Ragamutama.com – , Jakarta – Pada hari Ahad, 11 Mei 2025, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat adanya peristiwa gempa tektonik dengan kekuatan magnitudo 5,9 yang mengguncang wilayah barat daya Blang Pidie, Kabupaten Aceh Barat Daya, Provinsi Aceh. Menurut Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, gempa tersebut dipicu oleh aktivitas deformasi batuan di dalam lempeng (intraslab).
Gempa ini dikategorikan sebagai gempa dengan kedalaman menengah. “Analisis terhadap mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi ini memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault),” jelas Daryono dalam keterangan tertulis yang dirilis pada hari Ahad, 11 Mei 2025.
Episenter gempa terletak di pantai selatan Kabupaten Aceh Barat Daya, terjadi pada pukul 15.57 WIB. Koordinat gempa tercatat pada 3,67 derajat Lintang Utara; 96,83 derajat Bujur Timur, dengan lokasi di laut sekitar 23 kilometer arah barat daya Blangpidie, pada kedalaman 83 kilometer.
Daryono menambahkan bahwa gempa ini menimbulkan skala intensitas V (Modified Mercalli Intensity MMI) di wilayah Aceh Barat Daya. Pada skala ini, guncangan gempa dirasakan oleh hampir seluruh penduduk, menyebabkan banyak orang terbangun, perabotan pecah, barang-barang terlempar, serta tiang-tiang dan benda berukuran besar terlihat bergoyang.
Guncangan dengan skala intensitas IV MMI juga dirasakan di wilayah Aceh Selatan, Nagan Raya, Meulaboh, dan Subulussalam. Di daerah-daerah ini, gempa dirasakan oleh banyak orang yang berada di dalam rumah.
Getaran gempa dengan skala intensitas III-IV terasa pula di wilayah Sumatera Utara, meliputi Medan, Binjai, Deli Serdang, Karo, dan Gayo Lues.
Wilayah Langsa, Aceh Singkil, dan Aceh Timur turut merasakan dampak gempa dengan skala intensitas III MMI. “Pada skala ini, getaran terasa cukup jelas di dalam rumah. Terasa seperti ada truk yang sedang melintas,” ungkap Daryono.
Skala intensitas II-III MMI juga dilaporkan dirasakan di beberapa daerah lain, termasuk Bener Meriah, Lhokseumawe, Aceh Tengah, Aceh Utara, Pidie, Aceh Tenggara, Tapanuli Tengah, Nias Utara, Gunungsitoli, Banda Aceh, Aceh Tamiang, Pidie Jaya, Simeulue, dan Nias Selatan.
“Berdasarkan hasil pemodelan, gempa bumi ini dinyatakan tidak berpotensi menimbulkan tsunami,” tegas Daryono.
Hingga pukul 16.30 WIB, BMKG telah merekam adanya empat gempa susulan. Magnitudo maksimum yang tercatat adalah 3,7, sementara magnitudo terkecil mencapai 2,6.
BMKG mengimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang dan tidak mudah mempercayai informasi yang belum terverifikasi kebenarannya. Masyarakat juga diminta untuk menghindari bangunan atau rumah yang mengalami kerusakan akibat gempa.
Pilihan Editor: Bagaimana Sentul City dan Summarecon Terseret Banjir Bekasi