Dividen Investor Surut: Analisis Tren Pembayaran Kuartal Pertama 2025

Avatar photo

- Penulis

Minggu, 27 April 2025 - 20:31 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ragamutama.com JAKARTA. Terdapat indikasi perubahan signifikan dalam tren pembagian dividen oleh perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Pada kuartal I tahun 2025, secara umum terlihat adanya penurunan dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya.

Berdasarkan analisis yang dilakukan oleh tim riset Kontan, beberapa emiten yang dikenal royal dalam membagikan dividen dalam jumlah besar, seperti PT Bayan Resources Tbk (BYAN), mengalami koreksi. BYAN mencatatkan penurunan dividen sebesar 66,6%, dari Rp 8,4 triliun pada tahun 2024 menjadi Rp 5,04 triliun pada tahun 2025. Serupa, PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO) juga mengalami penurunan dividen yang cukup signifikan, yaitu sebesar 91%, dari Rp 6,17 triliun pada tahun 2024 menjadi Rp 3,23 triliun pada tahun 2025.

Tidak hanya perusahaan pertambangan, emiten perbankan terkemuka seperti PT Bank BCA Tbk (BBCA) juga tercatat melakukan penyesuaian. Pada tahun 2025, BBCA untuk pertama kalinya menurunkan rasio pembayaran dividen (dividend payout ratio) setelah mengalami peningkatan selama delapan tahun berturut-turut.

Baca Juga :  Bitcoin Masih Ditopang Dukungan Kuat di US$ 100.000, Meski Momentum Bullish Meredup

Kharel Devin Fielim, seorang Analis dari Trimegah Sekuritas, menjelaskan bahwa secara keseluruhan, total nilai dividen yang dibagikan pada awal tahun 2025 menunjukkan penurunan. Salah satu faktor utama yang menyebabkan hal ini adalah adanya perubahan atau pergeseran dalam jadwal pembagian dividen oleh beberapa perusahaan.

Tren Penyaluran Dividen Awal Tahun Melemah, Ini Sebabnya

“Selain faktor penjadwalan, penurunan dividen ini, terutama pada perusahaan-perusahaan BUMN (baik sektor perbankan maupun sektor lainnya), menurut pandangan kami, erat kaitannya dengan pembentukan entitas Danantara,” jelas Kharel kepada Kontan, (27/4).

Penurunan tajam pada harga komoditas global, khususnya di sektor energi dan pertambangan, juga turut memberikan dampak terhadap kemampuan perusahaan-perusahaan komoditas untuk memberikan dividen dalam jumlah yang besar.

Menurut Kharel, banyak perusahaan komoditas memilih strategi untuk menahan sebagian besar laba yang mereka peroleh. Langkah ini diambil sebagai upaya untuk menjaga keberlanjutan operasional perusahaan, mengingat adanya ketidakpastian yang terus-menerus terjadi di pasar, terutama dalam menghadapi fluktuasi harga global yang ekstrem.

Di sisi lain, Maximilianus Nico Demus, Associate Director of Research and Investment dari Pilarmas Investindo Sekuritas, juga menyoroti dampak dari kebijakan pembentukan Danantara. Kebijakan ini turut memengaruhi sektor perbankan dan beberapa emiten besar lainnya.

Baca Juga :  Pakar Prediksi Harga Emas Dunia Turun Pekan Depan

Berikut Penyebab Beberapa Sekuritas Revisi Target IHSG Tahun Ini

“Pembentukan Danantara ini mendorong perusahaan-perusahaan BUMN, terutama sektor perbankan, untuk menahan sebagian laba mereka. Hal ini dilakukan demi mendukung program-program pemerintah, seperti inisiatif Koperasi Merah Putih,” ungkap Nico.

Nico juga menambahkan bahwa implementasi kebijakan ini berdampak pada penurunan jumlah dividen yang biasanya dibagikan oleh sektor perbankan kepada para pemegang saham.

Dengan adanya penurunan harga komoditas yang terus berlanjut dan implementasi kebijakan-kebijakan baru oleh pemerintah, lanskap dividen pada tahun 2025 menghadapi sejumlah tantangan signifikan, khususnya bagi perusahaan-perusahaan di sektor komoditas.

Namun demikian, perubahan ini juga membuka peluang bagi sektor-sektor lain untuk muncul sebagai pemain dominan dalam distribusi dividen di masa yang akan datang.

Berita Terkait

QRIS Rawan! Kenali Modus Penipuan, Amankan Transaksimu Sekarang!
PDPP Bagikan Dividen, Segini Nilainya! Investor Plastik Aguan Cuan
CTRA Lampaui Target, Raup Rp 3,15 Triliun di Kuartal I-2025
COIN IPO: Bursa Kripto Pertama Resmi Melantai di BEI!
DEPO Bagi Dividen Rp 4,2 Per Saham, Ekspansi Toko Jadi Kunci?
Top 10 Saham Gainer Pekan Ini: ASPI, ENRG, SSIA Melesat!
B-Log IPO, Perusahaan Milik Djoko Susanto
IPO Induk CFX, Saham COIN Indokripto Bidik Dana Segar Rp 231 M

Berita Terkait

Sabtu, 21 Juni 2025 - 15:48 WIB

QRIS Rawan! Kenali Modus Penipuan, Amankan Transaksimu Sekarang!

Sabtu, 21 Juni 2025 - 15:18 WIB

PDPP Bagikan Dividen, Segini Nilainya! Investor Plastik Aguan Cuan

Sabtu, 21 Juni 2025 - 14:33 WIB

CTRA Lampaui Target, Raup Rp 3,15 Triliun di Kuartal I-2025

Sabtu, 21 Juni 2025 - 14:17 WIB

COIN IPO: Bursa Kripto Pertama Resmi Melantai di BEI!

Sabtu, 21 Juni 2025 - 14:08 WIB

DEPO Bagi Dividen Rp 4,2 Per Saham, Ekspansi Toko Jadi Kunci?

Berita Terbaru

Uncategorized

Bhumi Merapi: Liburan Ala Eropa, Spot Foto Instagramable Jogja!

Sabtu, 21 Jun 2025 - 18:58 WIB

Public Safety And Emergencies

Ancaman Bom Saudia Airlines, Ratusan Jemaah Haji Surabaya Tertunda

Sabtu, 21 Jun 2025 - 18:53 WIB

Hobbies And Interests

Hengki Kawilarang Meninggal, Aisyahrani Ungkap Sempat Cuci Darah

Sabtu, 21 Jun 2025 - 18:27 WIB

Family And Relationships

Stephanie Poetri Childfree, Reaksi Titi DJ Jadi Sorotan!

Sabtu, 21 Jun 2025 - 18:12 WIB