Dana Asing Masuk IHSG: Sell in May Terancam Batal?

Avatar photo

- Penulis

Minggu, 18 Mei 2025 - 20:36 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

“`html

Ragamutama.com, JAKARTA. Kabar gembira menghampiri pasar modal Indonesia! Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil menembus dan bertahan di atas level psikologis 7.000. Momentum positif ini ditopang oleh derasnya arus modal masuk dari investor asing, atau yang dikenal dengan istilah capital inflow.

Pada penutupan perdagangan hari Jumat (16/5), IHSG mencatatkan penguatan yang signifikan, sebesar 0,94%, dan berakhir di posisi 7.106,52. Data menunjukkan bahwa selama satu hari perdagangan tersebut, investor asing secara kolektif melakukan net buy senilai Rp 528,85 miliar di seluruh segmen pasar.

Secara kumulatif, dalam sepekan terakhir, IHSG telah mengukir kenaikan sebesar 2,60%. Aliran dana asing yang masuk (net buy) mencapai angka yang impresif, yakni Rp 1,38 triliun, terhitung sejak tanggal 9 hingga 16 Mei 2025.

IHSG Sudah Di Atas 7.000, Kewaspadaan dan Strategi Berinvestasi Menjadi Kunci

Menurut Head of Equity Research BRI Danareksa, Erindra Krisnawan, kembalinya minat investor asing ini didorong oleh meredanya ketegangan atau de-eskalasi dalam perang dagang antara Amerika Serikat dan China.

“Situasi ini memicu relokasi dana kembali ke aset-aset yang dianggap lebih berisiko, termasuk pasar negara berkembang atau emerging market,” jelas Erindra kepada Kontan di akhir pekan lalu.

Ia menambahkan bahwa pasar saham Indonesia memiliki daya tarik tersendiri dibandingkan dengan pasar emerging lainnya. Hal ini didukung oleh proyeksi pertumbuhan Earning per Share (EPS) IHSG yang masih menjanjikan, diperkirakan mencapai 4%, serta rasio Price Earning (PE) yang berada di level 11,8 kali.

“Dari sisi faktor domestik, sentimen pasar telah membaik dibandingkan kuartal I-2025, terutama dengan adanya kejelasan terkait manajemen Danantara dan bank-bank BUMN,” ungkap Erindra.

Lebih lanjut, Erindra menjelaskan bahwa sentimen positif juga berasal dari aksi korporasi seperti pembagian dividen oleh emiten dan program pembelian kembali saham (buyback).

Baca Juga :  Intra Golflink Resorts Optimis: Pendapatan Melonjak 75% di Tahun 2025!

“Selain itu, pasar juga berharap adanya pemangkasan suku bunga oleh Bank Indonesia (BI) dan stimulus fiskal dari pemerintah yang kembali digelontorkan,” imbuhnya.

Potensi Sell In May Memudar

VP Marketing, Strategy and Planning Kiwoom Sekuritas, Oktavianus Audi, mengamati adanya anomali pada bulan Mei tahun ini dibandingkan dengan tren yang terjadi dalam beberapa tahun sebelumnya.

Sebagai perbandingan, IHSG mengalami penurunan sebesar 3,64% sepanjang bulan Mei 2024. Data dari Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan bahwa investor asing mencatatkan net sell yang cukup besar, mencapai Rp 14,20 triliun.

Meskipun demikian, pada bulan Mei 2023, investor asing justru mencatatkan net buy sebesar 1,67 triliun. Namun, pada periode tersebut, IHSG tetap mengalami penurunan bulanan (MoM) sebesar 4,08%.

“Valuasi saham yang menjadi lebih menarik setelah aksi jual oleh investor asing, terutama pada saham-saham blue chip, ditambah dengan rilis kinerja kuartal I-2025 yang masih menunjukkan pertumbuhan yang kuat (resilience), cenderung mendorong kenaikan harga,” jelasnya.

Audi meyakini bahwa ada peluang bagi IHSG untuk menutup bulan Mei 2025 dengan catatan positif. Dorongan utama datang dari meredanya tensi perang dagang antara China dan Amerika Serikat (AS), yang memicu optimisme di pasar global.

Tengah Reli, Begini Proyeksi IHSG dan Rekomendasi Saham Pilihan Analis, Senin (19/5)

Dalam skenario yang paling optimis, Audi memproyeksikan IHSG akan menutup bulan Mei 2025 di kisaran 7.225–7.250. Untuk skenario moderat, ia memperkirakan IHSG akan berada di rentang 7.150–7.200, dan di area 6.950–7.000 untuk skenario yang lebih pesimis.

Baca Juga :  Rekor Tertinggi, Harga Emas Tembus Rp1,692 Juta per Gram

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus, menambahkan bahwa jika situasi dan kondisi tetap kondusif, potensi IHSG untuk bertahan di atas level 7.000 pada akhir Mei 2025 masih sangat terbuka.

“Namun, perlu diingat bahwa sentimen pasar dapat berubah dengan cepat, sehingga pelaku pasar dan investor diharapkan untuk tetap berhati-hati,” pesannya.

Nico juga mencermati bahwa secara teknikal, pasar telah mengalami kondisi jenuh beli, sehingga rentan terhadap koreksi. Hingga akhir Mei 2025, ia memproyeksikan IHSG akan bergerak di rentang 6.900–7.150.

Sektor yang menjadi pilihannya adalah perbankan, yang telah mengalami kenaikan signifikan. Selain itu, Nico juga merekomendasikan saham-saham dari sektor konsumer dan energi.

Audi merekomendasikan untuk membeli saham BMRI dan BBNI, dengan target harga masing-masing di Rp 5.450 dan Rp 4.480. Ia juga merekomendasikan trading buy untuk saham BREN, dengan target harga di Rp 8.000.

Audi menyarankan untuk membeli saham TLKM dengan target harga di Rp 2.830 dan BBCA dengan target harga di Rp 9.250. Sementara itu, Erindra masih melihat adanya peluang di sektor konsumer, dengan potensi katalis dari kebijakan fiskal pemerintah.

Ia merekomendasikan untuk membeli saham ICBP dengan target harga di Rp 14.000 dan KLBF dengan target harga di Rp 1.800. Pada kuartal III-2025, Erindra menyarankan investor untuk mencermati beberapa saham dari sektor ritel.

Terutama saham-saham ritel yang masih menarik secara valuasi dan secara musiman kinerjanya cenderung positif di semester kedua mendatang, seperti MAPA. Ia merekomendasikan untuk membeli saham MAPA dengan target harga di Rp 1.250.

“`

Berita Terkait

Panduan Lengkap: Memahami Kantor Cabang, Fungsi, dan Bedanya dari Kantor Pusat
Bahlil Ajak Investor Fokus Ciptakan Lapangan Kerja, Bukan Hanya Nilai Investasi
IHSG Berpotensi Naik Terbatas, Intip Saham BREN dan RATU Hari Ini!
PT Vale Indonesia Andalkan Hydro Power untuk Komitmen Hijau
Mendag Zulkifli Hasan Optimis: I-EU CEPA Tuntas Semester Pertama 2025
Emas Antam Stabil Hari Ini, Raih Cuan 27% Setahun
PPIH Percepat Distribusi Kartu Nusuk: 76% Jemaah Haji Indonesia Terima
Dua Perusahaan Raksasa Siap IPO: Siapa Menyusul RATU dan CBDK di Bursa?

Berita Terkait

Minggu, 18 Mei 2025 - 22:12 WIB

Panduan Lengkap: Memahami Kantor Cabang, Fungsi, dan Bedanya dari Kantor Pusat

Minggu, 18 Mei 2025 - 21:40 WIB

Bahlil Ajak Investor Fokus Ciptakan Lapangan Kerja, Bukan Hanya Nilai Investasi

Minggu, 18 Mei 2025 - 20:44 WIB

IHSG Berpotensi Naik Terbatas, Intip Saham BREN dan RATU Hari Ini!

Minggu, 18 Mei 2025 - 20:36 WIB

Dana Asing Masuk IHSG: Sell in May Terancam Batal?

Minggu, 18 Mei 2025 - 19:24 WIB

PT Vale Indonesia Andalkan Hydro Power untuk Komitmen Hijau

Berita Terbaru

entertainment

Rihanna Hadirkan Nuansa Baru di Lagu ‘Friend of Mine’!

Senin, 19 Mei 2025 - 01:25 WIB

general

Emas 750: Panduan Lengkap Kadar, Harga, dan Keuntungannya

Senin, 19 Mei 2025 - 01:20 WIB

Uncategorized

Windows 11: 6 Fitur Terbaru yang Wajib Anda Ketahui

Senin, 19 Mei 2025 - 00:37 WIB

technology

Huawei Luncurkan HarmonyOS untuk Pengalaman PC Lebih Cerdas

Senin, 19 Mei 2025 - 00:25 WIB