Ragamutama.com – Spekulasi mengenai masa depan gelar juara kelas ringan UFC terus bergulir. Petarung UFC kenamaan, Paddy Pimblett, turut angkat bicara menanggapi isu yang menyebutkan Islam Makhachev akan melepaskan sabuk juaranya.
Islam Makhachev, petarung yang menduduki peringkat teratas dalam daftar pound-for-pound, telah menunjukkan dominasinya di kelas ringan dengan serangkaian kemenangan mengesankan.
Sejak merebut gelar juara pada tahun 2022, Makhachev berhasil mempertahankan sabuknya sebanyak empat kali, membuktikan keunggulan dan ketangguhannya di arena oktagon.
Namun, kabar mengejutkan baru-baru ini mengindikasikan bahwa Islam Makhachev mempertimbangkan untuk mengosongkan gelar juara kelas ringannya dan mencoba peruntungannya di kelas welter.
Spekulasi yang beredar menyebutkan bahwa UFC mungkin memberikan tekanan kepada Makhachev untuk melepaskan sabuk juara kelas ringannya sebelum ia dapat beralih ke divisi yang lebih tinggi.
Makhachev bukanlah satu-satunya petarung yang menghadapi situasi seperti ini.
Sebelumnya, Ilia Topuria juga mengambil keputusan untuk melepaskan sabuk juara kelas bulunya demi mengejar tantangan di kelas ringan.
Pada saat itu, rumor yang beredar juga mengisyaratkan adanya tekanan dari UFC kepada Topuria untuk melepaskan gelarnya jika ingin naik kelas.
Usai Kehilangan Sabuk Juara, Belal Muhammad Langsung Diincar Sean Strickland
Kabar potensi pengosongan sabuk juara kelas ringan oleh Islam Makhachev ini menarik perhatian berbagai pihak, termasuk Paddy Pimblett.
Menurut Pimblett, yang dikenal dengan julukan “The Baddy,” keputusan seorang petarung untuk mencopot sabuknya demi naik ke divisi lain bukanlah masalah utama.
Namun, ia menyoroti inkonsistensi dalam penerapan aturan oleh UFC.
Pimblett mengkritik ketidakjelasan UFC dalam menetapkan kapan seorang petarung diharuskan melepaskan gelar mereka.
Salah satu contoh yang ia angkat adalah situasi Jon Jones.
Jika Islam Makhachev harus melepaskan sabuknya untuk naik kelas, maka status Jon Jones sebagai pemegang sabuk juara kelas berat juga harus dievaluasi.
Pasalnya, Jones baru sekali mempertahankan gelar juara kelas berat dan hingga kini belum menunjukkan tanda-tanda akan kembali bertarung.
Sementara itu, Tom Aspinall, juara interim kelas berat, terus menuntut pertarungan penyatuan gelar.
“Saya tidak merasa mereka seharusnya meminta Islam untuk mengosongkan gelarnya,” ujar Pimblett kepada TNT Sports.
“Jika Anda meminta Islam mengosongkan gelarnya, maka Jones juga harus dicopot (gelarnya),” tegas Paddy.
Hingga saat ini, belum ada kejelasan mengenai kapan pertarungan penyatuan gelar antara Jon Jones dan Tom Aspinall akan terlaksana.
Baru Juga Menang, Reinier de Ridder Sudah Booking Duel Hadapi Korban Khamzat Chimaev
Jon Jones tampak enggan untuk menghadapi pertarungan tersebut.
Masalahnya adalah UFC seolah membiarkan Jones menggantung Aspinall dalam ketidakpastian, padahal juara interim tersebut telah sabar menanti Jones menyelesaikan pertarungannya dengan Miocic pada tahun lalu.
Terlepas dari isu seputar Jon Jones, Pimblett berpendapat bahwa UFC seharusnya memberikan kesempatan kepada Islam Makhachev untuk mencoba meraih gelar di dua divisi berbeda.
“Anda seharusnya membiarkan dia mencoba menjadi juara ganda,” pungkas Pimblett.