RAGAMUTAMA.COM – Kabar duka menyelimuti dunia hiburan dan politik Indonesia. Nurul Qomar, sosok pelawak legendaris sekaligus mantan politisi yang dikenal dengan dedikasinya, berpulang pada 8 Januari 2025.
Beliau menghembuskan napas terakhir setelah kembali berjuang melawan kanker usus besar yang kembali menyerang di akhir tahun 2023.
Perjalanan melawan penyakit ini bukan hal baru bagi Qomar. Pada 2021, ia didiagnosis menderita kanker stadium empat.
Dengan semangat luar biasa, ia menjalani hingga sebelas sesi kemoterapi dan dinyatakan sembuh pada 2022.
Namun, di penghujung 2023, penyakit itu kembali hadir, membawa tantangan baru yang berat.
Dalam pesan penuh haru yang disampaikan oleh keluarga pada Desember 2024, mereka menyebut bahwa semangat Qomar yang tak pernah redup membuatnya kerap mengorbankan jadwal perawatan demi tetap aktif berkarya.
Meski demikian, kondisi Qomar semakin menurun saat menjalani kemoterapi kedelapan.
Hingga akhirnya, ia harus dirawat intensif di RSUD Tangerang, tempat ia menghembuskan napas terakhir.
Karir Nurul Qomar di Dunia Hiburan dan Politik
Nama Nurul Qomar mulai dikenal luas sebagai anggota grup lawak Empat Sekawan, yang merajai dunia komedi Indonesia pada era 1990-an.
Bersama grup tersebut, ia menciptakan momen-momen komedi yang tak hanya mengundang tawa, tetapi juga meninggalkan kenangan manis bagi para penggemarnya.
Tak hanya di panggung lawak, Qomar juga melebarkan sayapnya ke layar kaca, membintangi berbagai judul sinetron seperti Saras 008 dan Samson dan Dahlia.
Namun, kehidupan Qomar tidak hanya berkutat di dunia hiburan.
Sosok yang humoris ini juga berperan penting di dunia pendidikan dan politik.
Ia pernah menjadi guru Sosiologi dan Antropologi, hingga menjabat sebagai Kepala Sekolah pada 1983.
Perjalanan ini mengantarkannya ke gedung DPR pada 2004, di mana ia menjabat selama dua periode sebagai wakil rakyat, dengan fokus pada isu pendidikan, kebudayaan, dan pariwisata.
Di balik gelar komedian dan politisi, Nurul Qomar adalah seorang pria yang penuh dedikasi, tak hanya kepada pekerjaannya, tetapi juga kepada keluarga dan masyarakat luas.
Bahkan di tengah perjuangannya melawan kanker, ia masih menyempatkan diri memberikan pesan-pesan bijak melalui media sosial. Salah satu pesan terakhirnya adalah sebuah nasihat kepada cucu-cucunya:
“Lebih baik mencegah daripada mengobati. Jaga kesehatan, jangan menyesal di tengah jalan,” ujarnya dalam sebuah video yang diunggah pada akhir 2024.
Kehidupan Qomar adalah gambaran nyata dari seseorang yang tak pernah menyerah meski badai menghadang. Hingga akhir hayatnya, ia terus menginspirasi orang-orang di sekitarnya dengan semangatnya yang tak pernah padam.
Kepergian Qomar meninggalkan luka mendalam, tidak hanya bagi keluarga dan sahabat, tetapi juga bagi masyarakat Indonesia yang mengenalnya sebagai sosok yang penuh warna.
Rekan seprofesinya, Jarwo Kwat, menyebut Qomar sebagai pribadi yang selalu optimis meski menghadapi cobaan berat. “Abah adalah contoh nyata bahwa semangat hidup bisa menginspirasi siapa saja,” ungkapnya.
