Keindahan Tersembunyi Dunia, Seri #18: Kenangan Indah dari Setiap Negara

Avatar photo

- Penulis

Rabu, 11 Juni 2025 - 04:37 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

# Perjalanan Impian Menjelajahi Keindahan Alaska: Dari Kisah Syukur hingga Filosofi Hidup

Benua Amerika selalu menyajikan keajaiban, dan kali ini, petualangan membawa kami ke ujung utaranya yang dingin namun memukau: Alaska. Sebuah wilayah yang menyimpan sejarah unik, sebagaimana dijelaskan oleh pemandu wisata kami. Alaska, yang kini dikenal sebagai negara bagian ke-49 Amerika Serikat, dulunya merupakan bagian dari Rusia sebelum dibeli oleh Amerika pada tahun 1959. Juneau, ibu kota yang mempesona, menjadi gerbang utama menuju pengalaman tak terlupakan ini.

Perjalanan kami dimulai dengan penerbangan Delta Air menuju Vancouver, Kanada, kota pelabuhan yang ramai. Dari sana, petualangan sesungguhnya menuju Alaska dimulai dengan menaiki kapal pesiar. Begitu tiba di Vancouver, kami segera menuju dermaga tempat kapal pesiar bersandar. Pemandangan antrean yang mengular sejauh hampir 200 meter menyambut kami—barisan tertib tanpa dorong-mendorong, sebuah kontras yang menarik dari keramaian Jakarta. Di kejauhan, kapal pesiar megah bernama “Volendam” sudah siap menanti para penumpangnya.

Setelah sekitar setengah jam mengantre, kami akhirnya memasuki ruang tunggu, tempat petugas Imigrasi AS memberikan petunjuk singkat. Dengan paspor dan visa yang telah diverifikasi, kami dipersilakan naik ke kapal. Sungguh mengagumkan, kapal pesiar ini memiliki kapasitas 2.000 kamar dan mengangkut 3.800 penumpang pada perjalanan kali ini, belum termasuk 1.000 awak kapal yang siap melayani.

Salah satu momen paling mengharukan adalah ketika kami mengetahui bahwa sekitar 90% awak kapal di bagian restoran adalah warga negara Indonesia. Ini tentu saja menambah kegembiraan kami, apalagi mendengar bahwa kami berdua adalah satu-satunya penumpang Indonesia dalam pelayaran kali ini. Mereka, seperti Mas Yogi dari Bandung, Syahrial dari Padang, Gabriel dari Kupang, Mbak Dewi dari Bali, Pak Made, dan banyak lagi, menyambut kami dengan hangat. Kami ditawari berbagai hidangan lezat dan segera merasa akrab, seolah bertemu keluarga jauh.

Baca Juga :  Konklaf Setelah Paus Fransiskus: Tradisi Pemilihan Paus Berusia Ratusan Tahun

Dua hari dua malam berlayar melintasi lautan biru yang tenang, akhirnya kapal pesiar “Volendam” merapat di dermaga Alaska yang legendaris. Rasa syukur kami melambung tinggi. Mengingat masa lalu kami yang penuh keterbatasan, dapat menginjakkan kaki di tanah Alaska ini adalah karunia tak terhingga dari Tuhan, sebuah impian yang tak pernah terbayangkan sebelumnya.

Saat kami turun dari kapal pesiar dan menginjakkan kaki di dermaga Alaska, suhu menunjukkan 2 derajat Celcius, meskipun saat itu sudah musim semi. Hujan rintik-rintik turun, dan sayup-sayup terdengar suara nyanyian merdu diiringi petikan gitar. Kami mendekati sumber suara tersebut dan menemukan seorang pemuda berusia sekitar 30 tahun, dengan rambut terurai panjang dan jaket usang, bernyanyi penuh penghayatan:

“Hi good morning everybody… welcome to Alaska…
Whoever you are… celebrate your life…
Once again… whoever you are, celebrate your life… enjoy your days.
Look at me… I’ve nothing… but… but…
If I die today… Praise The Lord… because I’ve got a cup of cappuccino…”

Lirik-lirik itu, yang berarti meskipun tak punya apa-apa ia tetap bersyukur kepada Tuhan hanya karena secangkir kopi, menjadi pengingat yang kuat bagi kami. Momen itu semakin menguatkan keyakinan kami untuk selalu bersyukur atas setiap karunia yang telah kami terima.

Baca Juga :  Update Surabaya Mei 2022: Informasi Penting Terkini

Petualangan di Alaska berlanjut dengan mengikuti tur bersama pemandu kami yang fasih bernama Katherin. Ia dengan apik menerangkan seluk-beluk Alaska, membawa kami menjelajahi Perkampungan Indian yang autentik, menyaksikan keindahan Ketchikan Shore, dan mengagumi Totem Pole yang menjulang tinggi, termasuk di Skagway. Udara sejuk Alaska yang menyegarkan, penginapan bintang 3 yang nyaman, dan sarapan yang menggugah selera, semuanya membuai kami dalam pesona keindahan Alaska. Di antara berbagai totem yang ada, Totem Elang menjadi yang paling berharga karena Elang dianggap sebagai panutan orang Indian, melambangkan kesatriaan dan kekuatan.

Setiap kali impian kami berdua terwujud, kami selalu bersyukur kepada Tuhan. Seperti yang pernah saya tulis: “Success is not our destination but a long journey.” Setelah satu impian tercapai, kami segera membangun impian baru. Ini menjadi motivasi tak berkesudahan bagi kami untuk terus bekerja keras, demi meraih impian-impian lainnya.

Puji syukur tak henti kami panjatkan kepada Tuhan, karena satu per satu impian kami berdua menjadi kenyataan. Pengalaman hidup kami terasa seperti kisah dongeng. Rasanya mustahil bagi kami, yang dulu sering kesulitan bahkan untuk sekadar membeli sebungkus nasi dan tak jarang harus berutang, kini dapat menjelajahi dunia. Namun, terbukti bahwa bagi mereka yang yakin akan kebesaran Tuhan, berani bermimpi besar, dan siap bekerja keras, *nothing is impossible*. Sungguh Maha Besar Tuhan.

Terima kasih kepada semua sahabat di Kompasiana yang telah meluangkan waktu untuk membaca tulisan ini.

11 Juni 2025.

Salam saya,
Roselina

Berita Terkait

Raja Ampat Membara: Perjuangan Perempuan Lawan Tambang Nikel, Walau Dipenjara
Sita Kapal Madleen, Menlu Sugiono Kecam Keras Tindakan Israel
Juni 2025 Libur Panjang, Ini Dia Tanggal Merah dan Cuti Bersamanya!
Haji Aceh: 12 Tahun Menanti, Akhirnya Bisa ke Tanah Suci!
Idul Adha Meriah: Kurban, Konser, Lomba di Negeri Ibnu Khaldun
Innalillahi, Ustaz Yahya Waloni Wafat Saat Khutbah, Ceramah Terakhirnya
Dideportasi AS, Ilmuwan Ini Bangkitkan China Jadi Negara Adidaya?
Ustaz Yahya Waloni Tiba-tiba Ambruk Saat Khutbah Jumat
Tag :

Berita Terkait

Kamis, 12 Juni 2025 - 05:37 WIB

Raja Ampat Membara: Perjuangan Perempuan Lawan Tambang Nikel, Walau Dipenjara

Rabu, 11 Juni 2025 - 04:37 WIB

Keindahan Tersembunyi Dunia, Seri #18: Kenangan Indah dari Setiap Negara

Selasa, 10 Juni 2025 - 23:07 WIB

Sita Kapal Madleen, Menlu Sugiono Kecam Keras Tindakan Israel

Senin, 9 Juni 2025 - 19:32 WIB

Juni 2025 Libur Panjang, Ini Dia Tanggal Merah dan Cuti Bersamanya!

Minggu, 8 Juni 2025 - 12:32 WIB

Haji Aceh: 12 Tahun Menanti, Akhirnya Bisa ke Tanah Suci!

Berita Terbaru

Family And Relationships

Iis Dahlia Akhirnya Beri Lampu Hijau, Devano dan Baila Resmi Jadian?

Kamis, 12 Jun 2025 - 15:32 WIB

politics

Prabowo Naikkan Gaji Hakim Junior 280%, Cek Rinciannya!

Kamis, 12 Jun 2025 - 14:42 WIB

technology

Chromebook: Untung Rugi? Kelebihan & Kekurangan Sebelum Beli!

Kamis, 12 Jun 2025 - 14:32 WIB

entertainment

Ria Ricis & Kru Denny Caknan, Tolak Evan DC: Ada Apa?

Kamis, 12 Jun 2025 - 14:27 WIB