YouTube Tegaskan Konten AI Tidak Dapat Dimonetisasi, Berlaku Mulai Hari Ini

Avatar photo

- Penulis

Selasa, 15 Juli 2025 - 09:23 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ragamutama.com JAKARTA — YouTube, platform berbagai video, memperbarui kebijakannya bagi kreator untuk memonetisasi konten “tidak autentik”. 

Konten yang dimaksud tersebut termasuk video yang diproduksi massal, serta jenis konten berulang lainnya, yang kini lebih mudah dihasilkan berkat AI. Konten tersebut mulai hari ini tidak dapat dimonetisisasi. 

Perusahaan tersebut akan memperbarui kebijakan Monetisasi Program Mitra YouTube (YPP) dengan pedoman yang lebih terperinci terkait jenis konten apa yang dapat menghasilkan uang untuk kreator dan yang tidak.

: YouTube Bikin AS Makin Kaya Tambah PDB Rp894 Triliun, Jualannya di Indonesia

Dilansir dari laman Youtube, Selasa (15/07/25), disebutkan bahwa kreator selalu diwajibkan untuk mengunggah konten yang asli dan autentik. Nantinya, pembaruan kebijakan tersebut akan membantu kreator lebih memahami seperti apa konten “tidak autentik” yang dimaksudkan.

Ini menjadi kekhawatiran bagi sejumlah konten kreator YouTube. 

: : YouTube Ditonton 85% Populasi Asia Tenggara, Setara 290 Juta Jiwa

Mereka takut apabila pembaruan tersebut nantinya malah membatasi kemampuan mereka untuk memonetisasi jenis video tertentu, misalnya video ‘reaction’ atau video yang menampilkan klip.

Menanggapi kekhawatiran itu, Kepala Editorial & Penghubung Kreator YouTube, Rene Ritchie mengatakan bahwa hal tersebut tidak akan terjadi.

: : Konten Kreator Wajib Tahu, Ini Cara Kerja Monetisasi Youtube Shorts

“Ini adalah pembaruan kecil pada kebijakan YPP Youtube yang telah lama berlaku untuk membantu mengidentifikasi dengan lebih baik konten yang diproduksi massal dan repetitif,” kata Ritchie, mengklarifikasi kebingungan yang terjadi dalam sebuah unggahan video, dilansir Techcrunch.

Kepala Editorial YouTube tersebut juga menyampaikan betapa mudahnya membuat video repetitif dengan memanfaatkan AI. Misalnya, suara AI yang digunakan untuk membuat voiceover pada sejumlah konten, yang dihasilkan dengan fitur AI text-to-video. 

Sejumlah channel di YouTube yang dipenuhi musik AI memiliki jutaan subscriber, ada pula video palsu yang dihasilkan AI tentang suatu berita seperti persidangan P Diddy, yang telah ditonton jutaan kali.

Konten-konten tersebut membanjiri YouTube dengan kualitas mereka yang tidak bermutu, seringkali penonton menganggap konten semacam itu sebagai spam.

Di sisi lain, ini juga menandakan bahwa channel-channel yang memuat konten bertema reaction atau kompilasi harus menambahkan nilai bermakna mereka sendiri pada konten yang sudah ada. 

Dikutip dari Times of India, selain pembaruan, terdapat pula kebijakan YouTube yang tetap dipertahankan, seperti ambang batas kelayakan bagi suatu konten.

Sebuah kanal perlu memiliki 1.000 subscribers, dan 4.000 jam tonton publik yang valid dalam 12 bulan terakhir atau 10 juta tayangan shorts yang valid dalam 90 hari terakhir.

Langkah yang dilakukan YouTube ini dilakukan dengan harapan agar mereka bisa membawa kembali era kreator yang autentik, terpercaya, dan penuh semangat. (Muhamad Rafi Firmansyah Harun)

Berita Terkait

Fitur Baru Reels Instagram Rilis! Kreator Wajib Tahu!
Raket Padel Mahal: Rahasia Harga Fantastis, Layak Dibeli?
WhatsApp Perangi Penipuan: Fitur Baru Ini Bikin Aman!
Aman! Backup Chat WhatsApp: Panduan Lengkap iPhone & Android
ChatGPT Jadi Saksi? Chat Anda Bisa Dipakai di Pengadilan!
Ilmuwan AI China: Pengakuan CEO Nvidia Bikin Tercengang!
5 Aplikasi Terbaik Beli Crypto: Investasi Mudah & Aman!
Google Hadirkan Pintasan AI Mode untuk Widget Pencarian di Android

Berita Terkait

Minggu, 24 Agustus 2025 - 09:26 WIB

Fitur Baru Reels Instagram Rilis! Kreator Wajib Tahu!

Sabtu, 16 Agustus 2025 - 09:17 WIB

Raket Padel Mahal: Rahasia Harga Fantastis, Layak Dibeli?

Jumat, 8 Agustus 2025 - 14:58 WIB

WhatsApp Perangi Penipuan: Fitur Baru Ini Bikin Aman!

Jumat, 1 Agustus 2025 - 08:54 WIB

Aman! Backup Chat WhatsApp: Panduan Lengkap iPhone & Android

Kamis, 31 Juli 2025 - 22:52 WIB

ChatGPT Jadi Saksi? Chat Anda Bisa Dipakai di Pengadilan!

Berita Terbaru

Public Safety And Emergencies

Jurnalis Antara Dianiaya Polisi Saat Liput Demo DPR!

Senin, 25 Agu 2025 - 21:08 WIB

Public Safety And Emergencies

Demo DPR, Tol Dalam Kota Macet! Lalin Dialihkan

Senin, 25 Agu 2025 - 21:00 WIB

politics

Partai Buruh Geruduk DPR 28 Agustus: Bukan Demo Akhir Pekan!

Senin, 25 Agu 2025 - 17:52 WIB