Rahasia Kehidupan Ordo Asal-Usul Paus Leo XIV Terungkap!

Avatar photo

- Penulis

Jumat, 9 Mei 2025 - 17:47 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ragamutama.com – , Jakarta – Dunia dikejutkan dengan terpilihnya Kardinal Robert Francis Prevost sebagai pemimpin tertinggi umat Katolik sedunia. Sosok yang akan dikenal sebagai Paus Leo XIV, seorang Kardinal dari Amerika Serikat, mencatatkan sejarah sebagai Paus pertama yang berasal dari Ordo Santo Agustinus (OSA). Sebelumnya, Paus Leo XIV pernah mengemban amanah sebagai Prior Jenderal OSA dari tahun 2001 hingga 2013.

Pilihan editor: Cara Kerja Biometrik Mata Worldcoin untuk Dompet Digital

Uskup Timika OSA, Bernardus Bofitwos Baru, memberikan penjelasan mendalam mengenai nilai-nilai kehidupan Ordo Agustinian yang kini juga menjadi bagian dari identitas Paus Leo. “Spirit utama yang menjadi fondasi hidup Ordo Santo Agustinus adalah kontemplasi, doa, dan persaudaraan. Semangat sehati dan sejiwa dalam perjalanan spiritual menuju Allah menjadi landasan utama,” ungkap Bernardus kepada Tempo pada hari Jumat, 9 Mei 2025.

Frasa dalam bahasa Latin, “Cor unum et anima una in Deum” (Sehati dan sejiwa menuju Tuhan), menurut Bernardus, merupakan moto hidup yang menjadi pedoman bagi Ordo Santo Agustinus. Moto ini mendorong para anggota ordo untuk menghargai kebersamaan dan persaudaraan, meskipun terdapat perbedaan latar belakang budaya, bahasa, maupun status sosial.

“Kita semua adalah saudara. Tidak ada hierarki, tidak ada yang merasa lebih tinggi atau lebih rendah,” tegas Bernardus. “Bersama-sama, kita mencari kehadiran Tuhan melalui doa dan kontemplasi dalam kehidupan sehari-hari.”

Bernardus menjelaskan bahwa Ordo Santo Agustinus berakar dari ajaran Santo Agustinus dari Hippo Regius, sebuah kota yang terletak di Afrika Utara. Para pengikut Santo Agustinus kemudian mengadopsi regula, atau pedoman hidup kontemplatif, yang diajarkan oleh beliau. Lebih lanjut, Bernardus menjelaskan bahwa ordo ini menekankan keheningan dan menjauhkan diri dari hiruk pikuk dunia.

Baca Juga :  Misa Requiem Paus Benediktus XVI: Antusiasme Umat Katolik Jakarta di Gereja Katedral

“Kehidupan dijalani dalam klausura, terpencil dan tertutup bagi dunia luar. Lokasi biara biasanya jauh dari pusat kota, seringkali di daerah pegunungan,” jelas Bernardus.

Para anggota ordo mendalami bacaan rohani melalui metode lectio divina. Proses membaca dan merenungkan kitab suci ini bukan hanya sekadar aktivitas membaca, melainkan melibatkan empat elemen penting: lectio (membaca), meditatio (merenungkan), oratio (berdoa), dan contemplatio (kontemplasi).

“Terdapat waktu khusus untuk berdoa, momen untuk membaca, dan kesempatan untuk berbagi. Selain itu, ada juga kegiatan bekerja dengan tangan, seperti berkebun. Semuanya diiringi dengan doa,” papar Bernardus, menggambarkan kehidupan sehari-hari dalam Ordo Agustinian.

Namun, menurut penuturannya, praktik hidup dalam pertapaan ketat tersebut sudah tidak lagi dijalankan sepenuhnya sejak abad ke-12. Setelah periode tersebut, kehidupan kontemplatif dalam klausura mulai mengalami perubahan. “Dahulu, kami sepenuhnya terpencil di pertapaan, namun hal itu sudah tidak berlaku lagi,” ungkap Bernardus.

Saat ini, sebagian besar anggota ordo, lanjutnya, menjalani kehidupan yang lebih aktif di tengah masyarakat. “Meskipun kami tetap tinggal di biara, menjaga ritme doa dan keheningan, kami juga aktif dalam berbagai kegiatan, seperti pelayanan di paroki, karya sosial, pendidikan, kesehatan, dan pastoral,” jelasnya.

Mengenai nilai-nilai yang dianut oleh Paus Leo XIV, Bernardus berpendapat bahwa terdapat kemiripan dengan mendiang Paus Fransiskus. Menurut Bernardus, yang telah beberapa kali bertemu langsung dengan Paus Leo XIV, beliau adalah sosok yang sangat menghargai proses mendengarkan.

Bernardus menggambarkan Paus Leo XIV sebagai figur yang terbuka dan mudah berinteraksi dengan siapa saja. Namun, beliau lebih mengutamakan mendengarkan. “Beliau selalu mendengarkan terlebih dahulu. Kami berbicara, dan beliau mendengarkan dengan seksama, sebelum kemudian menyampaikan pendapatnya,” kata Bernardus.

Baca Juga :  Konklaf Vatikan: Makna Asap Hitam Putih Penentu Paus Baru

Paus Leo XIV akan segera menduduki takhta kepausan dan menerima kepemilikan Basilika Lateran, gereja katedral resmi Keuskupan Roma. Thomas Kristiatmo, seorang Pastor diosesan Keuskupan Bandung yang sedang menjalani program fellowship di Vatikan, turut menyaksikan prosesi konklaf dari Lapangan Santo Petrus. Menurutnya, proses pelantikan Paus baru dapat berlangsung selama sekitar satu minggu sejak berakhirnya konklaf.

“Biasanya, akan ada serangkaian upacara liturgi dan proses kanonik yang menandai pengambilan kekuasaan,” jelas Thomas saat dihubungi oleh Tempo pada Jumat dinihari waktu Indonesia, 9 Mei 2025.

Thomas menceritakan bahwa Lapangan Santo Petrus masih dipenuhi oleh masyarakat setelah pengumuman terpilihnya Paus. Setelah ikut berdesakan di tengah kerumunan, ia menggambarkan suasana saat orang-orang meninggalkan lapangan dengan perasaan yang bercampur aduk. “Sebagian besar merasa bahagia, tentu saja,” ujarnya.

Menurut ulasan dari United States Conference of Catholic Bishops, seusai konklaf, setiap kardinal akan secara bergantian menyampaikan penghormatan dan sumpah kesetiaan kepada Paus terpilih. Kemudian, Paus Leo XIV akan berganti jubah di Ruang Air Mata.

Setelah itu, Kardinal Proto-Diakon, Dominique Mamberti, akan tampil di balkon tengah Basilika Santo Petrus dan menyampaikan pengumuman yang dinantikan oleh seluruh dunia: “Annuntio vobis gaudium magnum: Habemus Papam!” (“Aku memberitahukan kepada kalian kabar sukacita besar: Kita telah memiliki Paus!”)

Selanjutnya, Paus Leo XIV akan tampil di hadapan umat untuk memberikan berkat pertamanya, Urbi et Orbi. Sesuai dengan tradisi, lonceng akan berdentang dan umat yang memadati Lapangan Santo Petrus akan menyambut kedatangan sang Paus.

Dian Rahma Fika, Alfitria Nefi P dan Mega Putri Mahadewi berkontribusi dalam penulisan artikel ini

Pilihan editor: Kementerian Kesehatan Libatkan Satpol PP Deteksi TBC

Berita Terkait

Paus Leo XIV: Penerus Sikap Progresif Paus Fransiskus?
Paus Leo XIV Gantikan Fransiskus: Pidato Lengkap Pelantikan & Harapan Baru
Konklaf Paus Terlama: Sejarah Pemilihan Pemimpin Katolik
Batik Luna Maya dan Maxime: Kenangan Melukat Romantis Jelang Pernikahan
7 Paus Terpopuler: Sejarah dan Pengaruhnya di Gereja Katolik
Terungkap: Alasan Kardinal Prevost Memilih Nama Paus Leo XIV
Pesona Père Lachaise: Mengungkap Makam Terkenal Dunia di Paris
Fakta Terungkap: Kunjungan Paus Leo XIV ke Papua Tahun 2003

Berita Terkait

Jumat, 9 Mei 2025 - 23:27 WIB

Paus Leo XIV: Penerus Sikap Progresif Paus Fransiskus?

Jumat, 9 Mei 2025 - 18:47 WIB

Paus Leo XIV Gantikan Fransiskus: Pidato Lengkap Pelantikan & Harapan Baru

Jumat, 9 Mei 2025 - 18:03 WIB

Konklaf Paus Terlama: Sejarah Pemilihan Pemimpin Katolik

Jumat, 9 Mei 2025 - 17:47 WIB

Rahasia Kehidupan Ordo Asal-Usul Paus Leo XIV Terungkap!

Jumat, 9 Mei 2025 - 16:15 WIB

Batik Luna Maya dan Maxime: Kenangan Melukat Romantis Jelang Pernikahan

Berita Terbaru

Uncategorized

Disneyland Abu Dhabi: Mimpi Jadi Nyata di Timur Tengah!

Sabtu, 10 Mei 2025 - 01:04 WIB

finance

Strategi ANTM: Dongkrak Kinerja Bisnis Emas dan Bauksit

Sabtu, 10 Mei 2025 - 00:11 WIB