Yamaha Music Mau Tutup Pabrik dan PHK, Ini Respons Menperin Agus

- Penulis

Jumat, 28 Februari 2025 - 12:05 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

PT Yamaha Music Product Asia dan PT Yamaha Indonesia dikabarkan akan menutup dua pabriknya di Indonesia. Pabrik PT Yamaha Music yang berlokasi di MM2100 Bekasi dijadwalkan tutup operasional di akhir Maret 2025.

Sementara itu, pabrik PT Yamaha Indonesia yang sektornya memproduksi instrumen musik khususnya piano juga akan menutup operasional di akhir Desember 2025. Diperkirakan, 1.100 pekerja akan terdampak imbas penutupan pabrik ini.

Menanggapi hal tersebut, Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita bilang, akan mempelajari kasus penutupan operasional perusahaan tersebut. Sebab menurutnya, realisasi investasi PT Yamaha Music di Indonesia cukup besar.

“Gapnya menunjukkan manufaktur tumbuh di atas 4 persen, tapi bukan berarti dia mewakili industri sepenuhnya, tapi kasus seperti itu (PHK) harus kita pelajarin lagi,” kata Agus kepada wartawan di kantor Kemenperin Jakarta, Rabu (26/2) dikutip Jumat (28/2).

Baca Juga :  Sri Mulyani Ungkap Bocoran Hasil Positif Negosiasi Tarif Terbaru!

Menperin Agus memandang, satu orang ter-PHK itu sudah menjadi masalah, karena PHK tidak boleh dilihat sebagai statistik, harus dilihat secara holistik.

“Merasakan gimana PHK itu, adik kita, kakak kita, maka isu kasus itu selalu kita pelajari, apa dia tutup? Kalau tutup kenapa? Mismanagement? Over ekspansi? Atau tidak bisa bersaing dengan produk lain, sebut saja produk impor yang datang dari negara tertentu, artinya memang competitiveness mereka itu,” lanjutnya.

Baca Juga :  Harga Emas Antam dan UBS di Pegadaian Hari Ini: Cek Daftar Lengkap 31 Maret 2025

Menurut dia, pertumbuhan industri manufaktur di RI tumbuh baik, hal ini terlihat dari Indeks Kepercayaan Industri (IKI), Purchasing Manufacture Index (PMI) yang selalu bertumbuh naik.

Dikatakannya, sektor elektronik menjadi perhatian dan prioritas Kementerian Perindustrian. Meski begitu, Menperin Agus menyadari ada pemasukan barang elektronik impor yang makin merajai pangsa pasar lokal.

“Kalau pindah pabrik relokasi kenapa? Apa insentif negara tersebut lebih baik dari kita? Kenapa? Jadi semua kasus yang memang terdata, dari kita ada perusahaan-perusahaan tutup, PHK pasti kita pelajari ya,” sambung dia.

Berita Terkait

Laba Alfaria Trijaya (AMRT) Naik 4,98% Jadi Rp 1,88 Triliun pada Semester I-2025
BI Malang Dorong UMKM dan Ekonomi Syariah lewat MBF 2025
IHSG Terkoreksi: Merdeka Group Jatuh, LQ45 Tertekan di Sesi I
UNVR Semester I 2025: Fundamental Kuat, Tumbuh di Kuartal III
BRIS, MLIA, PANI: Rekomendasi Teknikal Saham Mirae Sekuritas
Dolar AS Menguat! Sentimen The Fed Dorong Indeks Dolar ke 99
SMDR Bagi Dividen Interim Rp 40,92 Miliar: Laba Bersih Melejit!
Saham Pilihan MNC Sekuritas Hari Ini: Potensi Cuan 31 Juli!

Berita Terkait

Kamis, 31 Juli 2025 - 15:10 WIB

Laba Alfaria Trijaya (AMRT) Naik 4,98% Jadi Rp 1,88 Triliun pada Semester I-2025

Kamis, 31 Juli 2025 - 13:39 WIB

BI Malang Dorong UMKM dan Ekonomi Syariah lewat MBF 2025

Kamis, 31 Juli 2025 - 12:50 WIB

IHSG Terkoreksi: Merdeka Group Jatuh, LQ45 Tertekan di Sesi I

Kamis, 31 Juli 2025 - 12:15 WIB

UNVR Semester I 2025: Fundamental Kuat, Tumbuh di Kuartal III

Kamis, 31 Juli 2025 - 10:31 WIB

BRIS, MLIA, PANI: Rekomendasi Teknikal Saham Mirae Sekuritas

Berita Terbaru

Family And Relationships

Betrand Onsu Ngamuk! Ruben Onsu Ungkap Adik Sarwendah Dihujat Netizen

Kamis, 31 Jul 2025 - 20:11 WIB

Urban Infrastructure

Gempa Rusia Picu Kenaikan Air Laut di 8 Wilayah Indonesia?

Kamis, 31 Jul 2025 - 18:19 WIB