Microsoft Larang Karyawan Pakai AI DeepSeek: Risiko Propaganda China yang Mengkhawatirkan

Avatar photo

- Penulis

Selasa, 13 Mei 2025 - 13:11 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Microsoft telah mengeluarkan kebijakan internal yang melarang karyawannya menggunakan aplikasi berbasis kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) yang dikembangkan oleh startup asal Tiongkok, DeepSeek.

Larangan ini diumumkan langsung oleh Presiden Microsoft, Brad Smith, dalam kesaksiannya di hadapan Senat Amerika Serikat pada hari Kamis (8/5) waktu setempat.

Smith juga menekankan bahwa Microsoft tidak memasukkan aplikasi DeepSeek ke dalam daftar aplikasi yang tersedia di toko aplikasi resminya.

Di Microsoft, kami menerapkan aturan yang tegas: karyawan kami tidak diizinkan untuk menggunakan aplikasi DeepSeek.– Brad Smith, Presiden Microsoft –

Keputusan ini diambil sebagai langkah preventif untuk mengurangi potensi risiko terkait penyimpanan data di wilayah Tiongkok dan kemungkinan manipulasi respons DeepSeek oleh ‘propaganda Tiongkok’.

Baca Juga :  Tecno Camon 40 Pro 5G Resmi Rilis di Indonesia: Spek Gahar, Harga Terjangkau!

Menurut laporan yang dipublikasikan oleh TechCrunch, kebijakan privasi DeepSeek menunjukkan bahwa data pengguna disimpan dan diproses di server yang berlokasi di Tiongkok.

Data tersebut, dengan demikian, berada di bawah yurisdiksi hukum Tiongkok, yang mewajibkan perusahaan untuk bekerja sama dengan badan intelijen pemerintah.

Selain itu, DeepSeek juga dilaporkan menerapkan praktik penyensoran yang ketat terhadap topik-topik yang dianggap sensitif oleh pemerintah Tiongkok.

Meskipun Microsoft mengambil sikap kritis terhadap aplikasi DeepSeek, perusahaan ini tetap menawarkan model AI DeepSeek R1, yang sempat mengalami lonjakan popularitas di awal tahun, melalui platform cloud Azure.

Baca Juga :  Panduan Lengkap: Simpan File ke Google Drive dari HP dengan Cepat

Berbeda dengan aplikasi DeepSeek, model AI DeepSeek ini bersifat open-source, memungkinkan pengguna untuk mengunduh dan menggunakannya secara lokal tanpa perlu mengirimkan data kembali ke Tiongkok.

Smith meyakinkan bahwa Microsoft telah melakukan modifikasi terhadap model DeepSeek untuk menghilangkan potensi ‘efek samping yang berbahaya’, meskipun detail teknis mengenai modifikasi tersebut tidak diungkapkan secara rinci.

Berita Terkait

UFS: Rahasia Storage Cepat di Ponsel Modern yang Wajib Kamu Tahu!
Jakarta-Doha Kembali Terhubung! Garuda Indonesia Terbang Lagi!
iPhone XR 256GB Second Ungguli Samsung A06? Harga Akhir Juni 2025!
Samsung Galaxy M36 Resmi dengan Exynos 1380 dan Fitur AI
Alasan Microsoft Ganti Pesan Kesalahan Blue Screen of Death
Komdigi-Mafindo Bikin Chatbot AI untuk Deteksi Konten Asli atau Palsu
Nih Adu Spesifikasi dan Harga POCO F7 vs Samsung A36 5G Buat Kaum Mendang-mending
ASUS Zenbook 14 OLED UM3406KA, Laptop Ringan Partner Ideal Profesional Muda

Berita Terkait

Sabtu, 28 Juni 2025 - 17:57 WIB

UFS: Rahasia Storage Cepat di Ponsel Modern yang Wajib Kamu Tahu!

Sabtu, 28 Juni 2025 - 14:39 WIB

Jakarta-Doha Kembali Terhubung! Garuda Indonesia Terbang Lagi!

Sabtu, 28 Juni 2025 - 11:03 WIB

iPhone XR 256GB Second Ungguli Samsung A06? Harga Akhir Juni 2025!

Sabtu, 28 Juni 2025 - 10:39 WIB

Samsung Galaxy M36 Resmi dengan Exynos 1380 dan Fitur AI

Sabtu, 28 Juni 2025 - 09:57 WIB

Alasan Microsoft Ganti Pesan Kesalahan Blue Screen of Death

Berita Terbaru

finance

Investasi Sejak Dini: Tips Henky Suryaputra Hindari Risiko!

Sabtu, 28 Jun 2025 - 21:33 WIB

Urban Infrastructure

Juliana Marins: Media Asing Ungkap Penyebab Kematian dari Hasil Otopsi

Sabtu, 28 Jun 2025 - 21:10 WIB