Telkom Alokasikan Rp 3 Triliun untuk Beli Kembali Sahamnya

- Penulis

Kamis, 17 April 2025 - 12:59 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Persero) atau Telkom, perusahaan telekomunikasi milik negara, telah mengalokasikan dana sebesar Rp 3 triliun untuk program pembelian kembali saham (buyback) yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Informasi resmi dari BEI menjelaskan bahwa pembelian saham dapat dilakukan melalui bursa atau di luar bursa, baik secara bertahap maupun sekaligus.

Emiten dengan kode saham TLKM ini berencana melaksanakan pembelian kembali saham dalam jangka waktu maksimal satu tahun setelah Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang menyetujui rencana tersebut, diperkirakan RUPS akan berlangsung pada tanggal 27 Mei 2025.

Baca Juga :  Emas Antam Anjlok Rp12 Ribu per Gram, Harga Hari Ini Turun

Dengan demikian, periode pembelian kembali saham diperkirakan akan berlangsung antara 28 Mei 2025 hingga 27 Mei 2026.

Manajemen Telkom menegaskan bahwa jumlah saham yang dibeli kembali tidak akan melebihi 10% dari modal ditempatkan dan disetor perseroan, sesuai regulasi yang berlaku.

Selain itu, jumlah saham Free Float perseroan pasca share buyback tetap akan memenuhi ketentuan minimal 7,5% dari total saham tercatat, sesuai peraturan perundang-undangan.

Keputusan untuk melakukan pembelian kembali saham didorong oleh keyakinan manajemen terhadap nilai jangka panjang dan prospek positif perusahaan.

Baca Juga :  Investor Asing Tarik Rp 61 Triliun dari Indonesia: Apa Penyebabnya?

“Langkah ini bertujuan untuk menyeimbangkan kondisi pasar dengan fundamental Perseroan, serta menjaga kepercayaan para pemangku kepentingan dalam mendukung pertumbuhan berkelanjutan,” demikian pernyataan manajemen Telkom dalam keterbukaan informasi BEI, Kamis (17/4).

Manajemen memperkirakan penurunan pendapatan akibat share buyback dan dampak pembiayaan (jika menggunakan kas internal hingga Rp 3 triliun) akan menyebabkan penurunan aset dan ekuitas maksimal sebesar Rp 3 triliun, termasuk biaya buyback. Transaksi ini, menurut manajemen, tidak akan mempengaruhi pendapatan perseroan.

Berita Terkait

NICL Bagi Dividen Rp15, Peluang Investasi Saham Nikel?
Emiten Healthcare: Kenapa Sekarang ‘Tertatih’, Tapi Tetap Cuan Jangka Panjang?
Dividen Jumbo BUMN Mengalir ke Negara, Dampaknya?
Akhir Tahun IHSG 7600+, Ini Daftar Saham Potensi Cuan!
Kadin Kirim 5.000 Pekerja Migran, Negara Mana Saja?
Haiyanto Borong Saham ELSA, Kuasai Saham Individu Terbesar Elnusa
Lucy Guo, Miliarder Muda: Pilih Drop Out Kuliah Demi Beasiswa Thiel
Iran Serang Israel, Bursa Saham Teluk Bergejolak! Investor Panik?

Berita Terkait

Minggu, 15 Juni 2025 - 23:42 WIB

NICL Bagi Dividen Rp15, Peluang Investasi Saham Nikel?

Minggu, 15 Juni 2025 - 21:57 WIB

Emiten Healthcare: Kenapa Sekarang ‘Tertatih’, Tapi Tetap Cuan Jangka Panjang?

Minggu, 15 Juni 2025 - 21:52 WIB

Dividen Jumbo BUMN Mengalir ke Negara, Dampaknya?

Minggu, 15 Juni 2025 - 21:07 WIB

Akhir Tahun IHSG 7600+, Ini Daftar Saham Potensi Cuan!

Minggu, 15 Juni 2025 - 20:22 WIB

Kadin Kirim 5.000 Pekerja Migran, Negara Mana Saja?

Berita Terbaru

Public Safety And Emergencies

Gempa Tasikmalaya M 4,8 Guncang Hebat, Pangandaran Ikut Merasakan!

Senin, 16 Jun 2025 - 05:22 WIB

sports

Piala Dunia Antarklub 2025 Gratis, Ini Cara Nontonnya!

Senin, 16 Jun 2025 - 04:57 WIB

travel

Libur Sekolah di Sentul: Wisata Seru, Belanja Asyik!

Senin, 16 Jun 2025 - 04:47 WIB

health

Kreatina: Otot Kekar, Otak Cerdas, Suplemen Terbaik?

Senin, 16 Jun 2025 - 04:42 WIB