Mengenal Sejarah, Fungsi, dan Kedudukan Bank Indonesia

Avatar photo

- Penulis

Sabtu, 5 Juli 2025 - 12:40 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

KOMISI XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI secara mufakat menetapkan Ricky Perdana Gozali sebagai Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) periode 2025-2030 dalam rapat internal yang berlangsung Rabu, 2 Juli 2025. Ricky akan menggantikan Doni Primanto Joewono yang masa jabatannya berakhir pada 11 Agustus 2025.

Ketua Komisi XI DPR Mukhamad Misbakhun menyebut keputusan diambil melalui musyawarah mufakat. “Ini luar biasa. Secara musyawarah mufakat kami menetapkan Bapak Ricky Perdana Gozali sebagai Deputi Gubernur Bank Indonesia periode 2025-2030,” ujar Misbakhun di Kompleks Parlemen, Senayan.

Pertumbuhan Uang Beredar Melambat. Tanda Apa?

Ricky sebelumnya mengikuti uji kelayakan dan kepatutan pada 1 Juli 2025, bersaing dengan Dicky Kartikoyono, dua kandidat yang diajukan Presiden Prabowo Subianto. Ricky kini menjabat sebagai Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta.

Sejarah Singkat Bank Indonesia

Dilansir dari Antaranews, 18 Desember 2024, Bank Indonesia berakar dari De Javasche Bank (DJB), bank sirkulasi yang didirikan Belanda pada 1828 untuk mencetak dan mengedarkan uang Gulden di Hindia Belanda. Pada masa pendudukan Jepang pada 1942, DJB dilikuidasi dan digantikan oleh Nanpo Kaihatsu Ginko.

Baca Juga :  Harga Cabai Meroket? Wamendag Ungkap Biang Keroknya!

Setelah Proklamasi 1945, Belanda melalui NICA kembali mendirikan DJB untuk mencetak uang NICA. Di sisi lain, pemerintah RI membentuk Bank Negara Indonesia (BNI) yang menerbitkan Oeang Republik Indonesia (ORI) sebagai simbol kedaulatan ekonomi. Persaingan ini memicu perang mata uang di masa awal kemerdekaan.

Pasca Konferensi Meja Bundar 1949, DJB menjadi bank sirkulasi Republik Indonesia Serikat. Namun, pada 1 Juli 1953, pemerintah RI menerbitkan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1953 yang menasionalisasi DJB menjadi Bank Indonesia, menandai berdirinya BI sebagai bank sentral Indonesia.

Krisis moneter 1997-1998 menjadi titik penting bagi penguatan independensi BI, yang kemudian diatur dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999. Sejak itu, BI resmi memiliki satu tujuan utama, yakni menjaga kestabilan nilai rupiah.

Fungsi dan Tugas Bank Indonesia

Sebagai bank sentral, Bank Indonesia memiliki tiga pilar tugas utama untuk mendukung tujuan menjaga kestabilan nilai rupiah, yaitu:

  • Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter, termasuk menetapkan suku bunga acuan dan mengendalikan inflasi
  • Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran, demi memastikan sistem transaksi keuangan berjalan lancar dan aman
  • Menjaga stabilitas sistem keuangan, termasuk kewenangan dalam kebijakan makroprudensial
Baca Juga :  Saham Teknologi Angkat Wall Street, Ketegangan Tarif Mereda

BI juga berwenang:

  • Menetapkan kebijakan moneter dengan mempertimbangkan sasaran inflasi
  • Mengawasi sistem pembayaran
  • Mengakses informasi stabilitas keuangan
  • Bertindak sebagai lender of the last resort (LOLR)
  • Mengatur standar peredaran uang, mulai dari pencetakan hingga pemusnahan

Kedudukan Bank Indonesia

Berdasarkan UU Nomor 23 Tahun 1999 yang terakhir diperbarui dengan UU Nomor 4 Tahun 2023, Bank Indonesia merupakan lembaga negara yang independen, bebas dari campur tangan pemerintah atau pihak lain. Pihak luar dilarang mengintervensi tugas BI, dan BI berkewajiban menolak intervensi apa pun.

Dari segi hukum, BI memiliki status sebagai:

  • Badan hukum publik, yang berwenang menetapkan peraturan hukum pelaksanaan undang-undang
  • Badan hukum perdata, yang dapat bertindak atas nama sendiri di dalam maupun di luar pengadilan

Dalam strukturnya, BI dipimpin oleh Dewan Gubernur yang terdiri atas seorang Gubernur BI, Deputi Gubernur Senior, dan empat hingga tujuh Deputi Gubernur. Gubernur serta Deputi Gubernur Senior diusulkan dan diangkat Presiden dengan persetujuan DPR.

Pilihan Editor: KPK Kembali Panggil Deputi Gubernur BI untuk Diperiksa di Kasus Dana Sosial BI dan OJK

Berita Terkait

Harga Emas Antam Hari Ini
Izin Usaha Makin Mudah! Kementerian Investasi Pangkas 3 Aturan
Diantara Saham Emiten Semen Ini, Mana yang Paling Menarik?
Alasan AirAsia Borong 70 Pesawat Baru
Harga Emas Antam Hari Ini 5 Juli 2025, Naik Jadi Rp1.908.000 per Gram
Inilah 10 Unitlink Saham yang Mencetak Return Tertinggi pada Juni 2025
IHSG Sepekan Melemah 0,47%, Investor Asing Net Sell Rp2,77 Triliun
IHSG Terkoreksi 0,47% dalam Sepekan, Berikut Sentimen Pemicunya

Berita Terkait

Sabtu, 5 Juli 2025 - 17:28 WIB

Izin Usaha Makin Mudah! Kementerian Investasi Pangkas 3 Aturan

Sabtu, 5 Juli 2025 - 12:40 WIB

Mengenal Sejarah, Fungsi, dan Kedudukan Bank Indonesia

Sabtu, 5 Juli 2025 - 12:34 WIB

Diantara Saham Emiten Semen Ini, Mana yang Paling Menarik?

Sabtu, 5 Juli 2025 - 12:17 WIB

Alasan AirAsia Borong 70 Pesawat Baru

Sabtu, 5 Juli 2025 - 12:04 WIB

Harga Emas Antam Hari Ini 5 Juli 2025, Naik Jadi Rp1.908.000 per Gram

Berita Terbaru

Urban Infrastructure

KMP Tunu Pratama Jaya: Pelukan Terakhir Anak pada Ayah di Laut

Sabtu, 5 Jul 2025 - 20:23 WIB

technology

iPhone 17 Pro Max: Baterai Terlama? Sejarah Baru iPhone!

Sabtu, 5 Jul 2025 - 19:52 WIB

Urban Infrastructure

Rumah 18 Meter? Riset Ungkap Alasan Masyarakat Menolak!

Sabtu, 5 Jul 2025 - 18:47 WIB