Microsoft Hentikan Dukungan Insinyur China untuk Proyek Pertahanan AS

Avatar photo

- Penulis

Sabtu, 19 Juli 2025 - 10:47 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ragamutama.com – Microsoft menghentikan peran insinyur berbasis di China dalam menangani layanan cloud untuk klien dari sektor pertahanan Amerika Serikat (AS).

Langkah ini diambil demi merespons kekhawatiran soal keamanan nasional dan risiko serangan siber.

Kebijakan ini diumumkan Jumat (12/7/2025) waktu setempat, tak lama setelah ProPublica merilis laporan panjang yang mengungkap ketergantungan Departemen Pertahanan AS terhadap insinyur Microsoft yang bekerja dari China.

“Menanggapi kekhawatiran yang muncul awal pekan ini tentang para insinyur asing yang diawasi AS, Microsoft telah membuat perubahan pada dukungan kami bagi pelanggan Pemerintah AS untuk memastikan bahwa tidak ada tim insinyur yang berbasis di China yang memberikan bantuan teknis untuk cloud Pemerintah Departemen Pertahanan dan layanan terkait,” tulis Kepala Komunikasi Microsoft, Frank Shaw, lewat unggahan di platform X.

Keputusan ini berdampak langsung pada layanan cloud Microsoft, Azure, yang menjadi salah satu sumber pendapatan utama perusahaan.

Baca Juga :  Nearby Share Android: Cara Mudah & Cepat Transfer File

Dilaporkan CNBC, Azure kini menyumbang lebih dari 25 persen pendapatan Microsoft. Nilainya lebih besar dari Google Cloud, tapi masih di bawah Amazon Web Services (AWS).

Dalam laporan kuartal terakhir, Microsoft mencatatkan pendapatan global sebesar 70 miliar dollar AS (sekitar Rp 1.142 triliun). Lebih dari separuhnya berasal dari pelanggan berbasis di AS, termasuk kontrak dengan pemerintah.

Microsoft pernah memenangi kontrak cloud senilai 10 miliar dollar AS (sekitar Rp 163 triliun) dari Departemen Pertahanan pada 2019.

Namun proyek itu dibatalkan pada 2021 akibat sengketa hukum. Setahun kemudian, Pentagon membagi kontrak senilai 9 miliar dollar AS (sekitar Rp 146,8 triliun) kepada empat perusahaan sekaligus: Amazon, Google, Oracle, dan Microsoft.

ProPublica melaporkan bahwa insinyur Azure di China selama ini bekerja di bawah pengawasan “pengawal digital” yang berbasis di AS.

Baca Juga :  Windows 11 Lebih Irit Baterai? Microsoft Uji Mode Hemat Baru!

Namun para pengawal ini dinilai tak memiliki kemampuan teknis yang setara, sehingga sistem menjadi rentan terhadap potensi serangan siber dari China.

“Ini jelas tidak dapat diterima, terutama dalam lingkungan ancaman digital saat ini,” kata Menteri Pertahanan AS, Pete Hegseth, dalam video yang diunggah ke X.

 

Ia menyebut sistem itu sebagai “peninggalan dari era Obama” yang sudah tak relevan dengan kondisi saat ini.

Ia menambahkan, Departemen Pertahanan sedang mengevaluasi sistem internal untuk memastikan tidak ada pengaturan serupa di bagian lain.

Menanggapi laporan tersebut, Microsoft menegaskan komitmennya menjaga keamanan layanan cloud yang digunakan pemerintah AS.

“Kami tetap berkomitmen untuk menyediakan layanan seaman mungkin bagi pemerintah AS, termasuk bekerja sama dengan mitra keamanan nasional kami untuk mengevaluasi dan menyesuaikan protokol keamanan kami sesuai kebutuhan,” tulis Shaw.

Berita Terkait

Viral Video “Earth Zoom Out” di Medsos, Begini Cara Membuat dan Contoh Prompt
Kejutan Apple di Ujung 2025 Apa Saja yang Akan Dirilis Selain iPhone 17e?
Cara Lenovo AI PC Bantu Pekerja Muda Lebih Produktif dengan AI Tanpa Internet
Samsung Innovation Campus Batch 7 Segera Dibuka, Catat Tanggalnya!
Motorola Luncurkan Smartphone edge 60 FUSION dengan Aneka Fasilitas AI
Lupa Password WiFi? Ini Cara Mudah Melihatnya di PC & Laptop!
iPhone 17: Bocoran Spesifikasi! Model Air & Layar 120Hz Hadir?
WhatsApp Aman? Cek Sekarang! Cara Mudah Deteksi Penyadap

Berita Terkait

Minggu, 20 Juli 2025 - 08:11 WIB

Viral Video “Earth Zoom Out” di Medsos, Begini Cara Membuat dan Contoh Prompt

Minggu, 20 Juli 2025 - 06:41 WIB

Cara Lenovo AI PC Bantu Pekerja Muda Lebih Produktif dengan AI Tanpa Internet

Minggu, 20 Juli 2025 - 04:58 WIB

Samsung Innovation Campus Batch 7 Segera Dibuka, Catat Tanggalnya!

Minggu, 20 Juli 2025 - 04:52 WIB

Motorola Luncurkan Smartphone edge 60 FUSION dengan Aneka Fasilitas AI

Minggu, 20 Juli 2025 - 00:47 WIB

Lupa Password WiFi? Ini Cara Mudah Melihatnya di PC & Laptop!

Berita Terbaru

Public Safety And Emergencies

Polisi Selidiki Dugaan Kelalaian di Balik Insiden Maut Resepsi Pernikahan Anak Dedi Mulyadi

Minggu, 20 Jul 2025 - 08:16 WIB

Uncategorized

Makna dan Lirik Lagu ‘Pretty Little Baby’ Connie Francis

Minggu, 20 Jul 2025 - 07:41 WIB