Apa Itu Sarkopenia? Penyakit Lansia Berisiko Kematian yang Sering Disepelekan

Avatar photo

- Penulis

Minggu, 6 Juli 2025 - 08:04 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SURABAYA, RAGAMUTAMA.COM – Usia lansia merupakan masa di mana kesehatan fisik tubuh menjadi lebih rentan, sehingga lebih mudah terserang berbagai penyakit.

Salah satu penyakit yang sering dianggap sepele namun dapat berakibat fatal adalah sarkopenia.

Sarkopenia, yang sering disebut sebagai “penyakit orangtua”, adalah kondisi medis yang ditandai dengan penurunan massa otot rangka, kekuatan otot, dan/atau fungsi fisik, yang biasanya terjadi seiring bertambahnya usia.

Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga, dr Andhika Respati, SpKO, menekankan pentingnya mewaspadai penurunan fungsi otot ini karena dapat berkaitan dengan masalah kesehatan yang lebih serius, bahkan risiko kematian.

“Lebih jauh, terdapat kondisi yang disebut sarcopenia, yaitu kondisi yang ditandai dengan penurunan massa, kekuatan, dan fungsi otot. Meskipun secara umum berkaitan dengan penuaan, faktor risiko seperti gaya hidup tidak aktif, malanutrisi, serta penyakit kronis dapat mempercepat terjadinya sarkopenia,” jelas Andhika pada Sabtu (5/7/2025).

Kondisi sarkopenia dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk keterbatasan mobilitas, peningkatan risiko jatuh, serta rawat inap di rumah sakit.

Penurunan massa otot juga dapat meningkatkan risiko penyakit kronis dan kematian dini.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan tentang Angka Kecukupan Gizi untuk orang Indonesia pada tahun 2019, kebutuhan protein harian bagi orang dewasa berusia 19-64 tahun adalah 65 gram untuk laki-laki dan 60 gram untuk perempuan.

Sementara itu, untuk usia 65 tahun ke atas, kebutuhan protein harian adalah 64 gram untuk laki-laki dan 58 gram untuk perempuan.

Baca Juga :  Cabut Gigi Gratis? Begini Cara dan Syarat Pakai BPJS Kesehatan!

“Manusia membutuhkan otot untuk menjaga postur tubuh, mendukung pergerakan anggota tubuh, menjaga agar tubuh tetap kuat, serta berperan penting dalam mendukung aktivitas sehari-hari. Namun sayangnya, saat menginjak usia 30 tahun, manusia mulai kehilangan sekitar 3 sampai 8 persen massa otot setiap dekadenya,” ungkap Andhika.

Ia menambahkan bahwa laju pengurangan massa otot semakin tinggi seiring bertambahnya usia.

Risiko sarkopenia akan meningkat apabila asupan nutrisi tidak mencukupi dan massa otot tidak dilatih.

Oleh karena itu, latihan otot melalui olahraga dan konsumsi protein yang cukup sangat penting untuk menjaga massa dan kekuatan otot.

“Jadi, jangan hanya kardio atau jalan kaki mengumpulkan langkah saja, namun kombinasikan dengan latihan beban 2-3 kali seminggu,” sarannya.

Andhika juga memberikan beberapa tips untuk menjaga kesehatan otot agar terhindar dari sarkopenia, antara lain dengan rutin berolahraga dan mengadopsi pola makan sehat.

Asupan nutrisi yang baik, khususnya protein dan energi yang cukup, berperan penting dalam memperlambat laju kehilangan massa dan kekuatan otot seiring bertambahnya usia.

“Selain jumlah protein yang dikonsumsi, kita juga perlu memperhatikan kualitas protein. Salah satu sumber protein berkualitas adalah susu, terutama jika mengandung whey protein. Whey protein dikenal kaya akan asam amino esensial yang tidak dapat diproduksi tubuh dan diperlukan untuk membentuk serta mempertahankan massa otot,” tuturnya.

Baca Juga :  Manfaat Kesehatan Optimal: Olahraga Akhir Pekan Sama Efektifnya!

Di kesempatan terpisah, Marketing Manager PT Nutrifood Indonesia Area Jawa Timur, Andre Setiawan Omarhadi, mengatakan bahwa cara paling mudah untuk mencegah penyakit sarkopenia adalah dengan melakukan olahraga aktif sejak usia muda.

Untuk itu, pihaknya menggelar Hilo Strong Fest 2025 dengan tujuan mengajak masyarakat Jawa Timur, khususnya Surabaya, untuk bersama-sama #NabungOtot sejak usia produktif.

“Tujuannya adalah kita ingin meningkatkan kesadaran masyarakat bahwa sarkopenia ini merupakan penyakit yang berbahaya karena ditandai dengan penurunan massa, kekuatan, dan fungsi otot yang berkaitan dengan penuaan,” ujar Andre.

Acara ini diisi dengan berbagai kegiatan olahraga interaktif dan menarik seperti poundfit, strong dance party, body combat, dan yoga.

“Acara ini juga digelar di 10 kota besar lainnya, dan hari ini di Surabaya ada sekitar 500 peserta yang dibagi ke dalam 5 sesi olahraga,” tambahnya.

Kegiatan ini sekaligus memperingati Hari Sarkopenia Sedunia yang jatuh pada 4 Juli 2025.

Andre berharap, melalui event tersebut, masyarakat dapat lebih memahami penyakit sarkopenia yang sering disepelekan dan menjaga kesehatan otot sejak dini.

“Agar masyarakat Jawa Timur juga bisa mencegah munculnya sarkopenia melalui kampanye #NabungOtot sejak dini sehingga ketika nanti usia tua tetap bisa memiliki massa otot yang baik dan kuat,” pungkasnya.

Berita Terkait

Gangguan Tubuh yang Sering Terjadi di Pesawat dan Cara Mengatasinya
Turun Berat Badan: Kapan Waktu Terbaik Olahraga?
Gold’s Gym Digugat? Seluk-Beluk Sengketa yang Wajib Anda Tahu!
Autopsi Juliana Marins: Luka Mematikan, Pendarahan Parah di Dada & Perut
Dari Kisah Sukses Adik Hrithik Roshan Lawan Perlemakan Hati, Kenali Ini Gejala Penyakitnya…
Simak Rekomendasi Saham Sektor Kesehatan yang Masih Menarik Dikoleksi
Sektor Kesehatan Kuat, Analis Ungkap Saham Pilihan Saat Koreksi!
Arab Saudi Bentuk Komite Khusus, Yoga Makin Populer

Berita Terkait

Minggu, 6 Juli 2025 - 08:04 WIB

Apa Itu Sarkopenia? Penyakit Lansia Berisiko Kematian yang Sering Disepelekan

Sabtu, 5 Juli 2025 - 12:53 WIB

Gangguan Tubuh yang Sering Terjadi di Pesawat dan Cara Mengatasinya

Jumat, 4 Juli 2025 - 22:59 WIB

Turun Berat Badan: Kapan Waktu Terbaik Olahraga?

Jumat, 4 Juli 2025 - 12:59 WIB

Gold’s Gym Digugat? Seluk-Beluk Sengketa yang Wajib Anda Tahu!

Sabtu, 28 Juni 2025 - 02:53 WIB

Autopsi Juliana Marins: Luka Mematikan, Pendarahan Parah di Dada & Perut

Berita Terbaru

finance

Sukuk Negara: Kemenkeu Tawarkan 7 Seri, Buruan Investasi!

Minggu, 6 Jul 2025 - 15:05 WIB

Uncategorized

BTS Comeback 2026: World Tour & Album Baru Dikonfirmasi!

Minggu, 6 Jul 2025 - 14:59 WIB

Public Safety And Emergencies

Jakarta Tenggelam: 51 RT Banjir, Ketinggian Air 3 Meter!

Minggu, 6 Jul 2025 - 14:52 WIB

entertainment

Jacquelyn Chandra di Jurassic World Rebirth? Ini Klarifikasinya!

Minggu, 6 Jul 2025 - 14:46 WIB

technology

iPhone 17 Rilis Kapan? Bocoran Baterai Pro Max Bikin Geger!

Minggu, 6 Jul 2025 - 14:35 WIB