Ketika Polda Metro Bentuk Tim Pemecah Kemacetan untuk Urai Kepadatan Lalu Lintas, Solusi atau Bukan?

- Penulis

Selasa, 11 Februari 2025 - 07:27 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

JAKARTA, RAGAMUTAMA.COM – Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Metro Jaya Inspektur Jenderal (Irjen) Karyoto mengungkapkan, dirinya telah memerintahkan jajarannya membentuk Tim Pemecah Kemacetan untuk mengurai kepadatan lalu lintas di Jakarta.

Hal ini Karyoto ungkapkan ketika ia menceritakan tentang kemacetan di Jakarta yang kerap terjadi saat akhir pekan.

“Kemarin, Minggu yang lalu, sudah saya perintahkan untuk membuat tim pemecah kemacetan,” ungkap Karyoto saat memimpin apel Operasi Keselamatan Jaya, Senin (10/2/2025).

Menurut Karyoto, kemacetan di Jakarta pada akhir pekan kerap terjadi lantaran banyak acara besar yang menghadirkan banyak orang.

Kondisi ini berbeda dengan 10 tahun atau 20 tahun lalu, di mana Jakarta tampak lowong saat akhir pekan tiba.

“Bisa dibayangkan ketika GBK dihadiri oleh 100.000 (orang) dengan event-event besar, dibuka pukul 19.00 WIB, (pukul) 15.00 WIB sudah mulai macet,” ungkap Karyoto.

“Selesai (pukul) 21.00 WIB atau (pukul) 22.00 WIB dan cair baru (pukul) 01.00 WIB atau (pukul) 02.00 WIB. Hal ini menandakan bahwa jalan di seputar pusat keramaian Jakarta hanya itu-itu saja,” tambah dia.

Oleh karena itu, Karyoto memerintahkan jajarannya untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat dengan harapan agar acara pada akhir pekan dapat berjalan lancar serta membantu mengurai kemacetan.

Bagaimana teknisnya?

Wakil Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Argowiyono menjelaskan, sejak musim penghujan datang, sejumlah titik di Jakarta memang kerap terjadi peningkatan volume kendaraan sehingga menimbulkan kepadatan lalu lintas.

Baca Juga :  Mengapa Penerima KJMU Tak Lagi Terima Rp 9 Juta Setiap Semester?

Oleh karena itu, Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Metro Jaya telah menindaklanjuti perintah dari Karyoto untuk membentuk Tim Pemecah Kemacetan.

“Sehingga nanti ada tim khusus untuk mengurai kemacetan,” ungkap Argowiyono di Polda Metro Jaya, Senin.

Dalam pelaksanaannya, Tim Pemecah Kemacetan bakal menerima informasi tentang kepadatan lalu lintas dari Traffic Management Center (TMC), berdasarkan petugas yang bertugas di lapangan.

Setelah menerima informasi kemacetan, Tim Pemecah Kemacetan akan mendatangi lokasi untuk mengurangi kepadatan lalu lintas di lokasi berdasarkan laporan dari TMC.

“Ada kurang lebih sekitar 60 hingga 80 personel yang siap terjun (dengan) menggunakan motor-motor trail,” ujar dia.

“Sehingga nanti lokasi-lokasi khususnya di wilayah jalur Sudirman-Thamrin, dapat segera terurai dengan adanya keberadaan tim urai tersebut,” tambah dia.

Apa bedanya dengan polantas?

Argowiyono mengatakan, tugas Tim Pemecah Kemacetan berbeda dengan polisi lalu lintas (polantas) yang mengatur lalu lintas di lapangan.

Pasalnya, Tim Pemecah Kemacetan akan bersifat mobilitasnya sesuai dengan laporan dari TMC.

“Nah, dengan adanya tim urai ini, tentunya lebih cepat. Karena mereka sudah dibekali dengan kendaraan bermotor, baik motor listrik yang kecil ataupun motor trail,” ucap Argowiyono.

“Karena keberadaan personel ini stasioner, dia statis,. Tapi dengan tim urai ini, setiap ada titik, dia cepat bergerak. Jadi kalau misalnya tempat itu stuck, dengan adanya motor ini, mereka lebih leluasa untuk bergerak,” tambah dia.

Baca Juga :  Jalur Pansela, Rute Alternatif Arus Mudik Lebaran Lewat Selatan Jawa

Apakah Tim Pemecah Kemacetan solusi?

Analis Kebijakan Transportasi Azas Tigor Nainggolan berpendapat, perintah Karyoto untuk membentuk Tim Pemecah Kemacetan merupakan satu hal yang kurang tepat.

Sebab, Polda Metro Jaya sudah mempunyai Direktorat Lalu Lintas yang memang tugasnya bersinggungan dengan lalu lintas.

“Masalah kemacetan dan kecelakaan lalu lintas adalah masalah penting yang harus diselesaikan segera di wilayah hukum Polda Metro Jaya,” ujar Tigor kepada Kompas.com, Senin.

“Efisiensi dan gunakan anggaran sesuai kebutuhan. Jangan apa-apa bikin tim, bikin proyek terus, tapi enggak ada hasil dan perubahan karena tidak kerja,” tambah dia.

Menurut Tigor, Karyoto hanya perlu menginstruksikan Dirlantas Polda Metro Jaya Komisaris Besar (Kombes) Latif Usman untuk bekerja sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

Dengan turun ke jalan dan mengatur lalu lintas, Ditlantas Polda Metro Jaya dinilai bisa menyelesaikan permasalahan lalu lintas di Jakarta.

Berdasarkan pengalamannya, polisi hanya mencegat pelanggar ganjil genap meski sudah memiliki Cakra Presisi.

“Sekarang ini Jakarta macet total, tapi tidak kelihatan polisi turun di jalan membantu memecah kemacetan agar tidak menyiksa masyarakat stres di jalan, polusi udara parah akibat kemacetan parah,” kata dia.

“Giliran di ujung jalan Jalur Transjakarta, ada polisi jaga atau di tikungan jalan ganjil genap ada polisi,” pungkas dia.

Berita Terkait

Geopark Kebumen Resmi Masuk Jaringan UNESCO Global Geopark di Paris
Mulai Hari Ini: Jalan Tol Cipularang-Padaleunyi Diperbaiki Total!
MTI Ungkap Akar Masalah Macet Priok: Perlu Penataan Ulang Kawasan
Satgas Perumahan Ungkap Jadwal Groundbreaking Proyek Investasi Rumah Qatar
SRRL Surabaya Raya: Operasi 2027 Siap Dimulai, Restu Kemenkeu Jadi Penentu
Investor Merapat: Peluang Proyek Tol dan Air Rp160 Triliun di Indonesia
PLN Indonesia Power: Peluang Emas Pasokan Hidrogen Hijau Nasional
Desa Rengel Tuban Diusulkan Jadi Percontohan Koperasi Desa Merah Putih Nasional

Berita Terkait

Senin, 21 April 2025 - 10:59 WIB

Geopark Kebumen Resmi Masuk Jaringan UNESCO Global Geopark di Paris

Senin, 21 April 2025 - 06:03 WIB

Mulai Hari Ini: Jalan Tol Cipularang-Padaleunyi Diperbaiki Total!

Minggu, 20 April 2025 - 20:47 WIB

MTI Ungkap Akar Masalah Macet Priok: Perlu Penataan Ulang Kawasan

Minggu, 20 April 2025 - 15:43 WIB

Satgas Perumahan Ungkap Jadwal Groundbreaking Proyek Investasi Rumah Qatar

Minggu, 20 April 2025 - 08:15 WIB

SRRL Surabaya Raya: Operasi 2027 Siap Dimulai, Restu Kemenkeu Jadi Penentu

Berita Terbaru

Family And Relationships

Renata Kusmanto Gugat Cerai Fachri Albar: Profil dan Karier Sang Istri Terungkap

Kamis, 1 Mei 2025 - 13:59 WIB