TEMPO.CO, Jakarta – Braga, kota tertua di Portugal didirikan sejak dua ribu tahun lalu pada zaman Romawi dengan nama Bracara Augusta. Kota ini memiliki kekayaan budaya yang kurang dikenal. Meski dalam sejarahnya tidak banyak diketahui wisatawan, Kota Barok itu justru berkembang secara cepat menjadi pusat seni dan diberi penghargaan sebagai Ibu Kota Kebudayaan Portugis pada 2025.
Kota mempesona ini kaya akan makna budaya dan sejarah, sehingga tepat bagi pelancong untuk mengagumi keindahan bangunan serta mengetahui lebih dalam cerita yang dimiliki Braga. Tempat tersebut menjadi salah satu pilihan untuk mencari sisi keindahan Portugal selain dari Lisbon yang ramai.
Sebagai penerima penghargaan, wilayah tersebut akan menggelar acara Braga 25 dengan menghadirkan serangkaian penampilan dari seniman dan kreator lokal maupun nasional di seluruh tempat budaya utama kota, termasuk Theatro Circo serta gnration. Akan ada persembahan pameran mutakhir, pertunjukan multidisiplin, program pameran, instalasi seni, hingga musik dalam program kolaborasi juga inovasi.
Tidak hanya menawarkan pertunjukan budaya, daerah utara Portugal ini menyajikan banyak hal untuk dilihat serta dilakukan, mulai dari pertunjukan musik, seni, kuliner, bermain, hingga mengagumi keunikan sejarah. Sebab itu, Braga menjadi salah satu lokasi bagi pelancong menjelajah dan menikmati perjalanan menyenangkan. Melansir Travel and Tour World, kota tersebut akan menjadi pesaing Ibu Kota Lisbon, dengan potensi bisa mengalihkan sebagian perhatian wisatawan.
Aktivitas yang bisa dilakukan di Braga
Kota yang memiliki julukan Roma-nya Portugal tidak hanya berisi gereja dan sejarah saja, terdapat dua wajah seni kontemporer yang disajikan untuk pelancong, ada karya menakjubkan sampai prinsip kesederhanaan. Ketika siang hari di gnration, turis akan melihat pameran yang merangsang pikiran sehingga mendorong batasan artistik, persembahan biasanya berupa perpaduan antara media digital beserta teknik tradisional.
Di sini, pengunjung dapat menemukan instalasi unik hingga karya seniman yang sedang naik daun. Namun, saat malam hari, suasana gnration akan berubah menjadi ruangan bagi pertunjukan seni, teater kontemporer, dan penampilan eksperimental. Menghadirkan berbagai seniman, band pendatang baru, persembahan teater avant-garde, Mira Quebec, serta Diogo Mendes.
Setelah cukup untuk melihat penampilan seni, mampir ke restoran Trotas, di dekat Central Avenue untuk makan malam sederhana dengan hidangan favorit Portugis utara. Nikmati ikan kod renyah bersama segelas anggur hijau terkenal negara ini. Apabila ingin makan siang sambil melihat pemandangan, datang ke restoran Panorâmico, terletak di lereng Bom Jesus do Monte yang rimbun.
Namun, jika ingin mencicipi masakan berbintang Michelin, pengunjung harus pergi ke Cozinha da Se, rasakan lezatnya nasi monkfish, cumi panggang, atau hidangan daging kambing panggang. Untuk makanan murah pemandangan indah, kunjungi Frigideiras do Cantinho untuk meminum espresso kental dan menikmati pudim, flan caramel khas Portugal.
Untuk melihat peninggalan Romawi di Braga, kunjungi pemandian air panas Alto Cividade, satu-satunya pemandian air panas umum Romawi di Braga. Meskipun tinggal reruntuhan, lokasi ini tepat bagi pelancong yang tertarik terhadap sejarah Kekaisaran Romawi. Selain itu, di pusat kota terdapat Museu de Arqueologia D. Diogo de Sousa, sebuah museum yang dibangun guna memperlihatkan masa lalu Braga, mulai dari peralatan Pleotik sampai peninggalan abad pertengahan.
Mengunjungi Kota Barok, rasanya tidak lengkap jika tidak datang ke objek wisata utama daerah ini, yaitu Bom Jesus do Monte, sebuah mahakarya yang berada di atas kota. Tempat suci tersebut merupakan Situs Warisan Dunia UNESCO dengan tangga mewah, pemandangan indah, serta kereta kabel bertenaga air tertua di dunia.
NIA NUR FADILLAH | EURO NEWS | TRAVEL AND TOUR WORLD
Pilihan editor: Portugal akan Denda Turis yang Jalan-jalan Pakai Bikini atau Celana Renang
