Ragamutama.com PT Liga Indonesia Baru (LIB) telah mengumumkan hasil penilaian lisensi klub profesional untuk Liga 1, di mana enam klub, termasuk Persib Bandung, berhasil meraih lisensi tanpa catatan.
Sementara itu, dua belas klub Liga 1 lainnya juga dinyatakan lolos, namun dengan beberapa catatan yang perlu diperhatikan.
Direktur Utama PT LIB, Ferry Paulus, menjelaskan bahwa seluruh 18 klub Liga 1 sebenarnya telah memenuhi syarat untuk mendapatkan lisensi klub profesional, namun hanya enam tim yang berhasil memenuhi semua kriteria tanpa adanya pengecualian.
Adapun keenam tim yang meraih lisensi tanpa catatan tersebut adalah PSS Sleman, Borneo FC, Persib Bandung, Persita Tangerang, Persik Kediri, dan Dewa United.
Proses penilaian lisensi klub ini didasarkan pada lima aspek utama, yaitu Kriteria Sporting, Kriteria Infrastruktur, Kriteria Personel dan Administrasi, Kriteria Legal, dan Kriteria Finansial.
Usai Pesta Rayakan Juara Liga 1, Bojan Hodak Liburkan Latihan Persib
PT LIB menyampaikan bahwa keenam tim yang lolos lisensi tanpa syarat, termasuk Persib, berhak untuk berkompetisi di AFC Champions League Two (ACL 2) dan Elite musim 2025-2026.
Meskipun demikian, Ferry Paulus menegaskan bahwa seluruh klub Liga 1 yang telah lolos lisensi berhak untuk berpartisipasi dalam AFC Challenge League musim depan.
Kendati demikian, perwakilan untuk kompetisi tersebut belum ditentukan, dan akan mempertimbangkan hasil akhir Liga 1 serta kuota yang diberikan oleh AFC, yang bergantung pada peringkat kompetisi Indonesia di tingkat Asia.
Ferry Paulus menyatakan bahwa peningkatan ini adalah hasil dari proses panjang yang telah dilalui.
“Landasan utama dari musim ini adalah penggunaan club licensing sebagai acuan utama untuk memverifikasi dan menghadirkan klub-klub profesional dari Liga 1 dan Liga 2 untuk berkompetisi,” kata Ferry Paulus kepada media, termasuk RAGAMUTAMA.COM, di Kantor LIB, Jakarta, Rabu (7/5/2025).
Ferry Paulus menambahkan bahwa akan ada kebijakan baru yang diterapkan di masa depan.
“Kami membuat kebijakan baru yang dinamis. Jika sebuah klub tidak lolos lisensi, akan ada sanksi berupa pengurangan poin,” tegas Ferry Paulus.
“Syukur Alhamdulillah, dari 18 klub Liga 1, 6 klub lolos lisensi untuk ACL, yaitu PSS Sleman, Borneo FC, Persita, Persib, Persik, dan Dewa United. 12 klub lainnya lolos dengan catatan,” tambahnya.
Menurutnya, hal ini merupakan kabar baik karena menunjukkan adanya perubahan positif, dan semua klub dapat dikatakan telah lolos lisensi.
Perbedaan utama terletak pada kategori kelolosan, yaitu lolos penuh dan lolos dengan persyaratan.
Yoshimi Ogawa Pastikan PSSI Masih Libatkan Wasit Asing untuk 4 Laga Sisa Liga 1
Direktur Operasional PT LIB, Asep Saputra, menjelaskan lebih lanjut mengenai penerapan lisensi klub profesional ini.
Menurutnya, berdasarkan peringkat kompetisi Indonesia saat ini, hanya ada dua wakil yang akan berpartisipasi di kompetisi Asia.
Perwakilan Indonesia akan berpartisipasi di babak play-off ACL 2 dan AFC Challenge League 2025/2026, sama seperti musim 2024/2025.
Sudah dipastikan bahwa Persib Bandung, sebagai juara Liga 1 2024/2025, akan mewakili Indonesia di babak play-off ACL 2.
Sementara itu, wakil untuk babak play-off AFC Challenge League musim depan belum ditentukan, karena posisi runner-up Liga 1 masih diperebutkan.
Persaingan untuk merebutkan posisi kedua masih berlangsung ketat di antara klub-klub.
“Jadi, perlu dibedakan antara lisensi untuk AFC Champions League, yang hanya diikuti oleh enam tim yang lolos,” ujar Asep Saputra.
Cara PT LIB Bantu Klub Liga 1 agar Masalah Tunggakan Gaji Tak Terulang Lagi di Musim Depan
“Lalu, berdasarkan arahan AFC, persyaratan lisensi klub profesional Liga 1 sama persis dengan AFC Challenge League, di mana 18 klub lolos semua, dan ini merupakan rekor sejak 2008.”
Ketua Komite Lisensi Klub, Essy Asiah, menambahkan bahwa proses penilaian telah dilakukan secara komprehensif.
Ia menjelaskan bahwa proses ini dimulai sejak November 2024 dengan workshop pada 1-15 Desember, yang diikuti oleh klub Liga 1 dan Liga 2.
Selanjutnya, klub diberi kesempatan untuk melengkapi persyaratan hingga 30 April 2025.
Pihaknya juga memberikan pendampingan kepada klub yang tengah mempersiapkan proses ini.
Bahkan, mereka menyediakan waktu bagi tim yang ingin bertanya mengenai langkah-langkah yang harus diambil.
“Jadi, dari lima aspek yang disebutkan tadi, ada poin-poin yang harus dipenuhi, yang terbagi dalam kategori A (wajib dipenuhi), kategori B (memenuhi tetapi dengan sedikit pengurangan), dan kategori C,” tutur Essy Asiah.
PSM Makassar Tersingkir di ACC, Bernardo Tavares Akui Timnya Tak Diandalkan Indonesia, Sindir Sikap PSSI dan PT LIB
“Jadi, itu yang kami nilai. Untuk audit (terkait finansial), datanya berdasarkan hingga 30 Desember 2024.”
Tidak hanya Liga 1, empat tim Liga 2 juga dipastikan lolos, yaitu PSIM Yogyakarta, Bhayangkara FC, Persijap Jepara, dan Deltras FC.
“Ke depannya, mungkin tahun depan, kami akan melakukan pembinaan yang lebih baik. Untuk Liga 2, kami berharap tahun depan juga bisa 100 persen lolos seperti Liga 1,” kata Essy Asiah.
Ferry Paulus menegaskan bahwa ke depannya, akan ada kebijakan baru berupa pengurangan poin bagi klub yang tidak lolos lisensi.
Oleh karena itu, diharapkan semua klub dapat memenuhi persyaratan lisensi dan berkontribusi pada peningkatan kualitas kompetisi di Indonesia.