Psikopat Romantis: Menelisik Riwayat Joe Goldberg dari Serial “You” dan Relevansinya dengan “The Sane Society”

Avatar photo

- Penulis

Minggu, 4 Mei 2025 - 15:59 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Serial You telah menuntaskan perjalanannya setelah lima musim menghantui layar Netflix sejak 2018. Musim pamungkas ini mengisahkan akhir tragis dari Joe Goldberg, tokoh utama yang terobsesi, setelah serangkaian pembunuhan wanita yang diklaimnya sebagai cinta sejatinya. Pertanyaan besarnya adalah: apa yang mengubah Joe menjadi seorang monster?

Hanya lima wanita yang berhasil “menusuk” jantung Joe dengan cinta yang berujung petaka. Mereka adalah Guinevere Beck, Love Quinn, Marienne Bellamy, Kate Lockwood, dan Bronte. Namun, akar dari segala kekejaman ini bermula dari satu sosok wanita yang mewarnai masa kecil Joe dengan trauma mendalam: ibunya. Joe kecil menyaksikan langsung kekerasan dalam rumah tangga yang dialami ibunya, serta dampak dari keputusan ibunya yang kurang memberikan perhatian dan kasih sayang.

Kisah masa kecil yang kelam ini menjadikan Joe Goldberg sebagai potret korban dari disfungsi keluarga—keluarga yang seharusnya menjadi tempat yang aman dan humanis untuk tumbuh kembang anak, justru gagal menjalankan perannya. Seiring bertambahnya usia di tengah gemerlap New York, pusat kapitalisme global, Joe Goldberg berkembang menjadi predator yang siap melenyapkan siapa pun yang mengganggu obsesinya akan cinta yang ideal: murni, abadi, dan terikat selamanya. Obsesi yang tak pernah ia rasakan di masa kecilnya.

Bagaimana obsesi yang hilang ini kemudian dikejar dan diwujudkan oleh Joe Goldberg menjadi benang merah yang menuntun alur cerita YOU. Untuk memahami lebih dalam, mari kita telaah profil para korbannya.

Pertama, Guinevere Beck (diperankan Elizabeth Lail). Seorang wanita muda, cerdas, dan penulis berbakat yang bercita-cita menaklukkan New York dengan karya sastranya. Di balik ambisinya, Beck menyimpan kerapuhan, ketidakstabilan, dan kelembutan. Karakter seperti ini umumnya memicu naluri pelindung pada banyak pria, layaknya Dilan di hadapan Milea.

Namun, di sinilah letak masalahnya. Dalam proses pengembangan diri dan kariernya sebagai penulis, Beck selalu mencari dukungan emosional dari berbagai sumber, termasuk teman-temannya, psikolognya, dan mantan pacarnya. Joe bukanlah satu-satunya pusat dunianya, harapan, dan masa depannya.

Love Quinn (diperankan Victoria Pedretti) hadir di musim kedua. Quinn adalah wanita selanjutnya yang berhasil menjalin hubungan pernikahan dengan Joe Goldberg. Ia mewakili perempuan dari kalangan menengah atas yang mandiri dan berani. Singkatnya, ia sangat berbeda dengan Beck.

Bersama Quinn, Joe memiliki seorang putra bernama Henry (yang kemudian muncul di musim terakhir dengan kecenderungan kekerasan yang mengkhawatirkan). Namun, setelah serangkaian romantika keluarga, hubungan mereka mulai dilanda konflik. Joe menyadari bahwa ia berhadapan dengan wanita yang memiliki pandangan totaliter (murni, utuh, abadi) tentang cinta, sama seperti dirinya. Konflik ini mencapai puncaknya dengan pembunuhan Quinn, yang kemudian direkayasa oleh Joe agar terlihat sebagai korban dari istrinya yang psikopat.

Baca Juga :  Tips Mudik Sehat tapi Tidak Membosankan

Marienne Bellamy (diperankan Tati Gabrielle). Profil Bellamy lebih mirip dengan Beck: seorang seniman dengan ambisi besar. Perbedaannya, Bellamy adalah ibu tunggal, sehingga perjuangannya selalu mempertimbangkan masa depan anaknya. Bellamy juga seorang pustakawan yang bercita-cita menjadi pelukis sukses.

Profesi Bellamy sebagai pustakawan memberikan Joe kesempatan yang sama seperti yang pernah ia dapatkan dengan Guinevere Beck. Joe juga merasa perlu menyelamatkan Bellamy dari lingkungan yang merampas kebahagiaannya, terutama dalam sengketa hak asuh anak dengan mantan suaminya, yang berujung dengan pembunuhan oleh Joe.

Dalam ledakan kemarahan karena obsesi cinta murni dan abadi yang tak lagi ia temukan dalam diri Love Quinn, Bellamy muncul sebagai objek pengganti. Kehadirannya tidak hanya menghentikan romantika rumah tangga Joe dan Love Quinn, tetapi juga memicu petualangan keji selanjutnya. Berbeda dengan Beck di musim pertama, kemunculan Bellamy memberikan pola yang dibentuk oleh kecenderungan perilaku Joe Goldberg.

Setelah Bellamy yang selamat, wanita cantik dan sukses berikutnya adalah Kate Gavin Lockwood (diperankan Charlotte Ritchie). Kehadiran Lockwood menjadi pusat cerita di musim keempat dan sebagai penutup kisah.

Berbeda dengan daftar korban obsesi cinta murni-abadi Joe, Lockwood adalah wanita dari kalangan elite yang kekasihnya mengajar di kampus yang sama dengan Joe (dengan identitas palsu). Hubungan ini membawa Joe masuk ke lingkaran dalam Lockwood, berusaha meraih cintanya dengan serangkaian eksekusi yang dimulai dengan kekasihnya, Malcolm Harding.

Joe akhirnya membangun keluarga keduanya. Mereka hidup dalam gambaran keluarga kaya yang harmonis, diliput oleh majalah-majalah ternama, dan menjadi ikon kesuksesan publik. Dalam periode ini, kekayaan Lockwood berhasil menyembunyikan masa lalu Joe. Sebaliknya, Joe mengeksekusi orang-orang yang mengancam kesuksesan istrinya sebagai penguasa bisnis warisan, termasuk anggota keluarga terdekatnya.

Namun, tindakan Joe yang hanya menyisakan opsi pembunuhan mulai menyebabkan perpecahan. Dengan kecerdasan dan kekuasaannya, Lockwood ingin menyelesaikan masalah dengan memanfaatkan relasi kuasa, negosiasi, atau intimidasi. Sementara Joe menganggap tindakan politis semacam itu sebagai kesia-siaan. Mereka akhirnya pecah kongsi dan saling berhadapan sebagai mangsa: hanya satu yang bisa bertahan hidup.

Kemudian, muncul wanita terakhir, Louise Flannery “Bronte”. Bronte tidak memiliki latar belakang yang mendalam. Namun, ia hadir sebagai katalisator penting untuk mengakhiri kisah Joe melalui dua kondisi. Pertama, sebagai subjek yang mendorong pertikaian Joe dengan Kate ke titik klimaks, dan kedua, sebagai bagian dari masa lalu yang menuntut keadilan untuk Guinevere Beck.

Baca Juga :  Minggu Pagi di Taman Kota 1 Bumi Serpong Damai

Arti penting Bronte, yang berbeda dengan wanita-wanita sebelumnya, adalah keberaniannya untuk memasuki hubungan yang lebih intim dengan Joe demi mengumpulkan bukti-bukti kejahatannya sebagai serial killer. Keberhasilan Bronte dilengkapi dengan lolosnya Kate Lockwood dari kematian dan berakhirnya Joe Goldberg di penjara.

Apakah Joe, atau lebih tepatnya kepribadian seperti Joe, lantas benar-benar berakhir?

Di penghujung cerita, serial You memberikan pesan yang kuat bahwa masalah utamanya terletak pada kehidupan yang menghilangkan cinta dari masa kecil anak-anak. Kehidupan di mana anak-anak terpapar kekerasan orang tua, tidak lagi merasakan kasih sayang yang melindungi, bahkan harus dipisahkan dari keluarga mereka. Dalam keluarga yang sakit, ada anak-anak yang tumbuh menjadi monster bagi orang lain.

Pada saat yang sama, kita tahu bahwa keluarga hanyalah unit kecil dari masalah yang lebih besar, yaitu masyarakat. Kritik terhadap “masyarakat yang sakit” pernah diungkapkan oleh Erich Fromm (1900–1980) dalam bukunya The Sane Society (1955). Fromm adalah seorang psikoanalis, filsuf humanis, dan dikenal karena menggabungkan psikoanalisis Freudian dengan prinsip-prinsip humanistik dan sosial. Ia merupakan salah satu tokoh penting Mazhab Frankfurt.

Walaupun dalam You, tipe masyarakat yang sakit tidak cukup kuat dijadikan latar belakang cerita, kritik Fromm yang sudah berusia 70 tahun itu masih sangat relevan.

Masyarakat yang sakit diproduksi oleh tatanan ekonomi politik (khususnya kapitalisme) yang menyebabkan individu terjerumus dalam alienasi, berorientasi pada kepemilikan (“to have“), konsumeristik, melarikan diri dari kebebasan (“escape from freedom“), dan kehilangan cinta yang menyatukan ke dalam kreativitas dan humanisme.

Kekerasan keluarga membuat Joe tumbuh dalam keterasingan dari cinta yang melindungi dan membebaskan dirinya. Joe hanya melihat wanita-wanita yang menjadi korbannya sebagai kepemilikan yang harus dilindungi mati-matian (naluri dasar dari orientasi “to have“), termasuk dengan pembunuhan, agar keberikatannya tak terpisahkan.

Di sisi lain, Joe sebenarnya tidak memiliki keberanian untuk menghadapi kebebasan individu serta konsekuensinya. Yaitu, setiap orang yang hidup dihadapkan pada pilihan-pilihan yang tidak selalu sejalan, terlepas apakah pilihan itu akan membuatnya lebih buruk dari sebelumnya. Obsesi Joe pada cinta yang murni, utuh, dan abadi telah membutakannya dari kemampuan menerima penolakan dan ketidaksetujuan (disensus) dalam hubungan personal. Pendek kata, dalam diri Joe Goldberg terdapat kepribadian totaliter yang sama berbahayanya dengan para penguasa tiran.

Manusia seperti Joe Goldberg memang berbahaya, tetapi itu hanya mungkin karena ia dilahirkan dari masyarakat yang sakit. Begitulah You berkisah melalui lima musim yang panjang.

Berita Terkait

Ryan Reynolds Puji Lagu Green Day: Good Riddance Menyentuh!
Aishwarya Rai Hamil: Alasan Mundur dari Film dan Dukungan Amitabh Bachchan Terungkap
Lisa Mariana Ungkap Sindiran Pedas Soal Pihak yang Menjatuhkannya
Anggy Umbara Ungkap Aktris Awal Bukan Luna Maya di Film Gundik
Reza Arap Garap ‘Harusnya Horror’: Film Horor Baru dengan AAA Clan & Maraphton
Ryan Adriandhy Beberkan Misteri Don JUMBO Tanpa Telinga: Ini Alasannya!
Tessa Mariska Buka Suara Soal Rekaman Baim Paula yang Viral: Soroti Ekspresi!
Alex Warren: Kisah Inspiratif di Balik Lagu “Ordinary” Tentang Istrinya

Berita Terkait

Minggu, 4 Mei 2025 - 17:47 WIB

Ryan Reynolds Puji Lagu Green Day: Good Riddance Menyentuh!

Minggu, 4 Mei 2025 - 17:35 WIB

Aishwarya Rai Hamil: Alasan Mundur dari Film dan Dukungan Amitabh Bachchan Terungkap

Minggu, 4 Mei 2025 - 17:11 WIB

Lisa Mariana Ungkap Sindiran Pedas Soal Pihak yang Menjatuhkannya

Minggu, 4 Mei 2025 - 16:43 WIB

Anggy Umbara Ungkap Aktris Awal Bukan Luna Maya di Film Gundik

Minggu, 4 Mei 2025 - 15:59 WIB

Psikopat Romantis: Menelisik Riwayat Joe Goldberg dari Serial “You” dan Relevansinya dengan “The Sane Society”

Berita Terbaru

technology

Duel Sengit: Samsung A26 5G vs Xiaomi Redmi Note 13 Pro 5G

Minggu, 4 Mei 2025 - 18:03 WIB

entertainment

Ryan Reynolds Puji Lagu Green Day: Good Riddance Menyentuh!

Minggu, 4 Mei 2025 - 17:47 WIB