Waspada! Bursa Asia Merah: Taiwan, Hang Seng, Nikkei 225 Anjlok Terparah

- Penulis

Senin, 7 April 2025 - 10:15 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ragamutama.com, JAKARTA — Gelombang merah menyelimuti bursa saham Asia pada pembukaan perdagangan pekan ini, Senin (7 April 2025). Sentimen negatif dipicu oleh pemberlakuan tarif impor baru oleh Amerika Serikat terhadap sejumlah mitra dagangnya secara global, yang dijadwalkan mulai berlaku pada 9 April 2025.

Data yang dihimpun oleh Bloomberg menunjukkan bahwa indeks Nikkei 225 Jepang mengalami penurunan tajam sebesar 6,29% pada perdagangan Senin (7 April 2025). Sementara itu, Shanghai Composite China terkoreksi 3,93%, Hang Seng Index Hong Kong anjlok 8,5%, Kospi Index Korea Selatan melemah 4,47%, dan Taiwan Taiex Index mencatatkan penurunan paling signifikan, hampir 10% atau tepatnya 9,69%.

Di kawasan Asia Tenggara, performa bursa juga memprihatinkan. Indeks FTSE Bursa Malaysia KLCI tercatat turun 4,37%, Strait Times Index STI Singapura merosot 6,22%, PSEi Filipina terkoreksi 4,02%, Vietnam Ho Chi Minh Stock Index melemah 1,8%, dan Stock Exchange of Thailand Index mengalami penurunan sebesar 3,15%. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Indonesia sendiri belum menunjukkan pergerakan karena Bursa Efek Indonesia masih dalam masa libur Lebaran, melanjutkan penutupan sejak 27 Maret 2025. 

Baca Juga :  IHSG Berpotensi Rebound: Analisis Kinerja Emiten Kuartal I 2025

Seperti yang dilaporkan oleh Bloomberg, penurunan tajam di bursa saham Hong Kong, China, dan Taiwan dipicu oleh pengumuman pemerintah Xi Jin Ping mengenai penerapan tarif balasan sebesar 34% terhadap impor barang-barang asal Amerika Serikat.

Jun Bei Liu, pendiri hedge fund Ten Cap Pty., memperkirakan bahwa volatilitas di pasar saham Asia akan terus berlanjut untuk beberapa waktu ke depan. Meski demikian, ia melihat hal ini sebagai peluang akumulasi bagi perusahaan-perusahaan yang tidak terkena dampak langsung dari perang dagang.

: Taiwan Putuskan Tak Balas Tarif AS, Siap Kucurkan Investasi Besar-besaran  

Bloomberg juga melaporkan bahwa pasar saham Jepang sempat mengalami circuit breaker setelah mengalami penurunan signifikan. Sementara itu, bursa Korea Selatan menerapkan penghentian sementara perintah jual (halted sell orders) sebagai respons terhadap kondisi pasar.

Baca Juga :  Rupiah Tertekan Tarif Trump: Penjelasan BI Soal Dampak ke Pasar

Secara kumulatif sepanjang tahun 2025, pasar saham di kawasan Asia Tenggara disebut-sebut sebagai bursa dengan kinerja terburuk secara global. 

“Kawasan yang paling terpukul akibat pengumuman tarif oleh AS tidak diragukan lagi adalah pasar negara berkembang di Asia,” ungkap analis ING Bank, Padhraic Garvey dan Francesco Pesole, dalam catatan yang mereka sampaikan kepada para investor, baru-baru ini.

: Pasar Saham AS Diproyeksi Lanjut Merosot Pekan Ini, S&P Futures Anjlok

Menurut pandangan mereka, strategi untuk mengurangi kepemilikan aset berisiko (risk-off) telah menjadi tren global dan berpotensi diikuti oleh penurunan lebih lanjut di pasar.

Bloomberg mencatat bahwa Amerika Serikat akan memberlakukan tarif impor terhadap barang-barang yang berasal dari Vietnam sebesar 46%, Thailand 36%, dan Indonesia 32%. Sementara itu, China secara keseluruhan akan menghadapi tarif impor sebesar 54%. 

Berita Terkait

8 Tuntutan Pengusaha: Solusi Produktivitas & Kesejahteraan Buruh?
Prospek Emiten Grup Pertamina 2025: Analisis Mendalam dan Rekomendasi Investasi
Investor Asing Lepas Rp20 Triliun: Saham-Saham Apa Saja yang Dilepas Besar-besaran Sebulan Terakhir?
Lippo Cikarang Bukukan Penjualan Rp 323 Miliar di Kuartal Pertama 2025
Bahlil Yakin Target Produksi Migas 1 Juta Barel Tercapai 2030
Laba Bersih Naik di Kuartal I 2025, Simak Rekomendasi Saham Indosat (ISAT)
Analisis Saham PTPP: Prediksi Kinerja dan Rekomendasi Investasi 2025
Pendapatan United Tractors (UNTR) Naik 6% di Kuartal I-2025, Laba Bersih Turun 30%

Berita Terkait

Kamis, 1 Mei 2025 - 15:23 WIB

Prospek Emiten Grup Pertamina 2025: Analisis Mendalam dan Rekomendasi Investasi

Kamis, 1 Mei 2025 - 15:11 WIB

Investor Asing Lepas Rp20 Triliun: Saham-Saham Apa Saja yang Dilepas Besar-besaran Sebulan Terakhir?

Kamis, 1 Mei 2025 - 14:35 WIB

Lippo Cikarang Bukukan Penjualan Rp 323 Miliar di Kuartal Pertama 2025

Kamis, 1 Mei 2025 - 14:11 WIB

Bahlil Yakin Target Produksi Migas 1 Juta Barel Tercapai 2030

Kamis, 1 Mei 2025 - 13:51 WIB

Laba Bersih Naik di Kuartal I 2025, Simak Rekomendasi Saham Indosat (ISAT)

Berita Terbaru

Society Culture And History

Skandal UTBK 2025: Mahasiswa dan Alumni ITB Diduga Lakukan Perjokian!

Kamis, 1 Mei 2025 - 15:51 WIB

Food And Drink

Rayakan May Day: Promo Makanan & Tiket Wahana Menanti!

Kamis, 1 Mei 2025 - 15:47 WIB

entertainment

Raisa Ungkap Pengalaman dan Pandangannya Sebagai Seorang Ambivert

Kamis, 1 Mei 2025 - 15:43 WIB

Family And Relationships

Lisa Mariana Akhirnya Buka Suara: Sakitkah Atalia Saat Ridwan Kamil Diselingkuhi?

Kamis, 1 Mei 2025 - 15:39 WIB