Ragamutama.com – Suasana di dalam garasi Ducati tampaknya semakin kurang harmonis bagi Pecco Bagnaia, menyusul serangkaian hasil yang kurang memuaskan di awal musim MotoGP 2025 ini.
Permasalahan utama adalah Pecco Bagnaia belum mampu memperbaiki performanya, malah kerap kali mengeluhkan dan mengkritisi performa motor Ducati Desmosedici GP25.
Padahal, Marc Marquez, yang juga menggunakan motor dengan spesifikasi yang sama, justru mampu menunjukkan performa maksimal dan mendominasi jalannya enam seri awal MotoGP 2025.
Bahkan, bukan lagi menjadi rahasia umum jika petinggi Ducati mulai merasa jengkel dengan keluhan dan kritik yang dilontarkan oleh pembalap bernomor punggung 63 tersebut.
Pengamat MotoGP asal Spanyol, Ricard Jove, menilai bahwa situasi yang dihadapi Bagnaia saat ini sudah cukup kritis dan tidak boleh dibiarkan semakin memburuk.
“Kita sedang menyaksikan masa-masa sulit bagi Pecco Bagnaia, yang sedang berada di titik nadirnya. Kita akan lihat apakah dia mampu bangkit dari keterpurukan ini,” ungkapnya, seperti yang dilansir oleh RAGAMUTAMA.COM dari Motosan.es.
“Di Ducati, mereka tampaknya sudah mulai kehilangan rasa hormat terhadapnya,” imbuh pria yang juga pernah menjadi manajer Maverick Vinales ini.
Walaupun demikian, Jove berpendapat bahwa Bagnaia masih memiliki kesempatan untuk menunjukkan sikap positif dengan mengakui bahwa Marc Marquez memang lebih unggul darinya saat ini.
Jorge Martin Sangat Ingin Tinggalkan Aprilia, Membuat Petinggi MotoGP Meradang
Sebab, dalam kasus lain, suasana di dalam garasi biasanya akan semakin memanas lantaran pembalap yang tertinggal dari rekan setimnya justru menunjukkan sikap yang negatif.
“Saya merasa simpati kepada Pecco, karena dia harus menyadari bahwa Marc Marquez memang berada di depannya, bahwa dia selalu ‘membunuh’ rekan setimnya,” ujar Jove.
“Dan biasanya dibutuhkan waktu untuk memahaminya. Dia akan melewati masa di mana dia tidak merasakan ‘chemistry’ dengan motornya,” lanjutnya.
Menurut Jove, kesadaran tersebut akan membantu Bagnaia dalam menghadapi situasi dengan Marc Marquez secara lebih bijak.
Namun, keluhan dan kritikan mengenai motor di depan media sebaiknya dikurangi demi menjaga agar suasana di garasi Ducati tetap kondusif.
“Pernyataan-pernyataan Pecco sudah mencapai batas yang ofensif dan berpotensi menciptakan ketegangan di dalam garasi. Jadi, ini adalah momen krusial bagi tim,” pungkasnya.