Ragamutama.com – Motorola kembali hadir di kancah persaingan ponsel Indonesia dengan strategi yang cukup menarik perhatian, melalui perangkat Moto G45 5G.
Sejujurnya, jika menilik spesifikasinya, sulit menemukan satu poin yang benar-benar unggul jika dibandingkan dengan ponsel pintar lain yang beredar di rentang harga 2 jutaan Rupiah di Indonesia.
Bahkan, sistem operasinya pun tetap setia dengan antarmuka Android murni dari Google, tanpa sentuhan kustomisasi yang berlebihan.
Akan tetapi, justru dengan pendekatan desain dan visual yang berani, Moto G45 berhasil mencuri perhatian konsumen, termasuk dari kalangan ekonomi B hingga A.
Lantas, bagaimana sebenarnya pengalaman menggunakan ponsel ini sehari-hari? Mari kita telaah lebih dalam dalam ulasan berikut ini.
Desain
Salah satu aspek yang langsung memikat dari Moto G45 5G adalah desain bagian belakangnya yang menggunakan material vegan leather. Sebuah pilihan yang, ironisnya, mulai ditinggalkan oleh beberapa merek kelas menengah di tahun 2025 ini.
Justru karena itulah, Moto G45 tampil beda. Tekstur kulit sintetis ini memberikan sensasi menggenggam ponsel yang unik dan berbeda. Kesan premium bahkan terasa hingga ke area modul kamera.
Transisi yang halus antara modul kamera dan panel belakang juga menambah kenyamanan saat digenggam dalam waktu lama.
Meskipun menggunakan kulit sintetis, dalam pengalaman penggunaan kami, desain ini terbukti tidak mudah kotor dan relatif mudah untuk dibersihkan.
Motorola Comeback Dengan Moto G45, HP Mid Range Bertenaga Snapdragon
Namun, tentu saja, kita perlu menunggu waktu untuk melihat apakah tampilan ini akan tetap menawan setelah digunakan selama lebih dari dua tahun.
Moto G45 juga dilengkapi dengan sertifikasi IP52 yang memberikan perlindungan terhadap percikan air ringan, fitur yang patut diapresiasi di kelas harganya.
Yang menarik, desain Moto G45 terbilang sederhana. Modul kamera berbentuk bulat yang simetris dan tidak berlebihan menjadi penyegaran tersendiri dibandingkan desain-desain nyentrik yang sering kita lihat pada ponsel-ponsel asal Tiongkok.
Satu catatan tambahan adalah pilihan warna yang ditawarkan. Motorola hanya menyediakan warna hijau, biru, dan merah yang semuanya cerah. Tidak ada opsi warna netral seperti hitam atau abu-abu, yang mungkin dicari oleh sebagian pengguna.
Performa
Di sektor performa, Moto G45 5G mengandalkan chipset Qualcomm Snapdragon 6s Gen 3, yang dipadukan dengan RAM 8 GB dan penyimpanan internal 256 GB.
Meskipun bukan konfigurasi yang paling mengesankan di atas kertas, kombinasi ini sudah cukup untuk menjalankan aktivitas sehari-hari seperti membuka media sosial, menjelajah web, dan menonton video.
Dalam pengujian benchmark sintetis, Moto G45 mencatatkan skor AnTuTu sebesar 372.322.
Seagate Luncurkan SSD Ultra-Ringkas dan Tangguh untuk Profesional
Skor-skor lain juga menunjukkan performa kelas menengah yang cukup baik: 380 untuk 3DMark Wild Life Extreme, 1.270 di Wild Life standar, 3.116 pada Slingshot Extreme, dan 4.311 di Slingshot.
Sementara itu, skor Geekbench 6 menunjukkan angka 942 untuk single-core dan 2.140 untuk multi-core.
Pengujian PCMark menghasilkan skor 11.229, yang mengindikasikan performa multitasking sehari-hari yang cukup nyaman.
Untuk urusan gaming, Moto G45 5G cukup mengejutkan.
Pada game ringan seperti Mobile Legends, pengguna dapat menikmati grafis Ultra dengan refresh rate “Super”, yang berarti 60 FPS stabil tanpa hambatan.
Sementara pada game berat seperti War Thunder, performa bisa mencapai 27 FPS pada pengaturan High, dan bahkan tembus hingga 80-an FPS jika diturunkan ke pengaturan grafis Low.
Hal ini menunjukkan bahwa meskipun tidak dirancang khusus sebagai ponsel gaming, Moto G45 tetap mampu memberikan pengalaman bermain yang menyenangkan di berbagai judul populer.
Namun demikian, terlepas dari desainnya yang premium, pengalaman penggunaan Moto G45 tidak sepenuhnya mulus.
Kami menemukan bahwa animasi sistem dan transisi antar aplikasi terkadang terasa kurang lancar, yang sedikit mengurangi kenyamanan dalam pemakaian sehari-hari.
Hal ini menjadi pengingat bahwa meskipun tampilannya mewah, performa Moto G45 tetap mencerminkan kelas harganya yang berada di kisaran 2 jutaan Rupiah.
Seandainya Motorola menyematkan chipset yang sedikit lebih bertenaga, pengalaman pengguna secara keseluruhan tentu akan jauh lebih baik.
Inilah 3 Tips Bermanfaat Pakai Galaxy AI di Samsung Galaxy S25 Series
Layar
Moto G45 5G dilengkapi dengan layar IPS LCD berukuran 6,5 inci dengan resolusi HD+ (1600 x 720 piksel) dan refresh rate 120Hz.
Secara teknis, ini bukanlah panel dengan resolusi tinggi jika dibandingkan dengan banyak pesaingnya yang sudah menggunakan layar Full HD+. Namun, refresh rate 120Hz memberikan keunggulan tersendiri bagi pengalaman pengguna, terutama saat menggulir konten media sosial atau bermain game ringan.
Gerakan terasa lebih mulus dan responsif, memberikan kesan premium yang tidak selalu ditemukan di segmen harga ini.
Meski demikian, keterbatasan tetap ada. Resolusi HD+ membuat tampilan teks dan ikon tidak setajam yang bisa ditemukan pada perangkat dengan resolusi lebih tinggi.
Selain itu, tingkat kecerahan maksimal dari layar ini juga terbilang standar, dan bisa menyulitkan ketika digunakan di bawah terik matahari secara langsung.
Penggunaan panel IPS juga membuat kontras dan saturasi warna tidak sebaik AMOLED, namun reproduksi warnanya cukup netral dan nyaman untuk mata.
Singkatnya, layar Moto G45 mungkin bukan yang paling unggul dalam hal ketajaman atau kecerahan, tapi cukup solid untuk kebutuhan sehari-hari. Terutama bagi pengguna yang lebih mengutamakan kelancaran gerakan visual ketimbang detail grafis yang tajam.
Kamera
Di sektor fotografi, Moto G45 5G dibekali dengan konfigurasi kamera utama 50 MP (f/1.8) dan sensor kedalaman 2 MP (f/2.4), yang tersusun dalam modul bulat sederhana di bagian belakang.
Samsung Pertahankan Takhta Monitor Gaming Global Selama Enam Tahun
Sementara itu, di sisi depan terdapat kamera selfie 16 MP (f/2.4) yang cukup andal untuk kebutuhan swafoto dan panggilan video.
Dari sisi fitur, kamera utama mendukung mode HDR, Night Vision, potret, panorama, serta kemampuan AI scene detection untuk mengoptimalkan pengambilan gambar secara otomatis sesuai dengan objek.
Untuk perekaman video, baik kamera belakang maupun kamera depan mampu merekam hingga resolusi 1080p pada 30fps.
Tidak ada dukungan untuk 4K atau perekaman 60fps, yang bisa dimaklumi mengingat segmentasi harga perangkat ini.
Dalam pengujian lapangan, hasil foto dari kamera utama Moto G45 cukup impresif untuk ukuran ponsel di bawah 2 jutaan Rupiah.
Dalam kondisi cahaya terang, warna yang dihasilkan cukup akurat dengan detail yang memadai.
Mode HDR bekerja dengan baik untuk menyeimbangkan bayangan dan sorotan dalam situasi kontras tinggi.
Saat malam hari, mode Night Vision cukup membantu menambah pencahayaan, meski noise masih terasa.
Kamera depan juga bisa diandalkan untuk selfie di siang hari, dengan dynamic range yang cukup luas meskipun terkadang hasilnya sedikit soft. Keseluruhan performa kamera Moto G45 terbilang solid dan kompetitif di kelas harganya.
OPPO Find N5 Resmi Hadir, Smartphone Lipat Paling Tipis Dunia
Baterai
Moto G45 5G dibekali dengan baterai berkapasitas 5.000 mAh yang mampu bertahan sepanjang hari dengan penggunaan normal.
Dalam pengujian PCMark Battery Life Test, perangkat ini mampu mencatat daya tahan hingga 11 jam 34 menit. Bukan yang paling impresif, terutama mengingat perangkat ini menggunakan sistem antarmuka Google murni yang dikenal ringan.
Namun, dalam pemakaian nyata sehari-hari, daya tahan baterainya cukup bisa diandalkan. Rata-rata screen-on time yang kami catat berada di angka 7 jam-an, yang menandakan performa efisiensi daya cukup baik di kelasnya.
Perangkat ini juga mendukung pengisian daya 20W, yang memungkinkan pengisian dari 20% hingga 100% dalam waktu sekitar 94 menit.
Meskipun bukan yang tercepat di kelasnya, kecepatan ini cukup memadai untuk penggunaan sehari-hari, terutama bagi pengguna yang tidak terlalu sering melakukan isi ulang daya mendesak.
Software dan Fitur Tambahan
Moto G45 5G menggunakan antarmuka murni dari Google yang ringan dan bebas bloatware, memberikan pengalaman Android yang bersih dan sederhana.
Namun, pengguna tidak akan menemukan fitur-fitur tambahan seperti tampilan kustom, mode game, atau utilitas keamanan ekstra yang selengkap dan komprehensif seperti pada UI pabrikan lain.
Dari sisi pembaruan sistem, Motorola menjanjikan satu kali upgrade versi Android dan dua tahun pembaruan keamanan.
FUJIFILM instax mini 41 Resmi Hadir, Kamera Instan Retro Kekinian
Ini tergolong standar untuk kelas harga 2 jutaan Rupiah, meskipun beberapa pesaing Tiongkok mulai menawarkan dukungan pembaruan yang lebih lama.
Fitur konektivitas menjadi salah satu nilai tambah. Moto G45 bisa menampilkan tampilan layar ke monitor eksternal secara nirkabel lewat Miracast, dan antarmukanya akan berubah seperti desktop ala Samsung DeX.
Dalam mode ini, ponsel bahkan bisa digunakan sebagai touchpad untuk mengontrol layar besar.
Selain itu, perangkat juga mendukung koneksi ke PC menggunakan aplikasi Smart Connect baik secara kabel maupun wireless untuk kebutuhan akses file dan tampilan.
Sayangnya, fitur gestur seperti mengetuk dua kali untuk menghidupkan layar atau memutar pergelangan tangan untuk membuka kamera tidak terlalu berguna dalam pemakaian harian.
Selama satu bulan penggunaan, kami merasa fitur-fitur ini kurang intuitif, sering tidak responsif, dan akhirnya jarang dimanfaatkan. Motorola sebaiknya mengoptimalkan fitur ini agar lebih relevan bagi pengguna.
Kesimpulan
Moto G45 5G menandai kembalinya Motorola ke pasar Indonesia dengan pendekatan yang cukup unik. Alih-alih mengandalkan spesifikasi tinggi, ponsel ini menonjolkan desain premium dengan balutan vegan leather yang jarang ditemukan di kelas harga 2 jutaan Rupiah.
Pilihan warna cerah seperti hijau, biru, dan merah memberikan kesan segar, meskipun mungkin tidak cocok bagi pengguna yang lebih menyukai warna netral.
5 Keunggulan Spesifikasi itel City 100, HP 1 Jutaan yang Powerful
Dari segi perangkat lunak, Moto G45 5G menjalankan antarmuka Android murni yang minim bloatware, memberikan pengalaman pengguna yang bersih dan sederhana.
Fitur konektivitas seperti dukungan Miracast memungkinkan tampilan layar ke monitor eksternal dengan antarmuka mirip desktop, di mana ponsel dapat berfungsi sebagai touchpad.
Selain itu, integrasi dengan PC melalui aplikasi khusus baik secara kabel maupun nirkabel menambah fleksibilitas penggunaan.
Namun, terdapat beberapa kekurangan yang perlu dipertimbangkan. Resolusi layar yang masih HD+ terasa kurang tajam dibandingkan kompetitor yang sudah menawarkan layar Full HD+.
Performa UI terkadang mengalami lag, dan fitur gestur yang disematkan jarang digunakan karena kurang intuitif. Kecepatan pengisian daya 20W juga tergolong lambat di kelasnya.
Jika dibandingkan dengan kompetitor seperti Galaxy A15, Infinix Hot 50 Pro+, dan vivo Y29 yang menawarkan spesifikasi lebih tinggi, Moto G45 5G lebih menekankan pada desain dan pengalaman pengguna yang sederhana serta dukungan koneksi 5G.
Pilihan ini cocok bagi mereka yang mengutamakan estetika dan kesederhanaan sistem, asalkan siap dengan beberapa kompromi dari sisi performa dan fitur teknis.
Dengan harga resmi sekitar Rp2.399.000 di pasar Indonesia, Moto G45 5G menawarkan alternatif menarik bagi pengguna yang mencari ponsel dengan desain premium dan pengalaman Android murni, meskipun dengan beberapa keterbatasan di sektor performa dan fitur.
Huawei Mate XT Ultimate Resmi hadir di Indonesia Dengan Harga 52 Juta
(*)