RAGAMUTAMA.COM – Pemerintah China resmi memulai pembangunan proyek bendungan hidroelektrik terbesar di dunia di Sungai Nha Lu (Yarlung Tsangpo), Tibet selatan. Proyek raksasa ini diumumkan oleh Perdana Menteri China Li Qiang pada 19 Juli 2025, menandai puncak dari penelitian selama 74 tahun yang dilakukan oleh berbagai lembaga ilmiah China sejak 1951.
Seperti yang dilansir dari SCMP, Bendungan yang diberi nama Pembangkit Listrik Tenaga Air Motuo ini diproyeksikan mampu menghasilkan 300 juta megawatt-jam (MWh) listrik per tahun—tiga kali lipat dari kapasitas Bendungan Tiga Ngarai di Sungai Yangtze, yang sebelumnya menjadi bendungan terbesar di dunia.
Rencana pembangunan bendungan di Sungai Nha Lu pertama kali dimulai pada tahun 1951 ketika pemerintah China mengirim ekspedisi ilmiah ke Dataran Tinggi Qinghai-Tibet. Tim ilmuwan, insinyur, dan tentara melakukan survei menyeluruh terhadap topografi, geologi, dan potensi sumber daya air di sepanjang sungai, yang memiliki panjang lebih dari 2.057 km dan kemiringan ekstrem hingga 6.000 meter.
Penelitian sempat terhenti akibat kendala ekonomi dan baru dilanjutkan kembali pada 1972 oleh Chinese Academy of Sciences (CAS). Sejak saat itu, para ilmuwan seperti Guan Zhihua dan Chen Chuanyou aktif meneliti potensi energi hidro di kawasan tersebut. Chen bahkan pada 1981 mengusulkan pembangunan terowongan air sepanjang 16 km dan pembangkit listrik bawah tanah sebagai alternatif yang lebih aman dan efisien.
Pada 1980-an dan 2000-an, CAS terus melakukan pemetaan dan simulasi pembangunan bendungan, namun keterbatasan modal dan teknologi membuat realisasi proyek tertunda puluhan tahun.
Proyek Motuo menggunakan pendekatan rekayasa aliran sungai dengan metode “meluruskan tikungan dan mengalihkan air melalui terowongan”. Energi akan dikumpulkan dari beberapa titik melalui sistem pembangkit bertingkat dan pembangkit bawah tanah.
Sebelum proyek dimulai, China juga membangun infrastruktur pendukung berupa jaringan transmisi listrik ultra-voltase 800 kV, yang disetujui Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional (NDRC) pada 23 Juni lalu. Jaringan ini akan mengalirkan listrik dari Tibet langsung ke wilayah Greater Bay Area, termasuk Guangdong dan Hong Kong.
Sungai Nha Lu (Yarlung Tsangpo) mengalir melalui ngarai terdalam di dunia, berasal dari pegunungan Himalaya dan Gangdise. Sungai ini kemudian bermuara ke dataran India sebagai bagian dari Sungai Brahmaputra. Sungai ini dikenal sebagai sungai tertinggi di China dan memiliki potensi energi hidro yang nyaris menyamai Sungai Yangtze.
Pembangunan bendungan ini menandai langkah ambisius China untuk memperkuat ketahanan energi, meningkatkan pasokan listrik bersih, dan memperluas pengaruh ekonominya hingga ke Asia Tenggara melalui ekspor energi.