# Intercom Helm Motor: Menguak Keunggulan Teknologi Mesh Dibanding Bluetooth, Pantas Harganya Lebih Mahal!
Ragamutama.com – Penggunaan intercom helm di kalangan pengendara motor semakin populer belakangan ini. Fenomena ini sejalan dengan banyaknya pilihan intercom yang tersedia di pasaran, mulai dari harga ratusan ribu hingga jutaan rupiah, disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan finansial para bikers.
Salah satu pembeda utama antara intercom helm dengan harga terjangkau dan model kelas atas adalah teknologi jaringan yang digunakannya. Jika intercom dengan harga lebih ekonomis umumnya mengandalkan jaringan Bluetooth konvensional, produk-produk *high-end* kini telah mengadopsi teknologi Mesh yang lebih canggih. Namun, apa sebenarnya kelebihan signifikan yang ditawarkan oleh teknologi Mesh ini hingga membuat harganya jauh lebih mahal?
Ilham Romanzah, Brand Manager Retouch, perusahaan yang bergerak di bidang penjualan beragam jenis intercom, memaparkan secara gamblang keunggulan teknologi Mesh. “Jaringan Mesh ini memang lebih canggih dari Bluetooth dan memiliki banyak keunggulan saat digunakan pada intercom,” ungkap Ilham.
### Konektivitas Tanpa Batas: Kemudahan Menghubungkan Banyak Pengendara
Keunggulan pertama yang paling menonjol dari jaringan Mesh dibandingkan Bluetooth terletak pada kemudahan konektivitasnya. Intercom Bluetooth umumnya mengharuskan pengguna untuk menyambungkan satu per satu perangkat secara manual, yang bisa menjadi merepotkan terutama saat hendak terhubung dengan banyak rekan.
Berbeda dengan itu, teknologi Mesh menawarkan kemampuan untuk menghubungkan banyak intercom secara otomatis dalam satu waktu. Ini tentu sangat memudahkan, terutama ketika para pengendara ingin berkomunikasi dengan banyak peserta dalam rombongan touring yang besar. Proses penyambungan yang instan dan simultan menjadi nilai tambah yang krusial.
### Jaringan yang Lebih Stabil dan Anti-Putus
Selain kemudahan konektivitas, stabilitas jaringan menjadi faktor krusial lainnya yang membuat Mesh unggul. Ilham menambahkan, “Konektivitas Mesh yang seperti jejaring membuatnya lebih stabil dan tidak mudah putus ketika digunakan.”
Untuk mempermudah pemahaman, mari kita ambil contoh tiga pengendara motor, yaitu A, B, dan C, yang menggunakan intercom. Saat menggunakan intercom Bluetooth, pengendara A harus terhubung terlebih dahulu ke B, kemudian B terhubung ke C. Baru setelah itu, ketiga pengendara bisa saling berkomunikasi. Artinya, hubungan antar intercom dibuat secara berurutan atau serial.
Masalah muncul jika di tengah perjalanan, pengendara B harus keluar dari rombongan. Dalam kasus ini, pengendara A dan C secara otomatis tidak akan bisa lagi saling berkomunikasi. Hal ini terjadi karena jaringan Bluetooth yang bersifat searah dan berurutan akan terputus begitu salah satu mata rantai koneksi hilang.
Situasi ini sangat berbeda jika menggunakan jaringan Mesh. Setiap intercom yang tergabung dalam grup Mesh akan terhubung secara mandiri dengan setiap intercom lainnya, membentuk sebuah “jaring” komunikasi. Jadi, meskipun pengendara B keluar dari rombongan, pengendara A dan C tetap akan terhubung dan bisa melanjutkan komunikasi tanpa gangguan. Keunggulan ini vital untuk menjaga kelancaran koordinasi dalam perjalanan kelompok.
### Jangkauan Komunikasi yang Lebih Luas
Tak hanya unggul dalam hal konektivitas dan stabilitas, teknologi Mesh juga menawarkan jarak jangkauan komunikasi yang lebih jauh antar intercom. “Salah satu kelebihan lain dari jaringan Mesh ini ada di jarak antara intercom yang bisa lebih jauh. Jadi Mesh memang lebih canggih dari Bluetooth konvensional,” tutup Ilham.
Dengan segala keunggulan yang ditawarkan, mulai dari kemudahan konektivitas massal, stabilitas jaringan yang tak mudah putus meski ada anggota yang terpisah, hingga jangkauan komunikasi yang lebih luas, wajar jika intercom yang mengusung teknologi Mesh dibanderol dengan harga yang lebih premium dibandingkan dengan versi Bluetooth. Ini adalah investasi yang sepadan untuk pengalaman berkendara yang lebih nyaman, aman, dan terhubung.