Serba-serbi PT KAI Akan Tutup Stasiun Karet, Diganti Jadi Area Publik

- Penulis

Minggu, 2 Februari 2025 - 16:26 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

RAGAMUTAMA.COM, Jakarta – PT Kereta Api Indonesia berencana menutup Stasiun Karet, Jakarta Pusat. Direktur Utama KAI Commuter, Asdo Artriviyanto, menyatakan bahwa penumpang yang biasa menggunakan stasiun tersebut akan dialihkan ke Stasiun BNI City.

“Stasiun Karet sudah tidak memenuhi syarat untuk naik turun penumpang,” kata Asdo dalam konferensi pers di Kantor PT Kereta Commuter Indonesia, Jakarta Pusat, pada Kamis, 30 Januari 2025.

Penutupan Stasiun Karet yang direncanakan mulai April 2025 menjadi perbincangan hangat di kalangan pengguna KRL Jabodetabek.

Keputusan ini merupakan bagian dari rencana integrasi transportasi di kawasan Dukuh Atas, khususnya antara Stasiun Karet dan Stasiun BNI City. Berikut berbagai aspek terkait penutupan Stasiun Karet yang perlu diketahui.

1. Integrasi Transportasi di Dukuh Atas

Direktur Utama KAI Commuter, Asdo Artriviyanto, menjelaskan bahwa rencana integrasi Stasiun Karet dan BNI City telah dirancang sejak 2020. Proyek ini bertujuan untuk mengoptimalkan sistem transportasi perkotaan dengan menghubungkan jalur KRL Commuter Line, kereta bandara, MRT, dan LRT dalam satu kawasan strategis.

Sebagai bagian dari integrasi ini, jalur penghubung antara Stasiun Karet dan Stasiun BNI City sedang dibangun, termasuk selasar yang akan melindungi pejalan kaki dari hujan dan panas matahari. Setelah proses integrasi selesai, Stasiun Karet tidak lagi menjadi titik naik-turun penumpang KRL.

Baca Juga :  Pelabuhan Tanjung Priok akan Menjadi Lokasi Demo Ratusan Supir Truk Kontainer, Ini Profilnya

2. Stasiun Karet Diubah Menjadi Area Publik

Alih-alih menjadi stasiun aktif, Stasiun Karet akan bertransformasi menjadi area publik. KAI Commuter berencana menjadikan bekas stasiun ini sebagai kawasan pedestrian yang dilengkapi dengan tenant, tempat jajanan, serta fasilitas publik lainnya.

Dengan demikian, meskipun tidak lagi berfungsi sebagai stasiun, kawasan ini tetap bisa diakses masyarakat sebagai ruang terbuka dan area komersial.

3. Alasan Penutupan: Efisiensi dan Keamanan

Penutupan Stasiun Karet bertujuan untuk meningkatkan efisiensi perjalanan KRL dan kereta bandara. Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan bahwa salah satu alasan utama integrasi ini adalah untuk memangkas waktu tempuh kereta Commuter Line Basoetta dari Manggarai ke Bandara Soekarno-Hatta, yang sebelumnya hampir 1 jam menjadi sekitar 40 menit.

Selain itu, menurut KAI Commuter, Stasiun Karet sudah tidak memenuhi standar sebagai titik naik-turun penumpang. Dengan fasilitas yang lebih memadai di Stasiun BNI City, integrasi ini diharapkan dapat meningkatkan kenyamanan dan keselamatan pengguna transportasi umum.

4. Peningkatan Fasilitas di Stasiun BNI City

Sebagai pengganti Stasiun Karet, Stasiun BNI City sedang mengalami peningkatan fasilitas untuk memberikan kenyamanan bagi para pengguna KRL. Beberapa perbaikan yang dilakukan antara lain pembangunan selasar untuk meningkatkan kenyamanan pejalan kaki, serta penambahan fasilitas bagi pelaku usaha kecil dan menengah (UMKM).

Baca Juga :  Integrasi Moda Transportasi: Solusi Kemacetan di Bali,Tingkatkan Kenyamanan Warga dan Wisatawan

Selain itu, pembangunan hall di bagian barat stasiun juga dilakukan guna mempermudah akses bagi pengguna KRL. Dengan adanya peningkatan ini, diharapkan para pengguna yang sebelumnya menggunakan Stasiun Karet dapat beradaptasi dengan perpindahan ke Stasiun BNI City tanpa mengalami kesulitan yang berarti.

5. Penolakan dari Pengguna KRL

Meski integrasi ini bertujuan untuk meningkatkan layanan transportasi, rencana penutupan Stasiun Karet mendapat penolakan dari sebagian pengguna KRL. Mereka menilai stasiun ini memiliki peran penting dalam mobilitas harian, terutama bagi pekerja dan pelajar.

Pengguna kereta commuter line yang rutin menggunakan Stasiun Karet untuk mobilitas sehari-hari menolak penutupan. “Kalau benar terjadi saya akan kesulitan. Walaupun ke Sudirman atau BNI City tidak terlalu jauh, tetap saja stasiun ini vital,” kata Eka, pengguna KRL pada Jumat, 3 Januari 2025..

Penolakan ini membuat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) masih mengkaji ulang rencana penutupan. Dirjen Perkeretaapian Kemenhub, Risal Wasal, menyatakan bahwa definisi “penutupan” masih perlu diperjelas, apakah berarti penghentian total operasional atau hanya perubahan fungsi.

Riri Rahayu, Dani Aswara dan Yolanda Agne turut berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Pilihan editor: KAI Commuter akan Ubah Stasiun Karet Jadi Area Publik, Alihkan Pengguna ke BNI City

Berita Terkait

Geopark Kebumen Resmi Masuk Jaringan UNESCO Global Geopark di Paris
Mulai Hari Ini: Jalan Tol Cipularang-Padaleunyi Diperbaiki Total!
MTI Ungkap Akar Masalah Macet Priok: Perlu Penataan Ulang Kawasan
Satgas Perumahan Ungkap Jadwal Groundbreaking Proyek Investasi Rumah Qatar
SRRL Surabaya Raya: Operasi 2027 Siap Dimulai, Restu Kemenkeu Jadi Penentu
Investor Merapat: Peluang Proyek Tol dan Air Rp160 Triliun di Indonesia
PLN Indonesia Power: Peluang Emas Pasokan Hidrogen Hijau Nasional
Desa Rengel Tuban Diusulkan Jadi Percontohan Koperasi Desa Merah Putih Nasional

Berita Terkait

Senin, 21 April 2025 - 10:59 WIB

Geopark Kebumen Resmi Masuk Jaringan UNESCO Global Geopark di Paris

Senin, 21 April 2025 - 06:03 WIB

Mulai Hari Ini: Jalan Tol Cipularang-Padaleunyi Diperbaiki Total!

Minggu, 20 April 2025 - 20:47 WIB

MTI Ungkap Akar Masalah Macet Priok: Perlu Penataan Ulang Kawasan

Minggu, 20 April 2025 - 15:43 WIB

Satgas Perumahan Ungkap Jadwal Groundbreaking Proyek Investasi Rumah Qatar

Minggu, 20 April 2025 - 08:15 WIB

SRRL Surabaya Raya: Operasi 2027 Siap Dimulai, Restu Kemenkeu Jadi Penentu

Berita Terbaru