Ragamutama.com – , Jakarta – Pengawas Ujian Tulis Berbasis Komputer Seleksi Nasional Berdasarkan Tes atau UTBK SNBT 2025 mengungkap berbagai modus kecurangan yang dilakukan sejumlah peserta. Temuan ini dibagikan secara bertahap melalui utas di akun X @utbkcak, sumber informasi SNBP UTBK SNBT 2025.
Pada Selasa, 29 April 2025 pukul 14.36 WIB, @utbkcak melaporkan kecurangan di 13 pusat UTBK. Hingga Rabu, 30 April 2025, tercatat 50 peserta dan 10 joki terlibat kecurangan dalam seleksi masuk perguruan tinggi negeri ini. Tes massal yang diikuti lebih dari 860 ribu pendaftar telah berlangsung sejak 23 April.
Utas tersebut merinci berbagai metode kecurangan yang teridentifikasi, di antaranya:
1. Upaya Mendapatkan Soal Ujian
Peserta curang mencoba memotret layar komputer menggunakan perangkat tersembunyi, merekam layar dengan aplikasi khusus, atau memanfaatkan aplikasi akses jarak jauh dan perangkat lain sebagai proxy untuk berkomunikasi dari lokasi ujian.
2. Penggunaan Joki
Kecurangan lain melibatkan penggunaan joki. Peserta palsu membuat identitas palsu dan menggantikan peserta sebenarnya. Selain pemalsuan identitas, joki juga mengunggah foto mereka sendiri saat membuat akun SNPMB.
3. Transfer Jawaban dari Luar
Panitia menemukan alat penerima dan pengirim sinyal (receiver dan transmitter) pada peserta, yang digunakan untuk menerima jawaban dari luar ruang ujian. Dalam beberapa kasus, pihak luar bahkan mengendalikan perangkat ujian peserta.
Berikut beberapa kampus yang terdampak kecurangan UTBK SNBT 2025:
Universitas Jember (UNEJ)
Di UNEJ, terlibat oknum internal yang memasang perangkat proxy untuk menghubungkan komputer peserta dengan jaringan eksternal. Pengawas menemukan perangkat tersebut tersembunyi dalam kardus printer di atas lemari ruang ujian.
Ketua Tim Pelaksana Pusat UTBK SNBT 2025, Slamin, menyatakan Tim Pelaksana UTBK UNEJ menerima informasi tentang dugaan akses jarak jauh dan keterlibatan oknum internal UNEJ. “Berdasarkan informasi tersebut, Pusat UTBK UNEJ melakukan penelusuran, pemeriksaan, dan langkah antisipasi agar tidak terjadi kecurangan,” jelasnya dalam keterangan tertulis pada Selasa, 29 April 2025.
Universitas Diponegoro (Undip)
Di Undip, pengawas menemukan peserta perempuan yang menggunakan kamera dan ponsel tersembunyi di ciput jilbabnya, transmitter di kunciran rambut, dan alat bantu dengar mini.
Universitas Sumatera Utara (USU)
Di USU, terungkap kecurangan menggunakan kacamata berteknologi kamera tersembunyi di FISIP pada 25 April 2025. Pengawas juga menindak peserta yang menggunakan bone conductor.
David Priyasidarta berkontribusi dalam penulisan artikel ini
Pilihan Editor: Ahli Hukum: HGU Menang Lawan Penetapan Kawasan Hutan Tak Berdasar