Penemuan Arkeologi Heboh: Pedang Kuno Berswastika Berusia 2300 Tahun Terungkap!

Avatar photo

- Penulis

Minggu, 4 Mei 2025 - 05:48 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ragamutama.com – Sebuah penemuan luar biasa telah dilakukan oleh para arkeolog: sebuah pedang kuno yang dihiasi dengan simbol swastika. Pedang ini ditemukan di sebuah situs pemakaman Zaman Besi Celtic di wilayah Perancis.

Diperkirakan berusia sekitar 2.300 tahun, artefak berharga ini ditemukan dalam kondisi yang luar biasa baik, bahkan sarungnya pun masih utuh.

Penemuan ini menjanjikan wawasan yang lebih mendalam mengenai teknik pembuatan senjata di Eropa pada masa lampau.

Situs pemakaman tempat pedang ini ditemukan berasal dari periode Zaman Besi kedua. Keunikan lokasi ini adalah tidak ditemukannya kerangka manusia di dalamnya, kemungkinan besar disebabkan oleh tingkat keasaman tanah.

Meskipun demikian, para arkeolog berhasil mengidentifikasi berbagai artefak logam di situs tersebut, termasuk sebuah gelang yang terbuat dari paduan tembaga.

Dua pedang langka menjadi sorotan para arkeolog

Setelah proses stabilisasi artefak selesai, para peneliti mengungkapkan bahwa salah satu pedang tersebut adalah temuan paling langka dan signifikan di seluruh kompleks pemakaman.

Gagang dan pelat depan sarung pedang tersebut dibuat dari paduan tembaga, dilengkapi dengan lubang yang berfungsi untuk pemasangan di pinggang. Tak hanya itu, sarung pedang ini juga dihiasi dengan motif ocelle yang rumit dan ornamen cabochon yang memukau.

“Setidaknya dua dari ornamen yang ada menampilkan motif swastika dan kemungkinan besar terbuat dari pasta kaca,” demikian pernyataan dari INRAP, seperti yang dikutip dari Independent, Kamis (1/5/2025).

Baca Juga :  Misa Requiem Paus Fransiskus Dipimpin Duta Besar Vatikan di Katedral Jakarta

Pedang yang unik ini memiliki bilah yang relatif pendek dan ramping, dengan gagang berbentuk antena yang terbuat dari besi dan disambungkan ke bola-bola yang terbuat dari tembaga atau paduan tembaga.

Hasil pemindaian sinar-X mengungkap adanya tatahan dekoratif pada bagian atas bilah pedang, termasuk motif lingkaran dan bulan sabit yang dipisahkan oleh sebuah garis.

Melalui analisis mendalam terhadap gaya hiasannya, para peneliti menyimpulkan bahwa pedang ini kemungkinan besar dibuat pada awal abad ke-4 sebelum Masehi (SM).

Pedang kedua, yang tidak memiliki hiasan, ditemukan bersama dengan cincin gantung yang berfungsi untuk memasang pedang tersebut di pinggang.

Beberapa sisa kain ditemukan masih menempel di bagian belakang sarung pedang, akibat proses oksidasi logam yang terjadi selama berabad-abad.

Para peneliti menduga bahwa kain tersebut kemungkinan berasal dari pakaian yang dikenakan oleh pemilik pedang, kain kafan yang digunakan dalam pemakaman, atau bahkan tas penyimpanan.

Bukan sekadar simbol Nazi dan Perang Dunia II

Tepi sarung pedang dihiasi dengan sejumlah batu permata berkilauan, dan dua di antaranya menampilkan motif swastika yang mencolok.

Baca Juga :  Eno NTRL Ungkap Kenangan Ricky Siahaan Kritik Parkir Liar Tebet Eco Park

Meskipun swastika seringkali diasosiasikan dengan rezim Nazi dan tragedi Perang Dunia II, simbol kuno ini memiliki makna yang sangat berbeda di masa lalu.

Motif swastika sering ditemukan di berbagai artefak di kawasan Mediterania.

“Pada akhir abad ke-5 hingga sebagian abad ke-4 SM, ornamen ini juga diadopsi oleh bangsa Celtic di daratan Eropa untuk tujuan mereka sendiri,” jelas Vincent Georges, seorang arkeolog dari INRAP, seperti yang dikutip dari Live Science, Rabu (30/4/2025).

Namun, Georges mengakui bahwa makna simbol tersebut bagi masyarakat Celtic masih belum sepenuhnya dipahami.

Kedua pedang tersebut ditemukan dalam kondisi yang cukup terawat. Analisis sinar-X pada pedang pendek dengan sarung berdekorasi swastika mengungkap simbol-simbol terukir di bagian atas bilahnya.

Georges menjelaskan bahwa simbol Matahari dan bulan sabit merupakan simbol kosmologis yang merepresentasikan konsep-konsep sakral.

Ia juga mencatat bahwa simbol serupa juga ditemukan pada pedang Celtic lainnya, serta pada pedang dari bangsa Etruria, yang mendiami wilayah yang sekarang dikenal sebagai Italia.

Selain itu, Georges menambahkan bahwa desain Matahari dan Bulan juga dapat ditemukan pada pedang pendek yang ditemukan di seluruh Eropa dari abad ketiga dan keempat SM.

Berita Terkait

Jadwal Lengkap Upacara Piodalan di Bali, Minggu 4 Mei 2024
Misteri Hurrem Sultan: Selir Ukraina, Bangsawan Italia, atau Penyihir Rusia? Perempuan Paling Berpengaruh di Ottoman
Museum Sejarah Joseon Kembali Dibuka Mei 2025: Catatan Masa Lalu Terungkap
Tiga Paus Afrika: Revolusi Iman dan Asal Usul Hari Valentine
Ajak Masyarakat Kembali Gemar Membaca: Normalisasi Baca Buku di Tempat Umum
Pencarian Intensif: Kronologi Pendaki Jawa Barat Hilang Misterius di Gunung Binaiya
Liburan Mewah: 5 Hotel Terbaik India, Termasuk Bekas Istana
Firsta Yufi Amarta Putri: Kilas Balik Perjalanan Menuju Puteri Indonesia 2025

Berita Terkait

Minggu, 4 Mei 2025 - 11:16 WIB

Jadwal Lengkap Upacara Piodalan di Bali, Minggu 4 Mei 2024

Minggu, 4 Mei 2025 - 10:51 WIB

Misteri Hurrem Sultan: Selir Ukraina, Bangsawan Italia, atau Penyihir Rusia? Perempuan Paling Berpengaruh di Ottoman

Minggu, 4 Mei 2025 - 10:31 WIB

Museum Sejarah Joseon Kembali Dibuka Mei 2025: Catatan Masa Lalu Terungkap

Minggu, 4 Mei 2025 - 08:23 WIB

Tiga Paus Afrika: Revolusi Iman dan Asal Usul Hari Valentine

Minggu, 4 Mei 2025 - 07:15 WIB

Ajak Masyarakat Kembali Gemar Membaca: Normalisasi Baca Buku di Tempat Umum

Berita Terbaru

entertainment

Lisa Mariana Ungkap Sindiran Pedas Soal Pihak yang Menjatuhkannya

Minggu, 4 Mei 2025 - 17:11 WIB