Mungkinkah kita benar-benar memahami bahasa hati hewan peliharaan kita? Raksasa teknologi Cina, Baidu, kini tengah berupaya mewujudkan impian tersebut. Perusahaan ini tengah mengajukan paten untuk sebuah teknologi kecerdasan buatan (AI) canggih yang dirancang untuk menerjemahkan suara hewan, seperti gonggongan anjing dan meongan kucing, ke dalam bahasa manusia yang mudah kita pahami. Sebuah langkah inovatif yang berpotensi merevolusi komunikasi antarspesies.
Ambisi Baidu ini pertama kali terungkap melalui permohonan paten yang mereka ajukan pada Desember 2024. Dokumen penting ini kemudian dipublikasikan untuk umum oleh Administrasi Hak Kekayaan Intelektual Nasional Cina pada awal Mei 2025, memberikan gambaran sekilas tentang visi Baidu dalam menjembatani kesenjangan komunikasi antara manusia dan hewan.
Menurut rincian aplikasi yang diunggah di situs web lembaga tersebut, metode penerjemahan yang diusung bekerja dengan cara yang komprehensif. Sistem AI akan mengumpulkan berbagai jenis data dari hewan. Ini tidak hanya mencakup suara yang mereka keluarkan, tetapi juga bahasa tubuh, perubahan perilaku, dan bahkan tanda-tanda biologis lainnya. Pendekatan holistik ini dirancang untuk menangkap spektrum ekspresi hewan secara lebih mendalam dan akurat.
Setelah data berhasil dikumpulkan, alat berbasis AI itu akan menganalisisnya secara cermat untuk menentukan ‘emosi’ yang sedang dirasakan hewan. Dari hasil analisis inilah, AI kemudian akan mengubah interpretasi emosi tersebut menjadi bahasa manusia. Sebagai bagian dari proses pembelajaran berkelanjutan, jika sistem mendeteksi suara atau pola baru yang tidak cocok dengan data historis yang telah dipelajari, peneliti dapat secara manual memberi label pada masukan tersebut. Proses ini esensial untuk melatih ulang model AI agar semakin cerdas dan akurat di masa mendatang.
Meskipun pengajuan paten ini secara jelas menunjukkan ambisi teknis Baidu yang signifikan, dokumen tersebut tidak mengindikasikan kapan, atau bahkan apakah, Baidu berencana untuk mengomersialkan teknologi penerjemah suara hewan ini. Penting juga untuk diingat bahwa publikasi aplikasi paten tidak secara otomatis menjamin persetujuan hak paten tersebut.
You Yunting, seorang mitra senior di Firma Hukum Shanghai Debund, memberikan perspektif mengenai proses ini. “Proses peninjauan dapat memakan waktu satu hingga tiga tahun, atau bahkan lebih lama dalam kasus yang lebih kompleks,” ujarnya. Pernyataan ini menggarisbawahi bahwa validasi dan persetujuan untuk inovasi semacam ini membutuhkan waktu dan peninjauan yang cermat dari otoritas terkait.
- Bapak AI Geoffrey Hinton: Tukang Sedot WC Sulit Digantikan Kecerdasan Buatan
- Elon Musk Rilis 3 Karakter Grok: Pacar AI Valentine dan Ani, Panda Anti-agama
- Startup AI Jadi Rebutan Raksasa Teknologi Global, Bagaimana di Indonesia?