacara HUT RI di Istana Dibuka!

Senin, 4 Agu 2025 - 08:52 WIB