Siap-Siap! Daftar HP Xiaomi, Redmi, dan Poco yang Diprediksi Tak Kebagian Android 16
Sistem operasi Android 16 diprediksi kuat akan menyapa publik pada awal Juni 2025. Mengikuti tradisi Google, pembaruan OS terbaru ini umumnya akan debut terlebih dahulu melalui ponsel Pixel, sebelum kemudian diperluas ketersediaannya ke berbagai merek lain seperti Xiaomi, Oppo, Samsung, Vivo, dan lainnya.
Meskipun tanggal rilis masih terbilang jauh dan belum ada pengumuman resmi dari berbagai vendor smartphone mengenai perangkat mana saja yang akan mendapatkan pembaruan Android 16, daftar ponsel yang tidak akan kebagian update dapat diprediksi. Prediksi ini didasarkan pada kebijakan periode dukungan OS yang diterapkan oleh masing-masing pabrikan.
Setiap vendor memiliki kebijakan dukungan pembaruan sistem operasi yang berbeda-beda. Xiaomi, misalnya, secara umum memberikan dukungan update OS selama sekitar dua hingga tiga tahun. Namun, model-model *flagship* atau ponsel terbaru mereka seringkali mendapatkan durasi dukungan yang lebih panjang. Setelah periode dukungan ini berakhir, ponsel tidak akan lagi menerima pembaruan OS, yang berarti tidak akan dapat mencicipi Android 16.
Berdasarkan kebijakan inilah, outlet media *Gizmochina* telah menyusun daftar ponsel dan tablet Xiaomi yang kemungkinan besar tidak akan memenuhi kriteria untuk mendapatkan update Android 16. Bukan hanya ponsel, sejumlah tablet pun ditaksir tidak akan lagi kebagian pembaruan karena masa dukungan OS-nya akan dihentikan.
Ambil contoh Xiaomi 12, salah satu perangkat yang akan habis masa dukungannya. Smartphone ini pertama kali dirilis di China pada Desember 2021 dengan Android 12. Ponsel ini mendapat dukungan pembaruan OS hingga tiga generasi sejak peluncurannya, artinya Xiaomi 12 akan menerima update hingga Android 13, Android 14, dan Android 15. Namun, karena batas dukungannya hanya sampai tiga generasi, ponsel ini dipastikan tidak akan mendapatkan Android 16.
Tak hanya perangkat dari merek Xiaomi saja, sejumlah ponsel dan tablet dari sub-merek populer seperti Redmi dan Poco juga diperkirakan tidak akan mendapatkan pembaruan Android 16. Berikut adalah daftar lengkap HP dan tablet Xiaomi, Redmi, serta Poco yang diprediksi tidak akan kebagian update OS terbaru:
Xiaomi
1. Xiaomi 12
2. Xiaomi 12 Pro
3. Xiaomi 12T
4. Xiaomi 12T Pro
5. Xiaomi 12 Lite
6. Xiaomi 12S
7. Xiaomi 12S Pro
8. Xiaomi 12S Ultra
9. Xiaomi 12X
10. Xiaomi Civi 2
11. Xiaomi Civi 1S
12. Xiaomi Civi
13. Xiaomi Pad 6
14. Xiaomi Pad 5
15. Xiaomi Pad 5 Pro
Redmi
1. Redmi Note 12 (LTE/5G)
2. Redmi Note 12 Pro (LTE/5G)
3. Redmi Note 12 Pro Plus
4. Redmi Note 12 Turbo
5. Redmi Note 12R
6. Redmi Note 12R Pro
7. Redmi Note 12T Pro
8. Redmi Note 12 Pro Speed
9. Redmi Note 12S
10. Redmi K50
11. Redmi K50 Pro
12. Redmi K50 Ultra
13. Redmi K50i
14. Redmi K50 Gaming
15. Redmi 12 (LTE/5G)
16. Redmi 12C
17. Redmi A2
18. Redmi A2 Plus
Poco
1. Poco F5
2. Poco F5 Pro
3. Poco X5
4. Poco X5 Pro
5. Poco M5
6. Poco M5s
7. Poco C65
8. Poco C55
9. Poco C51
Perlu dicatat bahwa model-model yang lebih lawas dari daftar di atas juga otomatis tidak akan mendapatkan dukungan Android 16, mengingat masa dukungan mereka telah berakhir lebih dulu. Informasi ini dihimpun oleh *KompasTekno* dari *Gizmochina*.
Namun, penting untuk diingat bahwa daftar yang disebutkan di atas hanyalah prediksi dan bukan daftar resmi yang dirilis oleh Xiaomi. Bisa jadi daftarnya akan serupa, atau mungkin ada sedikit perbedaan dengan daftar yang akan diumumkan secara resmi oleh perusahaan asal Tiongkok itu nanti. Perangkat Xiaomi, Redmi, dan Poco yang tidak lagi menerima update biasanya akan dicantumkan dalam daftar *end-of-life* (EOL) di laman Xiaomi Security Center.
Praktik penghentian dukungan pembaruan sistem operasi ini sejatinya merupakan hal yang lumrah di industri *gadget*. Seiring dengan kemajuan teknologi yang semakin pesat, sistem operasi terbaru seringkali membutuhkan perangkat keras yang lebih mumpuni. Perangkat-perangkat lawas terkadang tidak lagi memadai untuk menunjang fitur-fitur baru dan peningkatan performa yang dibawa oleh OS terbaru. Selain itu, praktik ini juga secara tidak langsung mendorong pengguna untuk mempertimbangkan *upgrade* ke perangkat yang lebih baru, sehingga mereka dapat terus menikmati dukungan pembaruan dan aneka fitur canggih yang ditawarkan.