Objek Wisata Bukit Cempalagi Bone Sulawesi Selatan,HTM Cuma Rp 10 Ribu,Simpan Situs Sejarah Ini

- Penulis

Minggu, 2 Maret 2025 - 08:45 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Objek wisata Bukit Cempalagi yang berada di Bone Sulawesi Selatan, harga tiket masuk terjangkau cuma Rp 10 ribu

TRIBUNTRENDS.COM – Berikut ini objek wisata Bukit Cempalagi yang berada di Bone Sulawesi Selatan.

Harga tiket masuk ke Bukit Cempalagi ini cukup terjangkau cuma Rp 10 ribu.

Selain itu, wisata ini menyimpan situs sejarah yang tak ternilai.

Kabupaten Bone memiliki kekayaan wisata yang tak ternilai, baik dari segi sejarah, maupun budaya.

Namun, banyak dari potensi wisata ini masih belum mendapatkan perhatian yang cukup dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bone. 

Salah satunya adalah objek wisata di Bukit Cempalagi Desa Mallari, Kecamatan Awangpone.

Lokasinya hanya berjarak sekitar 30 menit dari pusat Kota Watampone.

Pengunjung yang ingin menikmati wisata sejarah tersebut, hanya perlu merogoh kocek sekira Rp10 ribu per orang. 

Objek wisata ini tak hanya menyajikan pemandangan alam hijau nan asri serta nuansa pantai yang memesona, tetapi juga menyimpan situs sejarah penting yakni Assingkerukeng Raja Bone Arung Palakka. 

Tempat tersebut diyakini sebagai lokasi bersimpulnya Sang Raja pada akar pohon, dari Goa tersebut, Raja Bone La Tenri Tatta berjanji untuk membebaskan rakyat Bone dari penjahan. 

Situs ini menjadi saksi sejarah perjuangan Arung Palakka, termasuk tempat ia berlindung di dalam goa.

Dalam goa yang menjulang hingga 6-7 meter, terdapat tempat bersandar Raja Bone yang hingga kini masih terjaga. 

Baca Juga :  Rute Menuju Gunung Artapela dari Pusat Kota Bandung

Tak jauh dari situs ini, para pengunjung juga dapat menemukan jejak telapak kaki kanan Arung Palakka, dengan telapak kaki kirinya yang diyakini berada di Buton. 

Dimana dalam lokasi tersebut, Raja Bone meninggalkan bebas kaki kanan kemudian bertolak ke Buton. 

Namun, yang menjadi daya tarik utama adalah Goa Mimpi, sebuah goa yang menyuguhkan pengalaman sejarah dan edukasi unik bagi para pengunjung. 

Dari pantauan tribun-timur.com di lokasi, (2/1/2025) goa tersebut memiliki formasi batuan alami yang menyerupai berbagai bentuk, mulai dari manusia menggendong anak, hewan mamalia, hingga area persawahan. 

Bahkan, di dalam goa terdapat sebuah formasi batu yang menyerupai mushala lengkap dengan beduk berbahan batu.

Semua ini terbentuk secara alami, memberikan kesan magis sekaligus kekaguman akan keindahan alam.

Sayangnya, fasilitas pendukung di Goa Mimpi belum memadai, penerangan di dalam goa, yang sebelumnya disiapkan pemerintah, kini sudah tidak berfungsi sehingga para pengunjung yang datang harus menggunakan penerangan dari handphone masing-masing.

Jalanan menuju goa sebagian besar sudah dipaving blok, tetapi medan berbatu yang menantang memerlukan ekstra fisik dari para pengunjung. 

Namun, semua tantangan itu terbayar tuntas saat pengunjung mencapai ujung goa, di mana pemandangan laut terbentang indah.

Goa Mimpi memiliki nilai sejarah yang tak bisa diremehkan. Pada masa kepemimpinan A. Fahsar M. Padjalangi sebagai Bupati Bone, goa ini pernah menjadi tempat upacara bendera dalam rangka HUT Proklamasi Kemerdekaan RI.

Baca Juga :  Claket Adventure Park: Libur Lebaran 2025 Seru, Cuma 47 Menit dari Kota!

Pegiat wisata, Zainal yang juga merupakan Komisioner KPU Bone mengungkapkan bahwa upacara tersebut melibatkan Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Kabupaten Bone. 

“Mantan Ketua DPRD Bone, Andi Irwandi Burhan, pernah bertindak sebagai Inspektur Upacara di sini. Dulu sering dijadikan tempat upacara 17san oleh Pemkab,”ujarnya

Menurut Zainal, pengembangan wisata di Desa Mallari sebetulnya tidak sulit jika ada perhatian lebih dari pemerintah. 

“Bagus jika ada perhatian khusus dari pemerintah untuk perbaikannya, karena masih banyak yang datang kesini untuk berkunjung atau menuntaskan nazarnya,” jelasnya. 

Selain itu, ia mengaku pengembangan objek wisata tersebut bisa melalui paket wisata sejarah yang menghubungkan lokasi ini dengan Tanjung Palette, destinasi wisata populer di Bone. 

Perahu nelayan dapat diberdayakan sebagai alat transportasi laut, menghubungkan kedua tempat ini.

“Selain itu, area dataran di belakang goa memiliki potensi besar untuk dikembangkan menjadi kafe, restoran, atau bahkan water park,” bebernya.

Semua ini tentu membutuhkan dukungan penuh dari pemerintah desa maupun kabupaten.

Sayang, hingga kini upaya pengembangan masih terkendala minimnya penganggaran dan fasilitas pendukung. 

“Padahal, jika potensi ini dimaksimalkan, Desa Mallari bisa menjadi destinasi wisata unggulan yang mendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Bone,” tandasnya.

(TribunTrends.com/TribunBone)

Berita Terkait

Cinta Lokasi Saat Traveling, Ini Alasan Ilmiahnya Bikin Jatuh Hati!
Kuis Ikon Wisata Indonesia, Uji Pengetahuanmu & Menangkan Hadiah!
Hiking Impian: 10 Kota Terbaik Dunia, Brasil Juara!
Tourism Australia Incar Wisatawan Indonesia, Gandeng Agen Travel Lokal
Raja Ampat Merana, Tambang Nikel Picu Penutupan Wayag!
Indonesia Terpeleset, Peringkat Destinasi Wisata Halal Dunia Melorot!
Liburan Mewah Hemat: Tips & Trik Anti Bokek!
Anyer: 4 Wisata Alam Ramah Anak, Liburan Keluarga Istimewa

Berita Terkait

Rabu, 18 Juni 2025 - 09:28 WIB

Cinta Lokasi Saat Traveling, Ini Alasan Ilmiahnya Bikin Jatuh Hati!

Selasa, 17 Juni 2025 - 22:27 WIB

Kuis Ikon Wisata Indonesia, Uji Pengetahuanmu & Menangkan Hadiah!

Selasa, 17 Juni 2025 - 16:57 WIB

Hiking Impian: 10 Kota Terbaik Dunia, Brasil Juara!

Selasa, 17 Juni 2025 - 14:57 WIB

Tourism Australia Incar Wisatawan Indonesia, Gandeng Agen Travel Lokal

Selasa, 17 Juni 2025 - 10:52 WIB

Raja Ampat Merana, Tambang Nikel Picu Penutupan Wayag!

Berita Terbaru

Uncategorized

Aaliyah Massaid Dihujat di Nikahan Al Ghazali, Ini Pembelaannya!

Rabu, 18 Jun 2025 - 15:33 WIB