Harga Minyak Meroket! Brent Sentuh US$63, WTI Lampaui US$60 Hari Ini

- Penulis

Sabtu, 12 April 2025 - 00:27 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ragamutama.com  Pasar minyak menunjukkan penguatan pada hari Jumat (12/4), dipicu oleh meningkatnya kewaspadaan terhadap risiko geopolitik baru yang berasal dari Amerika Serikat (AS).

Kondisi ini terjadi setelah Presiden AS Donald Trump menerapkan, lalu menangguhkan, tarif impor, yang sempat menciptakan ketidakpastian di pasar global.

Harga Minyak Anjlok, BP-AKR Sesuaikan Harga BBM

Menurut laporan Reuters, harga minyak mentah Brent mengalami kenaikan sebesar 20 sen atau 0,32%, mencapai US$63,53 per barel pada pukul 15:26 GMT.

Sementara itu, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) juga meningkat, naik 19 sen atau 0,32% menjadi US$60,26 per barel.

“Fakta bahwa AS menjadi sumber risiko geopolitik adalah fenomena baru bagi pasar,” ungkap John Kilduff, seorang mitra di Again Capital LLC.

“Kita mungkin akan menyaksikan perubahan besar dalam dinamika pasar, serupa dengan yang terjadi setelah invasi Rusia ke Ukraina.”

Meskipun menunjukkan penguatan pada hari Jumat, harga Brent dan WTI secara keseluruhan mencatat penurunan mingguan selama dua minggu berturut-turut. Hal ini disebabkan oleh kekhawatiran investor terhadap potensi resesi yang mungkin dipicu oleh eskalasi perang dagang antara AS dan Tiongkok.

Baca Juga :  Suspensi Saham PP Properti (PPRO) Diperpanjang Bursa

Harga Minyak Lanjut Melemah di Pagi Ini (11/4), WTI Turun ke Bawah US$ 60 Per Barel

Pada hari Jumat, China mengumumkan rencana untuk memberlakukan tarif impor sebesar 25% atas produk-produk AS mulai hari Sabtu (12/4), meningkat dari sebelumnya 84%. Tindakan ini merupakan balasan atas keputusan Trump untuk menaikkan tarif terhadap produk-produk China menjadi 145% pada hari Kamis.

Meskipun Trump menunda pemberlakuan tarif terhadap sejumlah negara lain selama periode 90 hari, perselisihan yang berkelanjutan antara dua kekuatan ekonomi terbesar dunia ini diperkirakan akan mengurangi volume perdagangan global dan mengganggu rantai distribusi, yang pada gilirannya dapat menekan pertumbuhan ekonomi dan permintaan minyak global.

“Walaupun sebagian tarif ditunda, terutama yang terkait dengan Tiongkok, dampak terhadap pasar sudah terasa, dan harga masih berjuang untuk kembali stabil,” kata Ole Hansen, Kepala Strategi Komoditas di Saxo Bank.

Baca Juga :  Perang Tarif AS-China Ancam Resesi Ekonomi Global: Analisis Terbaru

Badan Informasi Energi AS (EIA) juga merevisi turun proyeksi pertumbuhan ekonomi global pada hari Kamis dan memperingatkan bahwa tarif dapat memberikan tekanan signifikan terhadap harga minyak. EIA juga menurunkan perkiraan permintaan minyak AS dan global untuk tahun ini dan tahun depan.

Harga Minyak Dunia Jatuh, Harga Produk BBM di SPBU Turun?

Pertumbuhan ekonomi China pada tahun 2025 diperkirakan akan melambat dibandingkan tahun sebelumnya, menurut survei Reuters, karena tekanan tambahan dari tarif AS terhadap negara pengimpor minyak terbesar di dunia tersebut.

Direktur Badan Perdagangan PBB menyatakan bahwa dampak tarif bisa sangat “katastropik” bagi negara-negara berkembang.

Daniel Hynes, Analis Senior Komoditas di ANZ Bank, memperkirakan bahwa konsumsi minyak global dapat menurun sebesar 1% jika pertumbuhan ekonomi dunia turun di bawah 3%.

Berita Terkait

Akankah IHSG Terus Menguat atau Sell in May Bayangi Investor?
Investor Pasar Modal RI Tembus 16,2 Juta, Didominasi Generasi Muda di Bawah 40 Tahun
Boy Thohir Mundur dari Komisaris GOTO: Apa Alasan di Balik Pengunduran Dirinya?
IHSG Menguat Signifikan 2,05% Sepekan, Volume Transaksi Melonjak Tajam
Smelter Baru Jadi Tumpuan Pemulihan AMMN Pasca Rugi US$ 138 Juta di Kuartal I 2025
Literasi Keuangan Indonesia Meningkat, Namun Inklusi Lebih Tinggi: Data BPS Terbaru
15 Juta Ibu Rumah Tangga Berdaya: Kisah Sukses Modal PNM Mekaar Topang Ekonomi Keluarga
BPOM Ungkap Ketergantungan Impor Bahan Baku Obat Capai 94 Persen

Berita Terkait

Sabtu, 3 Mei 2025 - 09:27 WIB

Akankah IHSG Terus Menguat atau Sell in May Bayangi Investor?

Sabtu, 3 Mei 2025 - 08:59 WIB

Investor Pasar Modal RI Tembus 16,2 Juta, Didominasi Generasi Muda di Bawah 40 Tahun

Sabtu, 3 Mei 2025 - 08:35 WIB

Boy Thohir Mundur dari Komisaris GOTO: Apa Alasan di Balik Pengunduran Dirinya?

Sabtu, 3 Mei 2025 - 08:31 WIB

IHSG Menguat Signifikan 2,05% Sepekan, Volume Transaksi Melonjak Tajam

Sabtu, 3 Mei 2025 - 08:07 WIB

Smelter Baru Jadi Tumpuan Pemulihan AMMN Pasca Rugi US$ 138 Juta di Kuartal I 2025

Berita Terbaru

general

Harga Emas Antam Hari Ini Turun: Rp1.902.000 per Gram

Sabtu, 3 Mei 2025 - 09:23 WIB