Tarif Trump Picu Volatilitas: Bagaimana IHSG Akan Bergerak?

- Penulis

Minggu, 6 April 2025 - 16:59 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Di tengah kekhawatiran global akan dampak kebijakan tarif tinggi yang diterapkan Presiden AS Donald Trump, pasar modal Indonesia diyakini akan tetap tangguh. Meskipun demikian, potensi penghentian sementara perdagangan saham, atau trading halt, diperkirakan kecil.

Myrdal Gunarto, Ekonom Global Markets Maybank Indonesia, berpendapat bahwa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemungkinan tidak akan sampai mengalami trading halt, meskipun koreksi minor tetap mungkin terjadi.

“Kemungkinan trading halt kecil, namun saya memperkirakan IHSG akan menguji level *support* terdekat di 6.319 pada pekan depan,” kata Myrdal kepada kumparan, Minggu (6/4).

Myrdal menjelaskan bahwa pasar valuta asing (valas) dan kondisi keuangan Indonesia diperkirakan akan menunjukkan volatilitas yang lebih tinggi saat perdagangan kembali dibuka setelah periode libur panjang.

“Investor, baik lokal maupun asing, kemungkinan akan mengambil langkah aman dengan melakukan aksi *profit taking* atau *cut loss* seiring tingginya volatilitas pasar saat ini,” imbuhnya.

Menurut prediksinya, IHSG akan terus mengalami fluktuasi dalam waktu dekat, namun dampaknya diperkirakan tidak akan terlalu besar. “Pastinya akan ada proyeksi, tetapi tidak akan separah bulan lalu,” jelasnya.

Baca Juga :  SBN Ritel 2025: Peluang Investasi Menarik, Intip Prospek SR022 Sekarang!

Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa daya tarik pasar saham Indonesia akan semakin kuat seiring dengan dimulainya musim pembagian dividen. “Ini menjadi salah satu faktor yang menarik investor, terutama karena valuasi emiten *blue chips* juga sudah menarik,” tambahnya.

Sementara itu, analis Panin Sekuritas, Felix Darmawan, berpendapat bahwa kebijakan tarif Trump memberikan tekanan yang cukup signifikan pada IHSG. “Semoga saja tidak sampai terjadi trading halt. Kebijakan tarif Trump memang menjadi penyebab utama penurunan bursa saham global dalam beberapa hari terakhir,” ungkapnya.

Felix juga menyoroti pelemahan nilai tukar rupiah yang mendekati level Rp 17.000 per dolar AS sebagai katalis negatif tambahan. Kondisi ini, menurutnya, berpotensi mendorong investor, khususnya investor asing, untuk menarik dana dari pasar domestik.

Ia memprediksi bahwa reaksi investor pada pembukaan perdagangan Selasa pagi kemungkinan akan negatif karena mereka mulai memperhitungkan (price in) perkembangan di pasar global. “Kita perlu wait and see dulu bagaimana langkah pemerintah Indonesia dalam merespons kebijakan tarif Trump ini. Jika kompromi dapat dicapai, peluang untuk membalikkan sentimen menjadi positif sangat terbuka,” tambahnya.

Baca Juga :  Investasi Emas Aman: Panduan Menabung di Pegadaian, Harga Antam Stabil

Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia, Jeffrey Hendrik, mencatat bahwa nilai Indeks JCI (Jakarta Composite Index) Indonesia setelah pengumuman kebijakan tarif Trump tetap berada di level 6.510,62 sebelum dan sesudah konferensi pers. Ini menunjukkan bahwa tidak ada fluktuasi atau reaksi pasar yang signifikan pada saat itu.

“Jika kita melihat data, bursa-bursa negara Asia yang terkena tarif tinggi tidak mengalami dampak negatif yang signifikan. Sebaliknya, bursa negara Eropa dan Amerika yang terdampak signifikan,” jelas Jeffrey.

Ia menyarankan agar investor tidak panik dan melakukan analisis secara seksama serta mengambil keputusan investasi secara rasional.

Berita Terkait

Harga Emas Antam Hari Ini: Turun Rp 33.000, Cek Rinciannya!
ADRO: Penurunan Pendapatan & Laba Bersih Alamtri Resources Kuartal I 2025
Laba PTBA Terjun Bebas: Analisis Mendalam Kuartal I 2025
Daftar Lengkap Saham LQ45 Periode Mei-Juli 2025: Peluang Investasi Blue Chip Menarik
Gotrade Hadirkan Kemudahan Trading Saham AS Lewat TradingView Mobile!
Asing Jual Besar-besaran Saham BMRI dan BBRI, Ini Daftar Lengkapnya
Bank DKI Bagikan Dividen Jumbo dan Rencanakan IPO untuk Transformasi
Harga Emas Hari Ini: Update Grafik & Harga Terbaru Antam, UBS, Galeri 24, Pegadaian

Berita Terkait

Kamis, 1 Mei 2025 - 09:19 WIB

Harga Emas Antam Hari Ini: Turun Rp 33.000, Cek Rinciannya!

Kamis, 1 Mei 2025 - 08:31 WIB

ADRO: Penurunan Pendapatan & Laba Bersih Alamtri Resources Kuartal I 2025

Kamis, 1 Mei 2025 - 07:55 WIB

Laba PTBA Terjun Bebas: Analisis Mendalam Kuartal I 2025

Kamis, 1 Mei 2025 - 07:23 WIB

Daftar Lengkap Saham LQ45 Periode Mei-Juli 2025: Peluang Investasi Blue Chip Menarik

Kamis, 1 Mei 2025 - 07:03 WIB

Gotrade Hadirkan Kemudahan Trading Saham AS Lewat TradingView Mobile!

Berita Terbaru

technology

Google Play Store Hapus Jutaan Aplikasi: Apa Dampaknya?

Kamis, 1 Mei 2025 - 09:31 WIB

Society Culture And History

May Day: Sejarah, Makna, dan Perjuangan Buruh Indonesia

Kamis, 1 Mei 2025 - 08:59 WIB

politics

Menhan Sjafrie Tegaskan: UU TNI Final, Tidak Ada Revisi

Kamis, 1 Mei 2025 - 08:56 WIB