Ragamutama.com Dua turis asal Amerika Serikat (AS) meminta bantuan tim penyelamat saat gagal turun dari puncak Gunung Fuji pada awal Juli 2025.
Peristiwa ini terjadi dalam waktu berbeda. Pertama, seorang turis laki-laki asal AS yang mendaki Gunung Fuji pada Kamis (26/7/2025). Saat itu, semua jalur pendakian Gunung Fuji belum resmi dibuka.
Ia gagal turun gunung dan meminta bantuan tim penyelamat setelah mengalami hiportemia di puncak Gunung Fuji pada Jumat (4/7/2025).
Turis laki-laki berusia 67 tahun ini diketahui berhasil mendirikan tenda, tetapi dinyatakan hiportemia.
Pasalnya, meski mengenakan pakaian hangat, pendaki yang tidak disebutkan namanya itu hanya memiliki sandal sebagai alas kaki.
Dilansir dari SoraNes24, polisi berkoordinasi dengan operator pondok gunung untuk menemukan pendaki tersebut, lalu mengangkutnya menggunakan alat bantu dan kembali ke stasiun kelima jalur tersebut.
Selanjutnya, polisi bersama petugas pemadam kebakaran mengambil alih turis yang tampak menderita hipotermia tersebut.
Menurut pengakuannya kepada petugas penyelamat, ia pernah mendaki puncak Gunung Fuji dua kali sebelum perjalanan ini sehingga membuatnya percaya diri akan kemampuannya mendaki gunung.
Turis perempuan asal AS tersesat
Berselang sehari setelah evakuasi turis laki-laki, Kepolisian Prefektur Shizuoka menerima panggilan telepon yang mengabarkan bahwa seorang perempuan AS berusia 59 tahun hilang dan perlu diselamatkan dari sisi Gunung Fuji di Shizuoka.
“Saya tersesat di Gunung Fuji. Gelap dan saya sangat ketakutan, jadi tolong bantu saya,” kata perempuan tersebut lewat sambungan telepon pada Sabtu (5/7/2025) sekitar pukul 20.00 waktu setempat.
Tim penyelamat pun bergegas mendatangi titik lokasi pendaki tersebut. Diketahui, korban telah berhasil mencapai puncak Gunung Fuji, tetapi salah mengambil jalur pulang sehingga tersesat.
Ia mengaku sedang melancong ke Jepang untuk berlibur dan mencoba mendaki Gunung Fuji untuk pertama kalinya, meski dia telah melakukan pendakian gunung di luar Jepang sebelum kejadian ini.
Gunung Fuji baru dibuka resmi 1 Juli 2025
Berkaca dari dua turis AS, calon pendaki Gunung Fuji sebaiknya merencanakan pendakian dengan matang sebelum mencoba rute ini.
Meskipun lereng Gunung Fuji tampak landai bila dilihat dari kejauhan, tetapi Gunung Fuji tetaplah gunung tertinggi di Jepang sehingga bisa bisa sangat berbahaya bila memaksa mendaki hingga puncak tanpa persiapan matang.
Perhatikan juga waktu pendakian Gunung Fuji. Saat turis AS tersebut meminta pertolongan, jalur pendakian Gunung Fuji sebenanrya sedang ditutup.
Jalur pendakian Gunung Fuji Yoshida di Prefektur Yamanashi telah dibuka sejak Selasa (1/7/2025).
Adapun sisa tiga jalur pendakian lainnya, yakni Fujinomiya, Gotemba, dan Subashiri di Shizuoka, dibuka mulai Kamis (10/7/2025).
Keempat jalur pendakian Gunung Fuji ini akan dibuka hingga Rabu (10/9/2025) mendatang,
Bila jalur pendakian masih ditutup, berarti seluruh sistem pendukung di lokasi belum beroperasi sehingga membutuhkan waktu lebih lama untuk mendapatkan respons dari tim penyelamat. Jika hal ini terjadi, nyawa pendaki bisa terancam.
Aturan mendaki Gunung Fuji bisa dibaca langsung via situs resmi Fujisan Climb demi menghindari kecelakaan serupa terulang.