Setelah sukses dengan film pertamanya, “Waktu Maghrib 2” hadir dengan tantangan yang lebih besar. Siap tayang perdana di bioskop pada 28 Mei 2025, film ini menjanjikan pengalaman menegangkan dengan versi zombie ala “anak buah” Ummu Sibyan, jin pemakan jiwa anak-anak. Sidharta Tata kembali duduk di kursi sutradara, melanjutkan kisah Adit (Omar Daniel) dalam misinya memburu jin yang merenggut nyawa sahabatnya.
Cerita dimulai dengan keseharian Wulan (Anantya Kirana), sepupu Yogo (Sulthan Hamonangan). Ibunya, Budhe Surti, meminta Wulan mengantarkan tumbler Yogo yang tertinggal di rumah. Awalnya enggan, Wulan akhirnya pergi ke lapangan tempat Yogo bermain sepak bola antar desa. Pertandingan berlangsung sengit, memicu bentrokan antar pemain, termasuk Yogo yang merupakan pemain cadangan. Kekesalan pemain inti (Anas cs) memuncak karena Yogo gagal mencetak gol. Di tengah emosi, Anas mengingatkan timnya untuk salat maghrib sebelum pulang.
Pak Pur Kijing, sopir angkot, juga mengingatkan anak-anak (Yogo cs) untuk melaksanakan salat maghrib, namun Indro dkk menolak. Dalam perjalanan ke Giritirto, Yogo dan teman-temannya mengutuk Anas agar kakinya patah sampai mati. Tiba-tiba, mereka dikejutkan oleh penampakan sosok berambut putih panjang dan seorang anak laki-laki yang tertabrak oleh Pak Pur. Wulan, yang duduk di samping Pak Pur, hanya terdiam kebingungan menyaksikan kejadian itu. Anak yang tertabrak itu sebelumnya memanggil Wulan, mengajaknya bermain bersama, “Yo dholanan”. Wulan kemudian menghilang. Yogo, Indro, dan lima anak lainnya mencari Wulan di hutan. Serangkaian kejadian mistis terjadi, dan Wulan ternyata telah dirasuki oleh Ummu Sibyan. Dia berhasil pulang bersama Yogo, sementara Anas dkk terjebak dalam cengkeraman jin pemakan anak-anak.
Warga Giritirto panik atas hilangnya anak-anak. Di sinilah sisi humor muncul melalui karakter Muzakki Ramdhan, Nopek Novian, dan Bagas Pratama, yang mengungkap bahwa peristiwa itu merenggut nyawa manusia, bahkan hewan peliharaan seperti kucing juga mati. Bangkai bertebaran di mana-mana, dan masyarakat belum menemukan solusi. Man hansip teringat kejadian serupa yang terjadi 20 tahun lalu di desa Jatijajar.
Adi, yang masih mencari Ummu Sibyan, akhirnya menemukan titik terang. Dia bertemu dengan Wulan. Sebelumnya, di kuburan, Wulan telah menghipnotis Indro dkk untuk membunuh warga desa. Banyak korban berjatuhan, dan Indro menjadi seperti zombie yang muncul saat maghrib. Setelah itu, Wulan terus mengancam Adi, bersumpah akan membunuhnya. Jika gagal, dia akan melenyapkan seluruh warga Giritirto.
Adi membawa tiga jimat dan menyuruh Yogo dan Dewo menempatkannya di pintu depan, belakang, dan kamar Wulan. Dua jimat berhasil dipasang, dan Wulan muncul. Yogo dan Dewo melarikan diri. Adi membacakan ayat kursi kepada Wulan, namun malah tertangkap oleh Nopek dkk dan diikat. Wulan memanfaatkan kesempatan itu untuk pergi ke masjid, mengambil toa, dan menyerukan ajakan kepada anak-anak untuk keluar saat maghrib. Panggilan itu diiringi alunan tembang Jawa, menjadi magnet bagi anak-anak untuk datang ke kuburan. Tepat setelah tembang “Yo dholanan kabeh-kabeh metu nang latar” (Ayo bermain bersama, anak-anak keluarlah dari rumah), Indro cs bangkit dan menyerang warga. Novan dkk bertarung dengan bumbu komedi. Adi berhasil dibebaskan dan bergegas menuju kuburan, di mana banyak anak-anak sudah terhipnotis “Yo dholanan”. Ummu Sibyan siap memangsa mereka. Adi datang tepat waktu, memilih mengorbankan dirinya untuk menyelamatkan jiwa anak-anak. Aksi mengumandangkan azan meloloskan jeratan jin. Setelah azan selesai, Ummu Sibyan tewas, anak-anak tergeletak, dan Indro cs lunglai tak berdaya melawan Nopek dkk.
Lewat sinopsis di atas, mari kita gali lebih dalam apa yang membuat “Waktu Maghrib 2” istimewa, serta nilai-nilai atau pesan yang dapat kita petik.
a. Ide Cerita
Mengambil inti cerita yang sudah familiar di masyarakat Jawa, terutama, film ini menggugah kesadaran dan mengingatkan banyak orang untuk tidak berada di luar rumah saat maghrib tiba. Semburat langit merah oranye dan matahari yang tenggelam menandakan datangnya malam. Berdasarkan ajaran agama, lebih baik berdiam diri di rumah, melanjutkan ibadah wajib dan sunah. Inilah waktu istirahat setelah seharian bekerja, baik secara fisik maupun mental. Hindari kegiatan yang tidak bermanfaat. Ajaran Rasulullah SAW tertuang dalam hadis berikut:
“Apabila malam akan menjelang atau ketika sudah sore, maka tahanlah anak-anakmu (di dalam rumah), karena syaitan sedang bertebaran pada waktu tersebut. Apabila telah berlalu sekian waktu di malam hari, maka lepaskan penahananmu dan tutuplah pintumu dengan menyebut asma Allah, karena syaitan tidak dapat membuka pintu yang tertutup.” (HR Bukhari no 3304, dan Muslim no 2012)
Nilai yang dapat dipetik: Ikuti sunah Rasul terkait menjelang maghrib agar hidup tenang dan tenteram.
b. Mengajarkan untuk Tidak Mudah Menyumpahi
Meskipun kita bermusuhan atau berbeda pendapat dengan teman, orang tua, guru, tetangga, atau orang lain, jangan mudah mengambil sikap dengan cara menyumpahi, baik secara lisan maupun dalam hati. Jadilah orang yang legowo (ikhlas) menerima takdir Tuhan, meskipun hati sulit dibohongi. Orang yang sering menyumpahi cenderung berfokus pada hal-hal negatif. Sumpah serapah lebih sering terjadi daripada ucapan positif.
Nilai yang dapat dipetik: “Waktu Maghrib 2” mengajarkan agar tidak bertindak gegabah. Manusia diciptakan agar mampu memilih perkataan, karena ucapan adalah doa.
c. Berlakunya Sistem Tabur Tuai
Apakah sistem ini berlaku di film ini? Ya, berlaku. Kita dapat menafsirkan ucapan Anas yang tidak mengindahkan salat. Padahal, salat adalah tiang agama dan ibadah wajib. Indro, yang menolak ajakan gurunya untuk salat maghrib, dengan mudah dijadikan “budak” jin. Wulan, yang digambarkan sebagai gadis jutek dan egois, suka melamun, dan tidak ramah terhadap saudara, mudah dirasuki oleh Ummu Sibyan.
Nilai yang dapat dipetik: Sebagai manusia yang dikaruniai perasaan, olahlah rasa kepada orang lain. Peka terhadap lingkungan dan anggota keluarga, menolong tanpa pamrih, serta mendengar dan menjalankan perintah guru sebagai orang yang digugu dan ditiru, terutama dalam perkara salat.
d. Pengorbanan Demi Keselamatan Masyarakat
Film ini menyampaikan pesan bahwa demi keselamatan masyarakat desa yang berjumlah banyak, perlu ada satu orang yang dikorbankan. Tidak ada kesuksesan tanpa hambatan. Adi menyerahkan diri untuk menghalau jin pemakan anak agar tidak muncul di desa Giritirto. Ayu, sahabat Adi, kehilangan teman selamanya.
Nilai yang dapat dipetik: Tidak semua keinginan kita dapat terwujud dengan baik. Tuhan memberikan berbagai cobaan agar manusia bertahan hidup. Cobaan manusia beragam, tetapi skenario Tuhan jauh lebih indah daripada skenario manusia, meskipun berat kehilangan orang-orang tercinta.
e. Isyarat Kehati-hatian Hewan Peliharaan Sering Mati Mendadak
Banyak orang Jawa percaya mitos bahwa kematian mendadak kucing atau hewan peliharaan melambangkan hal mistis. Jika tidak bisa membunuh orang yang dituju, hewan peliharaannya terancam dibunuh. Film ini mengilustrasikan Wulan mencabik-cabik kucing, dan keesokan harinya anak-anak desa dibunuh oleh Indro cs. Kejadian serupa terjadi saat Nopek berkeliling desa dan menemukan bangkai kucing tergeletak di hutan maupun di Giritirta, dan malamnya banyak warga mati dicabik oleh Indro cs.
Nilai yang dapat dipetik: Jika Anda percaya pada hal mistis, berhati-hatilah jika hewan peliharaan tiba-tiba meninggal. Misalnya, jika kita menabrak kucing, kita diharuskan menguburnya dengan pakaian kita untuk menghindari sial. Hal ini masih menjadi pro dan kontra di kalangan ulama. Ada yang memperbolehkan menggunakan pakaian sebagai pembungkus bangkai, ada pula yang mengatakan bahwa mengubur kucing yang ditabrak adalah hal yang wajar agar tidak menimbulkan bau menyengat dan mengganggu lalu lintas, dan tidak harus menggunakan pakaian pengemudi. Intinya, kuburkan dengan layak dan saling menghormati sesama makhluk ciptaan Tuhan.
f. Tembang Jawa sebagai Magnet Bisikan Makhluk Gaib
Seperti halnya film horor lainnya, “Waktu Maghrib 2” juga sering menggunakan tembang atau lagu Jawa sebagai pemanis _backsound_. Karena pengambilan gambar dilakukan di Yogyakarta, tidak heran jika segala ornamen bernuansa Jawa Tengah. “Yo dholanan”, sepenggal kalimat dengan nada ajakan yang sangat merinding, keluar dari mulut Wulan dan berhasil membuat telinga terngiang-ngiang dengan dua kata tersebut. Bisikan setan akan terus menyeruak, apalagi saat maghrib tiba. Adegan Dewo saat salat berjamaah tidak diganggu oleh Indro cs, berbeda dengan Anas yang belum sempat salat maghrib dan langsung dihajarnya.
Nilai yang dapat dipetik: Agar tidak dibisiki setan atau jin, baik saat maghrib tiba maupun kapan saja, biasakan sejak kecil untuk menjaga wudu sepanjang hari. Setidaknya wudu, membaca Alquran, dan salat dapat menghalau ‘malapetaka’ kebatinan. Jika mendengar bisikan makhluk gaib, anak sudah dibekali oleh orang tua atau guru mengaji agar tidak mudah terbawa tipu muslihat mistik.
g. Dahsyatnya Azan dan Amalan Ayat Kursi
Azan adalah seruan orang Islam untuk mengajak salat. Setiap hari, umat Islam mendengar azan sebanyak lima kali. Namun, mengapa azan maghrib selalu menjadi misteri tersendiri? Banyak orang takut dan berbondong-bondong berhenti sejenak jika mendengar azan maghrib, karena maghrib menjadi gambaran bahwa makhluk gaib sudah mulai menampakkan diri. Adegan Adit membacakan ayat kursi kepada Wulan dan mengumandangkan azan berharap teror jin Ummu Sibyan berhenti, seketika itu juga makhluk gaib itu kewalahan dan merasakan kepanasan.
Nilai yang dapat dipetik: Dalam ajaran agama Islam terdapat amalan ayat kursi (Surah Al-Baqarah ayat 255). Diyakini bahwa satu ayat ini mampu menandingi kekuatan gaib dan dapat dilakukan di mana pun dan oleh siapa pun. Begitu juga dengan lafadz azan. Intinya, hati tenang dan berharap Tuhan melindungi. Jangan sampai manusia takut terhadap ancaman jin atau sejenisnya, karena manusia diciptakan sebagai umat yang paling sempurna. Maka, janganlah menyembah selain Allah.
Kiranya ulasan 7 hal istimewa yang dapat dipetik melalui nilai moral maupun amanah Film “Waktu Maghrib 2” ini masih dirasa kurang detail. Bagi Anda yang sudah menonton, dapat menambahkan di kolom komentar tentang istimewanya film sarat makna ini. Bagi yang belum nonton, segera pesan tiket untuk mengisi liburan panjang kalian. Selamat menyaksikan!