Ragamutama.com – , Jakarta – Huawei dilaporkan tengah membangun pabrik chip skala besar di Shenzhen, Tiongkok. Langkah ini merupakan bagian dari strategi ambisius untuk mengurangi ketergantungan Tiongkok pada teknologi asing dan memperkuat kemandiriannya di sektor semikonduktor.
Berdasarkan analisis citra satelit dan investigasi lapangan Financial Times, tiga lokasi pabrik di distrik Guanlan menunjukkan ekspansi signifikan sejak 2022. Fasilitas-fasilitas ini, yang sebelumnya belum terlacak, mencerminkan tekad Huawei untuk memimpin inovasi semikonduktor dan memperkuat posisi Tiongkok dalam persaingan teknologi global, terutama di bidang kecerdasan buatan (AI).
“Huawei telah memulai upaya yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk membangun seluruh rantai pasokan AI domestik, dari peralatan fabrikasi wafer hingga pengembangan model,” ungkap Dylan Patel, pendiri firma konsultan SemiAnalysis, dalam pernyataan yang dikutip Kamis, 15 Mei 2025. “Belum pernah ada perusahaan yang mencoba melakukan semuanya sekaligus seperti ini.”
Satu fasilitas dioperasikan langsung oleh Huawei untuk memproduksi chip smartphone 7 nanometer dan prosesor AI Ascend. Dua lainnya, yang dikelola oleh SiCarrier dan SwaySure, memiliki keterkaitan dengan Huawei, meskipun perusahaan membantah hubungan resmi. Namun, sumber industri menyebutkan Huawei memberikan dukungan berupa pendanaan, keahlian teknis, dan transfer teknologi.
“Perusahaan-perusahaan ini akan dipisahkan dari Huawei setelah mencapai tahap pengembangan tertentu,” jelas salah satu sumber. “Selama proses tersebut, Huawei memberdayakan mereka dengan menyediakan sumber daya manusia, teknologi, dan sistem. Ini mempercepat inovasi teknologi dan meningkatkan peluang keberhasilan mereka.”
SiCarrier, yang berawal dari laboratorium Huawei dan didukung dana pemerintah Shenzhen, telah memamerkan 30 peralatan semikonduktor di konferensi Semicon Shanghai. Anak perusahaannya, Yuliangsheng, sedang mengembangkan mesin litografi ultraviolet dalam (DUV) yang dipimpin oleh mantan insinyur Huawei. Sementara itu, SwaySure memasok chip memori untuk kendaraan dan elektronik konsumen Huawei.
Fasilitas ketiga yang dikelola langsung Huawei juga akan memproduksi teknologi untuk kendaraan otonom. Meskipun pembangunan hampir rampung, operasi penuh diperkirakan baru dimulai dalam setahun karena Huawei menggunakan peralatan lokal yang masih dalam tahap pengujian. Huawei mengakui kekecewaan terhadap hasil produksi mitra lokalnya, SMIC, dan mengambil alih sebagian besar produksi chip secara mandiri. “Huawei tidak lagi memproduksi chip melalui Taiwan Semiconductor Manufacturing Company (TSMC) setelah penerapan regulasi AS pada 2020,” tulis pernyataan resmi perusahaan.
Proyek ini juga melibatkan perusahaan besar seperti Semiconductor Manufacturing International Corporation (SMIC) dan Shanghai Micro Electronics Equipment (SMEE) yang memberikan keahlian teknis, meskipun Huawei merekrut banyak staf teknis dari perusahaan-perusahaan tersebut.
Pemerintah AS menanggapi dengan memasukkan SiCarrier dan SwaySure ke dalam daftar entitas pada Desember lalu karena dianggap mendukung pengembangan teknologi chip untuk kepentingan militer Tiongkok.
“Saya pikir Huawei akan hancur setelah serangan AS,” ujar seorang eksekutif perusahaan. “Namun, ambisinya justru semakin besar, dan kemajuan yang dicapainya sangat mengesankan.”
Pilihan Editor: Kilas Balik Perubahan Logo Google