Jurang kemiskinan ekstrem terus menjadi sebuah isu krusial yang membelit banyak bangsa di planet ini, khususnya di wilayah Sub-Sahara Afrika. Terlepas dari berbagai inisiatif global yang diluncurkan untuk menekan angka kemiskinan, sejumlah negara masih bergulat dengan persentase penduduk yang hidup dalam garis kemiskinan yang mengkhawatirkan.
Merujuk pada data yang dikumpulkan oleh Bank Dunia dan berbagai lembaga ekonomi internasional terkemuka pada tahun 2025, berikut adalah lima negara yang menghadapi tantangan kemiskinan terparah, diukur berdasarkan persentase populasi yang hidup dalam kemiskinan.
1. Madagaskar
Madagaskar menduduki peringkat teratas sebagai negara dengan proporsi penduduk miskin yang paling tinggi di dunia. Hampir 80 persen warga Madagaskar bertahan hidup dengan penghasilan di bawah 2,15 dolar AS per hari, sebuah garis batas kemiskinan ekstrem yang telah ditetapkan oleh Bank Dunia.
Beberapa faktor utama yang memicu tingginya angka kemiskinan di Madagaskar termasuk instabilitas politik yang berkelanjutan, kerusakan lingkungan yang parah, dan ketergantungan berlebihan pada sektor pertanian yang kurang produktif. Selain itu, infrastruktur yang sangat minim semakin menyulitkan akses masyarakat terhadap layanan-layanan esensial seperti pendidikan, fasilitas kesehatan, dan sumber air bersih.
Bank Dunia Sebut Kemiskinan RI 60,3 Persen, BPS Beri Penjelasan
Bank Dunia Sebut Kemiskinan RI 60,3 Persen, BPS Beri Penjelasan
2. Republik Demokratik Kongo (DRC)
Di urutan kedua, Republik Demokratik Kongo mencatatkan tingkat kemiskinan sebesar 74,6 persen dari keseluruhan penduduk. Negara ini kaya akan sumber daya alam yang melimpah, namun kekayaan ini belum mampu mengangkat mayoritas penduduknya dari jeratan kemiskinan.
Konflik bersenjata yang tak kunjung usai, praktik korupsi yang merajalela, dan lemahnya tata kelola pemerintahan menjadi kendala utama dalam mewujudkan pembangunan ekonomi dan sosial. Infrastruktur yang hancur dan terbatasnya akses terhadap layanan publik juga memperburuk kondisi kehidupan masyarakat di DRC.
3. Guinea-Bissau
Guinea-Bissau, sebuah negara kecil di Afrika Barat, menghadapi tantangan yang berat dalam upaya pembangunannya. Sekitar 69,3 persen penduduk negara ini hidup dalam kondisi kemiskinan ekstrem. Ketidakstabilan politik yang berkepanjangan, stagnasi ekonomi, dan ketergantungan yang tinggi pada ekspor kacang mete merupakan masalah struktural yang mendasar.
Kurangnya investasi asing dan infrastruktur yang buruk menghambat pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan mempersempit peluang bagi masyarakat miskin untuk meningkatkan kualitas hidup mereka.
Prabowo Instruksikan Langkah Atasi Kemiskinan Ekstrem
Prabowo Instruksikan Langkah Atasi Kemiskinan Ekstrem
4. Burundi
Burundi adalah salah satu negara termiskin di dunia, dengan sekitar 64,9 persen penduduknya hidup di bawah garis kemiskinan. Konflik etnis dan politik yang telah berlangsung selama beberapa dekade telah menghancurkan perekonomian dan sistem sosial negara ini.
Sebagian besar masyarakat Burundi bergantung pada pertanian subsisten, yang sangat rentan terhadap perubahan iklim dan krisis pangan. Selain itu, akses terhadap pendidikan dan layanan kesehatan masih sangat terbatas, sehingga siklus kemiskinan sulit untuk diputuskan.
5. Republik Afrika Tengah
Republik Afrika Tengah menempati urutan kelima dengan tingkat kemiskinan sebesar 62 persen. Negara ini terus didera oleh konflik internal dan kekerasan bersenjata yang menyebabkan instabilitas sosial dan ekonomi.
Sistem pemerintahan yang lemah dan kurangnya infrastruktur dasar seperti jalan, listrik, serta layanan kesehatan membuat masyarakat kesulitan untuk keluar dari lingkaran kemiskinan. Selain itu, banyak warga yang terpaksa mengungsi, sehingga mempersulit pembangunan yang berkelanjutan.
Kelima negara ini menghadapi tantangan multidimensional yang tidak hanya terkait dengan aspek ekonomi, tetapi juga sosial, politik, dan lingkungan. Upaya pengentasan kemiskinan di negara-negara tersebut memerlukan pendekatan yang terintegrasi dan dukungan yang kuat dari komunitas internasional.
Peningkatan investasi di bidang pendidikan, kesehatan, ketahanan pangan, serta pembangunan infrastruktur dasar merupakan langkah penting untuk menciptakan perubahan nyata dan berkelanjutan dalam menurunkan tingkat kemiskinan ekstrem.
Tekan Kemiskinan, Perbankan Kucurkan Dana ke Desa
Tekan Kemiskinan, Perbankan Kucurkan Dana ke Desa