Pada Rabu, 21 Mei 2025, bioskop-bioskop Indonesia menayangkan “Mission: Impossible – The Final Reckoning,” sekuel dari “Mission: Impossible – Dead Reckoning” yang rilis tahun 2023.
Awalnya, film ini dikenal sebagai “Mission: Impossible – Dead Reckoning Part 2,” namun namanya diubah menjelang penayangan.
Kata “Final” memang menarik perhatian penggemar, namun mengingat antusiasme penonton yang besar, sulit membayangkan produser akan mengakhiri seri film ini begitu saja.
Disutradarai kembali oleh Christopher McQuarrie, film berdurasi 170 menit ini menampilkan Ethan Hunt (Tom Cruise) yang berjuang menyelamatkan dunia dari ancaman kepunahan. Ancaman tersebut berasal dari entitas kecerdasan buatan bernama “The Entity,” yang mampu mengendalikan persenjataan nuklir negara-negara besar, memanipulasi perekonomian global, dan menyebarkan hoaks secara masif.
Misi Ethan kali ini adalah mencegah “The Entity” menguasai dunia dengan menemukan alat pencegah perang nuklir. Sayangnya, alat tersebut berada di dalam kapal selam Rusia Sevastopol yang tenggelam akibat ulah AI, dan lokasi pasti bangkai kapal masih belum diketahui. Hanya dua kunci berbentuk salib yang berhasil ditemukan sebagai akses masuk ke kapal selam tersebut.
Petualangan Ethan dimulai dengan mencari lokasi kapal selam yang karam, memasuki kapal selam di kedalaman ekstrem yang mengancam jiwa, perjalanan ke Kongo, Afrika untuk melacak “The Entity,” menghadapi tokoh yang memanfaatkan ancaman “The Entity” demi kepentingan pribadi, dan bahkan bergelantungan di atas pesawat terbang.
Film ini menyajikan aksi-aksi menegangkan yang di luar nalar, dipadukan dengan adegan perkelahian seru yang pasti akan memuaskan penggemar film aksi.
Beberapa karakter lama kembali muncul, seperti Luther (Ving Rhames), Benji (Simon Pegg), Grace (Hayley Atwell), dan Alanna Mitsopolis (Vanessa Kirby).
Selain itu, beberapa karakter baru diperankan oleh Hannah, Nick Offerman, dan Bob Odenkirk.
Penonton akan disuguhi pemandangan indah di Kutub Utara, dengan anjing sebagai alat transportasi, panorama Afrika yang eksotis, dan keindahan air terjun Niagara.
Dari segi sinematografi, film ini menawarkan pengambilan gambar dan penampilan aktor yang memukau. Film ini juga menyoroti sisi kemanusiaan, terutama dalam pengambilan keputusan terkait peluncuran nuklir dan interaksi antara seorang presiden dengan anaknya.
Film ini layak ditonton sebagai hiburan, meski Anda belum menonton film sebelumnya.
Apakah Anda setuju dengan pendapat penulis bahwa waralaba film ini akan berlanjut?