Ragamutama.com – , Jakarta – Tenerife, pulau terpopuler di Kepulauan Canary, Spanyol, mengambil langkah penting untuk melindungi lingkungannya yang rapuh. Pulau ini mulai membatasi jumlah wisatawan untuk mengurangi dampak negatif pariwisata yang berlebihan, terutama di Taman Pedesaan Anaga, sebuah cagar alam yang menakjubkan.
Inisiatif ini diusulkan oleh Carmen Peña, anggota dewan San Cristobal de la Laguna. Beliau menyoroti tekanan signifikan pada ekosistem Taman Pedesaan Anaga yang memerlukan tindakan segera, seperti yang dilaporkan oleh Travel Tomorrow. Peña mendesak Cabildo de Tenerife, badan pengelola pulau, untuk menyediakan infrastruktur dan mekanisme yang dibutuhkan guna mengatur jumlah pengunjung harian.
Langkah ini bertujuan untuk menyeimbangkan manfaat ekonomi pariwisata dengan pelestarian lingkungan, kehidupan lokal, dan praktik pertanian tradisional. Sebagai langkah awal, akses bus besar ke area tertentu di Taman Pedesaan Anaga akan dibatasi mulai Januari untuk mengurangi kemacetan dan melindungi lingkungan. Sebelumnya, Cabildo de Tenerife telah meluncurkan sistem reservasi daring untuk beberapa jalur di Taman Nasional Teide, situs Warisan Dunia UNESCO.
Anaga Rural Park, Tenerife, Spanyol. Unsplash.com/Anastasia Saldatava
Daya tarik Taman Pedesaan Anaga
Keindahan Taman Pedesaan Anaga terletak pada pemandangannya yang dramatis: pegunungan terjal bertemu dengan Samudra Atlantik, dan jalur pendakian yang aman mengarah ke pantai-pantai berpasir hitam seperti Benijo. Kawasan ini terkenal akan formasi gunung berapinya yang spektakuler, hutan laurel prasejarah yang rimbun, dan keanekaragaman hayati yang luar biasa. Flora dan fauna unik meliputi tanaman langka, ratusan spesies invertebrata endemik, dan spesies burung yang dilindungi seperti Merpati Laurel. Terdapat pula 26 desa tradisional di kawasan ini, di mana penduduknya masih mempertahankan metode pertanian leluhur.
Kunjungan wisatawan ke Tenerife
Lebih dari 4,36 juta wisatawan internasional mengunjungi Kepulauan Canary pada kuartal pertama tahun 2025, meningkat 2,1 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Tenerife menjadi destinasi utama dengan lebih dari 6,2 juta pengunjung internasional, dengan lebih dari 1,55 juta wisatawan mengunjungi pulau tersebut hanya pada bulan Maret.
Namun, dampak besar pariwisata di Kepulauan Canary telah memicu demonstrasi besar-besaran pada bulan April, menuntut regulasi yang lebih ketat. Slogan ‘Kepulauan Canary Memiliki Batas’ menjadi simbol protes ini.
Menurut Time Out, Spanyol diprediksi menjadi destinasi wisata terpopuler di dunia dalam beberapa tahun mendatang. Meskipun pariwisata memberikan kontribusi positif bagi ekonomi, hal ini juga menimbulkan kekhawatiran di kalangan penduduk setempat, termasuk meningkatnya biaya perumahan, kekurangan air, kondisi kerja yang buruk, kerusakan lingkungan, dan tekanan pada infrastruktur.
Pilihan editor: Tak Diduga, Pohon Raksasa di Kepulauan Canaria Ternyata Asparagus