Strategi Dividen di Pasar Volatil: Masihkah Menguntungkan?

Avatar photo

- Penulis

Minggu, 27 April 2025 - 21:27 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ragamutama.com JAKARTA. Di tengah gejolak ekonomi yang dinamis, para investor tetap memiliki kesempatan menarik untuk memperoleh dividen dari sejumlah emiten yang akan memasuki periode cum date di pengujung April 2025.

Sebagai contoh, PT Cisarua Mountain Dairy Tbk (CMRY) berencana mendistribusikan dividen senilai Rp 1,19 triliun, atau setara dengan Rp 150 per lembar saham. Cum date untuk saham CMRY dijadwalkan pada tanggal 29 April 2025 di pasar reguler dan negosiasi. Selain itu, PT Mandala Multifinance Tbk (MFIN) juga memiliki agenda pembagian dividen sebesar Rp 310 miliar, atau Rp 116 per saham, dengan cum date pada 28 April 2025.

Sementara itu, PT Bank BTPN Syariah Tbk (BTPS) akan membagikan dividen senilai Rp 265,77 miliar, atau Rp 34,5 per saham, dan PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) berencana menyalurkan dividen sebesar Rp 450 miliar, atau Rp 47,24 per saham. Kedua emiten ini juga menetapkan cum date pada 29 April 2025.

Tren Pembayaran Dividen pada Kuartal I-2025 Menurun, Apa Sebabnya?

Di antara emiten non-lokal, PT Petrosea Tbk (PTRO) akan membagikan dividen sebesar US$ 10 juta, sedangkan PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) akan menyalurkan dividen US$ 2 juta, keduanya dengan jadwal cum date yang sama, yaitu 29 April 2025. Menjelang penutupan bulan, PT Mulia Boga Raya Tbk (KEJU) diperkirakan akan membagikan dividen sebesar Rp 73,12 miliar, atau Rp 13 per saham.

Baca Juga :  SCMA Bangun Studio Megah: Siapkan Investasi Rp 250 Miliar!

Tidak ketinggalan, PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) akan mendistribusikan dividen sebesar Rp 202,35 miliar, atau Rp 43 per saham, dan PT Bank SMBC Indonesia Tbk (BTPN) akan memberikan dividen sebesar Rp 562,59 miliar, atau Rp 52,84 per saham. Kedua perusahaan tersebut menetapkan cum date pada 30 April 2025.

Menurut Analis Trimegah Sekuritas, Kharel Devin Fielim, situasi ini merupakan peluang ideal bagi investor yang mengincar pendapatan pasif di tengah volatilitas pasar yang ada.

“Yield dividen yang tinggi seringkali memicu penurunan harga saham setelah periode cum dividend. Meskipun demikian, kami tetap optimis karena fundamental dan kinerja perusahaan yang berkelanjutan, sehingga penurunan harga tersebut menjadi kesempatan pembelian yang menarik,” jelas Kharel kepada Kontan, (27/4).

Kharel merekomendasikan saham-saham dengan fundamental yang solid, seperti PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) dengan target harga Rp 3.950, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dengan target harga Rp 3.300, PT Triputra Agro Persada (TAPG) dengan target harga Rp 1.190, PT Astra International Tbk (ASII) dengan target harga Rp 5.600, dan PT United Tractors Tbk (UNTR) dengan target harga Rp 29.000 sebagai pilihan strategis dalam berburu dividen saat ini.

Baca Juga :  Panduan Lengkap: Memahami Bursa Saham, Jenis, Fungsi, dan Cara Kerja Investasi

Tren Penyaluran Dividen Awal Tahun Melemah, Ini Sebabnya

Sementara itu, Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus, menekankan pentingnya investor memahami profil risiko mereka terlebih dahulu, apakah mereka adalah income seeker yang toleran terhadap volatilitas, atau investor oportunistik yang mencari capital gain jangka pendek.

Bagi investor yang berorientasi pada pendapatan (income seeker), Nico menyarankan untuk memfokuskan perhatian pada emiten dengan rekam jejak keuntungan yang stabil dan rasio pembayaran dividen yang konsisten. Sedangkan bagi investor oportunistik jangka pendek, ia menyarankan untuk bersabar, karena potensi capital gain mungkin tidak langsung terealisasi setelah cum date.

“Idealnya, saham dividen yang dipilih harus menawarkan dividend yield minimal 5%, agar tetap menarik dibandingkan dengan produk pendapatan tetap lainnya, seperti Obligasi Negara Ritel (ORI) dan Surat Berharga Negara (SBN),” tegas Nico.

Ia mengingatkan investor untuk menghindari terjebak dalam dividen dengan nilai kecil. Jika dividend yield di bawah 5%, ia menyarankan untuk mempertimbangkan instrumen investasi lain. Dengan pemahaman yang baik tentang karakteristik masing-masing saham dan dengan memperhatikan yield dividen, investor dapat mengoptimalkan strategi berburu dividen mereka dengan lebih efektif.

Berita Terkait

Harga Emas Hari Ini: Update Grafik & Harga Terbaru Antam, UBS, Galeri 24, Pegadaian
Bank DKI Bagi Dividen Rp249,31 Miliar & Siap IPO: Langkah Strategis Menuju Pasar Saham
Sektor Manufaktur China Terkontraksi Signifikan: Data April 2025 Mengkhawatirkan
IHSG Menguat 17,73 Poin, Sentuh 6.766,80: Emas Stabil, Minyak Mentah Melemah
Anjloknya Wall Street: Ekonomi AS Kontraksi di Kuartal Pertama 2025
DHL Investasi Rp37 Triliun Perkuat Logistik Kesehatan Indonesia
Coca-Cola Diboikot: Apa yang Terjadi di Denmark?
Bank DKI Bagi Dividen Jumbo dan Umumkan Rencana IPO

Berita Terkait

Kamis, 1 Mei 2025 - 03:47 WIB

Harga Emas Hari Ini: Update Grafik & Harga Terbaru Antam, UBS, Galeri 24, Pegadaian

Kamis, 1 Mei 2025 - 01:36 WIB

Bank DKI Bagi Dividen Rp249,31 Miliar & Siap IPO: Langkah Strategis Menuju Pasar Saham

Kamis, 1 Mei 2025 - 01:23 WIB

Sektor Manufaktur China Terkontraksi Signifikan: Data April 2025 Mengkhawatirkan

Kamis, 1 Mei 2025 - 01:11 WIB

IHSG Menguat 17,73 Poin, Sentuh 6.766,80: Emas Stabil, Minyak Mentah Melemah

Rabu, 30 April 2025 - 23:47 WIB

Anjloknya Wall Street: Ekonomi AS Kontraksi di Kuartal Pertama 2025

Berita Terbaru

technology

Xiaomi TV A Pro 2026: Unggulan 4K OLED dengan Game Boost!

Kamis, 1 Mei 2025 - 03:55 WIB

entertainment

Joseph Kosinski Garap Film Baru Miami Vice: Kisah Aksi Menegangkan

Kamis, 1 Mei 2025 - 03:31 WIB