Ragamutama.com JAKARTA. PT Cipta Sarana Medika Tbk (DKHH), perusahaan yang bergerak di bidang pengelolaan Rumah Sakit DKH, telah berhasil menyelesaikan masa penawaran umum perdana saham atau yang dikenal dengan Initial Public Offering (IPO) pada hari Senin, 6 Mei lalu.
Dalam pernyataan resminya, DKHH mengumumkan bahwa permintaan yang masuk selama proses penjatahan terpusat atau pooling allotment mencapai angka yang mengesankan, yakni Rp 3,8 triliun.
DKHH menerbitkan sebanyak 530 juta lembar saham baru, yang setara dengan 20,78% dari keseluruhan modal yang ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. Harga yang ditetapkan untuk setiap saham adalah Rp 132.
Dengan demikian, total nilai emisi yang berhasil diraih dari kegiatan IPO ini mencapai Rp 69,90 miliar. Sebagai informasi, batas minimal alokasi untuk pooling allotment ditetapkan sebesar 15% dari total nilai emisi, atau senilai Rp 20 miliar.
IPO, Cipta Sarana Medika (DKHH) Tawarkan Harga Saham Perdana Rp 132 Per Saham
Ketentuan tersebut mengacu pada Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan (SEOJK) Nomor 15/2025. Dengan demikian, total nilai IPO DKHH yang dialokasikan untuk investor ritel melalui mekanisme pooling allotment adalah sebesar Rp 20 miliar.
Direktur Investment Banking MNC Sekuritas, Wilson Sofan, mengungkapkan bahwa DKHH mencatatkan kelebihan permintaan atau oversubscribed hingga 190 kali lipat.
“Respon positif dari masyarakat ini mencerminkan tingginya kepercayaan para pelaku pasar terhadap prospek bisnis jangka panjang yang dimiliki oleh DKHH di masa yang akan datang,” ujarnya dalam keterangan resmi yang disampaikan pada hari Rabu (7/5).
Direktur Utama Cipta Sarana Medika, Satria Muhammad Wilis, menambahkan bahwa langkah-langkah yang akan diambil oleh DKHH diharapkan akan memberikan dampak positif terhadap kinerja perusahaan di masa depan.
Andalkan Dana IPO Rp 260 Miliar, Ini Dua Proyek yang Jadi Fokus Hero Global (HGII)
“Dengan adanya gedung baru serta penambahan fasilitas di rumah sakit yang sudah ada, kami yakin ini akan mampu meningkatkan pendapatan dan juga keuntungan DKHH di masa mendatang,” jelasnya.
Dari total dana IPO sebesar Rp 69,90 miliar yang berhasil diperoleh DKHH, sekitar Rp 40,76 miliar akan dialokasikan untuk pembangunan gedung baru di sekitar area rumah sakit DKH Cibadak.
Selanjutnya, sekitar Rp 3,62 miliar dari dana IPO akan digunakan untuk belanja modal, termasuk pembelian CT-Scan serta berbagai peralatan medis dan non-medis yang akan digunakan di RS DKH Cibadak. Selain itu, sekitar Rp 612 juta dialokasikan untuk renovasi RS DKH Cibadak.
Sisa dana yang ada akan dimanfaatkan untuk modal kerja, termasuk namun tidak terbatas pada biaya pemasaran dalam rangka peningkatan branding perusahaan, serta pembayaran kepada vendor obat atau farmasi melalui mekanisme pembelian secara Purchase Order (PO).